1. Home
  2. »
  3. Kesehatan
29 Juli 2021 11:04

15 Cara mengatasi mimisan mudah dan alami, lengkap dengan penyebabnya

Mimisan terjadi ketika sel dalam pembuluh darah di bagian hidung ada yang pecah. Mimisan atau epistaksis bisa terjadi pada orang dewasa dan anak. Desinta Ramadani
foto: freepik.com

Brilio.net - Mimisansering dialami oleh sebagian orang. Bagi yang baru pertama kali mengalaminya tentu kondisi ini akan membuat panik. Padahal reaksi ini sebenarnya salah, bahkan justru bisa memperparah pendarahan pada hidung jika tidak segera ditangani.

Mimisan merupakan pendarahan yang terjadi pada hidung. Mimisan atau epistaksis bisa terjadi pada siapa saja, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Kondisi ini terjadi ketika salah satu pembuluh darah di lapisan hidung pecah.

BACA JUGA :
9 Penyebab mimisan saat hamil dan cara mengatasinya


Dilansir dari betterhealth.vic.gov.au, mimisan dapat disebabkan oleh infeksi, cedera, reaksi alergi, mengupil atau benda yang didorong ke dalam lubang hidung. Meski mimisan bukan kondisi serius yang harus ditakuti, namun harus tetap mendapatkan pertolongan segera.

Pada anak-anak, hidung cenderung berdarah hanya dari satu sisi (unilateral). Jika anak terus mengalami hal yang sama dalam jangka waktu panjang dan sulit untuk berhenti, maka harus segera dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan secara medis.

Cara pengobatan mimisan pun perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya maka mimisan dapat ditangani dengan tepat. Sehingga pendarahan di hidung bisa dihentikan dan tidak berkepanjangan.

BACA JUGA :
9 Cara menghentikan mimisan, mudah dan efektif

Ada beberapa cara mengatasi mimisan yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Cara ini bisa menjadi pertolongan pertama ketika ada anggota keluarga yang mengalami mimisan. Beberapa diantaranya menggunakan bahan alami yang mudah didapatkan. Berikut brilio.net rangkum cara mengatasi mimisan dihimpun dari berbagai sumber, Kamis(29/7).

1. Pengupan.

foto: freepik.com

Mimisan biasanya juga terjadi karena adanya infeksi. Biasanya darah yang keluar tidak sepenuhnya keluar. Jika kamu ingin mengeluarkannya dan kemudian menghentikannya, merebus air kemudian hirup uapnya. Jangan lupa letakkan handuk di atas kepala agar uap tidak hilang bersama udara.

2. Menekan hidung.

foto: freepik.com

Saat terjadi mimisan, kamu bisa menekan hidung beberapa kali untuk menghentikan peradangan. Gunakan tisu atau sapu tangan dan tekan dengan lembut beberapa kali. Selain itu kamu bisa mencegah mimisan dengan mengonsumsi vitamin C. Sebab, vitamin C dapat membentuk kolagen baru di hidung serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah mimisan.

3. Jangan menyumpal hidung.

foto: freepik.com

Kebanyakan orang, mengatasi mimisan dengan menyumpal hidung dengan kapas. Sebenarnya, cara itu tidak dianjurkan karena dapat memperparah pendarahan dan mengiritasi pembuluh darah. Kamu cukup menampung darah yang keluar menggunakan tisu atau kain bersih.

4. Menggunakan obat semprot.

foto: freepik.com

Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan menyemprot obat dekongestan ke sisi hidung yang berdarah. Namun perlu diketahui, penggunaan obat semprot untuk mimisan tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama.

5. Duduk tegak.

foto: freepik.com

Ketika mengalami mimisan, pastikan penderita duduk dengan tegak. Cara ini mampu mengurangi penekanan pada pembuluh darah hidung, sehingga bisa mengurangi mimisan.

6. Hindari bersin.

foto: freepik.com

Selama pendarahan pada hidung masih berlangsung, maka berhati-hatilah dan pastikan untuk menahan bersin. Sebab, hal ini justru akan membuat mimisan sulit berhenti dan terus mengalir.

