Brilio.net - Protein adalah molekul besar yang memainkan banyak peran penting dalam tubuh. Menurut healthline.com, nama 'protein' berasal dai kata Yunani, 'proteos', yang berarti 'primer' atau 'tempat pertama'. Protein melakukan sebagian besar pekerjaan dalam sel yang diperlukan oleh struktur, fungsi, dan pengaturan jaringan dalam organ tubuh.
Dilansir pula dari ghr.nlm.nih.gov, protein terdiri dari ratusan atau ribuan unit kecil yang disebut asam amino, yang saling menempel dalam rantai panjang. Kamu bisa menggambarkan protein seperti untaian manik-manik dan di setiap manik-manik tersebut terdapat asam amino.
Ada 20 jenis asam amino yang dapat dikombinasikan untuk membuat protein. Urutan asam amino menentukan struktur unik 3 dimensi masing-masing protein dan fungsi spesifiknya.
Di mana protein seperti halnya dengan air, ia adalah zat yang paling melimpah terdapat di setiap sel tubuh. Tubuh mampu memproduksi protein dengan memanfaatkan sumber-sumber makanan yang mengandung protein yang telah dikonsumsi.
BACA JUGA :
8 Fungsi ginjal yang penting bagi tubuh dan cara menjaganya
Penggambaran prosesnya, tubuh mencerna protein yang didapat dari makanan. Kemudian diubah jadi asam amino yang kemudian diserap ke dalam aliran darah.
Sel darah lalu bekerja menggunakan asam amino jadi menghasilkan protein sesuai kebutuhan tubuh. Pada umumnya fungsi protein hampir berhubungan dengan segala aktivitas manusia setiap harinya.
Nah, berikut beberapa fungsi penting dari protein di dalam tubuhmu, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (22/11).
1. Perbaikan dan perawatan jaringan tubuh.
BACA JUGA :
Tips menjaga kesehatan tubuh agar tetap sehat di usia lanjut
foto: freepik.com