7. Hindari mendongakkan kepala.

foto: freepik.com

Saat mimisan hindari untuk mendongakkan kepala. Karena hal ini akan memperparah keadaan dimana darah akan mengalir ke saluran pernapasan. Untuk itu, biarkan darah tetap mengalir ke bawah dan duduklah dengan tegak.

8. Dengan garam.

foto: freepik.com

Iritasi dalam hidung juga dapat membuat mimisan tiba-tiba. Untuk menghilangkan iritasi dan alergi yang menyebabkan mimisan, gunakan garam dapur. Caranya, campurkan satu sendok teh garam ke dalam secangkir air hangat, kemudian basuhkan ke hidung.

9. Kompres es batu.

foto: freepik.com

Jika mimisan terjadi karena cedera pada hidung, kompreslah dengan es batu. Es akan menghentikan pendarahan dan meredakan dengan menenangkan pembuluh darah. Kamu bisa menghancurkan es batu dan menempatkannya di kantong plastik. Kemudian kompres dengan lembut di atas hidung.

10. Menggunakan bawang merah.

foto: unsplash.com

Aroma pedas pada bawang merah dapat membantu menghentikan pendarahan. Caranya cukup dengan mengiris bawang merah dan meneteskan airnya ke dalam lubang hidung yang mengalami pendarahan.

11. Daun ketumbar.

foto: pixabay

Daun ketumbar memiliki sifat mendinginkan dan menenangkan peradangan. Cara penggunaannya dengan menghaluskan daun ketumbar dengan sedikit air, kemudian saring dan ambil airnya. Air ini bisa langsung diteteskan ke hidung, untuk menghentikan pendarahan.

12. Dengan cuka.

foto: unsplash.com

Asam dalam cuka membantu menyempitkan pembuluh darah, sehingga menghentikan pendarahan. Gunakan kapas yang sudah dicelupkan ke cuka, kemudian masukkan ke lubang hidung yang mimisan selama 5 hingga 10 menit.

13. Mengoleskan protoleum jelly.

foto: unsplash.com

Mengoleskan protoleum jelly juga dapat membantu mencegah mimisan dan mengurangi kekeringan pada lubang hidung. Caranya sangat mudah, cukup oleskan protoleum ke lubang hidung untuk menjaga kelembapan membran hidung.

14. Daun jelatang.

foto: pixabay

Obat herbal ini bekerja baik untuk mimisan karena daun jelatang adalah obat alami yang memiliki zat hemostatik atau menghentikan pendarahan. Dengan menyeduhnya, maka pendarahan akan berhenti. Caranya, seduh satu sendok teh daun jelatang, kemudian celupkan kapas ke dalam seduhan dan masukkan ke lubang hidung. Diamkan hingga 10 menit hingga pendarahan berhenti.

15. Minum banyak air putih.

foto: freepik.com

Tubuh yang mengalami dehidrasi juga dapat menyebabkan mimisan. Udara yang kering seperti musim kemarau biasanya menyebabkan hidung mudah kering dan membuat mimisan. Jadi agar selaput lendir tetap lembap, biasakan minum air putih 8 gelas sehari.

Penyebab mimisan tiba-tiba.

foto: freepik.com

1. Udara yang kering.

Selain faktor kesehatan, kondisi udara yang kering juga dapat menyebabkan mimisan tiba-tiba terjadi. Kondisi ini berlangsung pada musim dingin ketika banyak infeksi saluran pernapasan atas dan ketika terjadi perubahan suhu kelembapan secara ekstrem. Misalnya, perubahan suhu lingkungan luar yang dingin ke dalam rumah yang hangat dan kering.

Hal ini menyebabkan selaput hidung mengering dan rawan pecah. Gunakan pelembap seperti petroleum jelly dan banyak minum cairan untuk mencegah saluran hidung mengering.

2. Cedera pada hidung.

Ketika kamu menggaruk maupun mengorek hidung terlalu keras, jari kuku dapat melukai selaput pembuluh darah dalam hidung. Sehingga tanpa disadari akan membuat hidung berdarah. Penyebab mimisan tiba-tiba ini sering terjadi pada anak.

3. Pilek dan alergi.

Biasanya pilek dan alergi membuat hidung bengkak dan penumpukan lendir di hidung. Itulah yang terkadang membuat pernafasan tersumbat. Namun, upaya yang dilakukan seperti membuka-menutup atau menghembuskan nafas dengan keras dan berulang-ulang, dapat merobek pembuluh darah kecil di hidung. Saat membuang lendir ingus, tekanan yang terjadi pada hidung juga bisa memicu iritasi dan keluarnya darah tiba-tiba.

4. Mengonsumsi alkohol.

Mengonsumsi alkohol bisa mengakibatkan trombosit tidak normal dan terhambat. Sehingga, pembekuan darah akan sulit teratasi. Minuman beralkohol juga dapat membuat pembuluh darah melebar, hal ini dapat memicu mimisan tiba-tiba. Karena itu, sebaiknya hindari minum-minuman beralkohol untuk menjaga kesehatan tubuh.

5. Penggunaan obat pengencer darah.

Berbagai jenis obat pengencer darah, seperti aspirin, coumadin atau jantoven, obat antiplatelet plavix, dan obat antiinflamasi nonsteroid dapat menyebabkan mimisan tiba-tiba. Obat pengencer ini mengubah kemampuan darah untuk menggumpal dan juga membeku. Akibatnya pendarahan pada hidung tidak dapat dihindarkan.

Umumnya obat ini dikonsumsi untuk orang-orang yang mengalami kondisi jantung fibfilasi atrium atau detak jantung tidak teratur yang membantu pembekuan darah. Obat ini berfungsi mengencerkan darah agar tak menggumpal dan menyebabkan stroke maupun serangan jantung. Sayangnya, efek tersebut meningkatkan risiko pendarahan.

6. Perubahan hormon selama hamil.

Perubahan hormon pada ibu hamil bisa memicu mimisan tiba-tiba. Hormon estrogen dan progesteron pada semua selaput lendir di dalam tubuh wanita meningkat seiring wanita itu hamil, termasuk pada hidung. Selaput ini kemudian akan melebar dan membengkak hingga menekan pembuluh darah di dalamnya. Hal itu menyebabkan pembuluh darah di sekitar mukosa hidung rentan pecah sehingga terjadi pendarahan.

7. Infeksi sinus.

Gejala pilek yang berkepanjangan lebih dari 10 hari dapat berkembang menjadi infeksi sinus, yang mana terjadi bila rongga hidung di saluran pernafasan bengkak. Biasanya infeksi sinus ini sembuh dengan sendirinya. Namun untuk kasus yang parah, dokter mungkin akan memberikan antibiotik.

8. Penyakit lainnya.

Gangguan liver, ginjal, dan masalah lainnya dapat menurunkan kemampuan darah untuk membeku sehingga penderitanya bisa mimisan secara tiba-tiba. Penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) juga rentan mengalami mimisan akibat naiknya tekanan darah secara tiba-tiba.

Penyebab mimisan pada anak.

foto: freepik.com

Penyebab mimisan pada anak atau balita disebabkan dua hal, pertama faktor organik atau gangguan kesehatan bayi, di mana terdapat atau diketahui adanya kelainan organ bawaan sejak lahir. Kelainan organ ini bisa berupa kelemahan terutama di organ hidung maupun memang pembuluh darahnya yang relatif tipis, terlalu lebar, maupun terlalu rapuh. Sehingga, ketika anak merasa kelelahan maka akan terjadi mimisan.

Lalu faktor kedua adalah gangguan medis, di mana adanya gangguan kesehatan anak berupa pembekuan darah, terutama sel darah merah yang berfungsi menutup luka. Kegagalan dalam pemeliharaan pembekuan darah ini akhirnya menyebabkan mimisan pada anak.

Mimisan juga bisa terjadi akibat cedera yang dialami oleh anak. Cedera berupa benturan pada hidung, misalnya saat sedang bermain, bisa menyebabkan pembuluh darah di dalam hidung pecah sehingga menyebabkan mimisan pada anak. Cedera juga bisa melukai pembuluh darah yang lebih besar sehingga mimisan menjadi lebih banyak.

Tak hanya saat bermain saja, terkadang ketika anak sedang tidur pun mereka mengalami mimisan. Hal ini menjadi pertanyaan banyak orangtua, mengapa hal ini bisa terjadi? Menurut beberapa artikel kesehatan, mimisan terjadi karena kondisi tubuh anak yang kurang sehat dan juga pengaruh dari cuaca yang sangat panas.

Penyebab mimisan pada anak saat tidur.

foto: istockphoto.com

1. Cuaca panas.

Cuaca yang sedang panas-panasnya dan ditambah suhu kamar yang cukup panas, bisa menyebabkan mimisan pada anak. Hal ini terjadi karena pembuluh kapiler pada anak pecah. Kasus mimisan saat tidur umumnya lebih banyak diderita oleh anak yang tinggal di kawasan panas.

Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menambahkan pendingin ruangan dan pastikan pula permukaan kasur tidak terlalu panas. Sehingga, anak bisa lebih nyaman.

2. Suhu terlalu dingin.

Tak hanya di kondisi yang panas saja, cuaca yang terlalu dingin juga bisa membuat anak rentan mimisan. Hal ini terjadi pembuluh darah kapiler menjadi pecah hingga akhirnya keluar darah melalui hidung. Karena itu ketika udara sangat dingin, pastikan suhu tubuh anak stabil, gunakan penghangat ruangan atau berikan sesuatu yang menghangatkan pada anak.

3. Ketika anak pilek.

Pilek memang penyakit yang sangat wajar dialami anak-anak. Namun ketika pilek maka semua saluran pernafasan anak mengalami gangguan. Anak menjadi tidak bisa bernapas dengan baik.

Ketika banyak lendir yang mengalir dari hidung maka hidung menjadi lebih sensitif dan juga kering. Hal ini bisa membuat anak terkena mimisan pada saat malam hari. Tak hanya itu saja, kotoran yang menempel pada dinding hidung sangat rentan membuat anak mengalami mimisan pada malam hari.

Untuk mengatasi masalah ini maka anak yang pilek bisa diberikan obat pilek untuk anak. Bersihkan kotoran pada hidung secara perlahan.

4. Infeksi bakteri.

Infeksi bakteri juga bisa menjadi penyebab terjadi mimisan pada anak. Ketika anak menderita penyakit infeksi kulit, seperti impetigo maka anak juga akan sering mengalami infeksi pada bagian hidung. Infeksi menyebar ketika kulit yang terkena infeksi mengenai bagian hidung.

Kemudian bisa menyebabkan bagian yang terkena sangat merah, sakit, nyeri, berkerak dalam bagian hidung dan juga kulit yang terus mengelupas pada bagian hidung. Jika kondisi semakin buruk, maka anak akan sangat rentan terkena mimisan pada malam hari.

5. Alergi.

Alergi yang terjadi pada anak juga bisa menyebabkan mimisan pada malam hari. Alergi pada anak bisa disebabkan beberapa hal seperti bulu binatang, udara yang dingin, debu, udara yang sangat kering, udara yang panas maupun alergi terhadap serbuk bunga tanaman.

Untuk itu kamu harus mengetahui apa membuat anak mengalami alergi. Jika sudah mengetahuinya, hindari benda tersebut. Gunakan pula masker pada anak jika berada di luar rumah.

6. Kelelahan.

Penyebab mimisan selanjutnya juga bisa akibat kelelahan. Hal itu karena pembuluh darah yang relatif lemah. Ketika buah hati mengalami kelelahan, pembuluh darah yang lemah ini mudah sekali tegang lalu akhirnya pecah. Akibatnya mimisan tidak bisa terhindarkan.

Penyebab mimisan pada bayi.

foto: freepik.com

1. Suhu udara yang ekstrem.

Saat cuaca udara tak menentu seperti perubahan cuaca dari panas ke hujan membuat tubuh rentan terhadap penyakit. Apabila daya tahan tubuh lemah, penyakit akan mudah muncul.

Mimisan pada bayi bisa terjadi karena perubahan ekstrem seperti dari panas ke dingin dan sebaliknya. Mimisan ini disebabkan oleh infeksi yang terjadi pada hidung.

Saat perubahan cuaca ekstrem, seseorang dapat terserang penyakit flu yang kemudian membuat bayi akan menyeka hidungnya. Ketika sekaan itu terlalu keras maka membuat pembuluh darah di area hidung bayi secara tidak sengaja akan membuat pembuluh darah pecah dan akhirnya mimisan.

2. Hidung terbentur.

Penyebab mimisan pada bayi selanjutnya karena hidung terbentur oleh benda keras. Orang dewasa yang terbentur benda keras saja bisa mimisan, apalagi bayi atau anak-anak.

Mimisan karena benturan terjadi karena pembuluh darah pecah dan akhirnya darah keluar melalui lubang hidung. Nah, sebaiknya awasi dan singkirkan benda-benda keras yang dapat berisiko berbenturan pada hidung buah hati.

3. Stres.

Siapa bilang balita atau bayi nggak bisa mengalami stres. Meskipun masih kecil dan nggak mengerti masalah, mereka juga bisa merasakan tekanan atau stres.

Stres yang dialami balita dan anak-anak bisa memicu munculnya mimisan. Sebab balita memiliki pembuluh darah di area hidung yang tergolong masih rapuh. Hal ini juga bisa diperparah jika si anak memiliki riwayat asma.

Ketika asma terjadi bersamaan dengan mimisan, semakin kuat untuk menarik napas sementara pembuluh darah di area hidung tak bisa dipaksa untuk bekerja keras. Pada akhirnya, kondisi ini membuat mimisan pada anak.

4. Kelelahan.

Kelelahan pada bayi atau anak-anak juga bisa menyebabkan mimisan. Hal itu karena pembuluh darah yang masih tipis dan cenderung lemah. Saat bayi mengalami kelelahan, pembuluh darah tersebut mudah tegang dan pecah. Akibatnya mimisan tidak bisa dihindarkan.

Cara mengatasi mimisan pada anak.

foto: freepik.com

1. Posisikan duduk tegak ke arah depan.

Sebaiknya ketika bayi mimisan jangan biarkan pada posisi berbaring atau menundukkan kepala anak. Sebab kondisi ini akan membuat mimisan yang mereka alami akan semakin parah. Cara lain yang harus dihindari yaitu mengangkat kepala ke atas atau membuat anak menengadah dengan maksud menahan aliran darah agar tidak keluar.

Cara yang benar, yaitu dengan memposisikan bayi tetap tegak dan arahkan tubuh sedikit ke depan. Tutup lubang hidung yang mimisan dengan jempol dan telunjuk. Posisi ini bisa menghindari potensi darah masuk ke paru-paru.

2. Bernapas melalui mulut.

Jika anak mengalami mimisan, sebisa mungkin jangan panik dan minta anak untuk bernapas melalui mulut. Setelah itu, jepit dengan lembut cuping hidung anak dengan tisu atau lap bersih selama kurang lebih 10 menit.

Jika sudah berhenti dan darah mengering, istirahatlah sejenak. Pastikan juga anak tidak mengorek, menggosok, atau membuang ingus dengan kencang.

3. Menggunakan daun sirih.

Cara mengatasi mimisan pada bayi selanjutnya yaitu menggunakan daun sirih. Siapkan daun sirih secukupnya, cuci bersih dan gulung sesuai ukuran lubang hidung bayi yang mengalami mimisan. Disumpalkan daun sirih pada lubang hidung bayi selama 20 menit untuk menghentikan pendarahan.

4. Kompres es batu.

Jika kamu tidak mendapatkan daun sirih sebagai cara untuk mengatasi mimisan, kamu dapat menggunakan alternatif lain yakni es batu. Ambil es batu lalu bungkus dengan kain bersih dan tempelkan tepat di tengah-tengah antara kening dan hidung. Es ini dapat berfungsi mengecilkan pembuluh darah yang melebar atau pecah sehingga mimisan akan terhenti.

5. Jika mimisan tak kunjung berhenti, segera ke dokter.

Jika darah tak kunjung mereda dan perubahan selama lebih dari 20 menit, makan kamu perlu membawa bayi ke klinik atau dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah melakukan diagnosis penyebab mimisan dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags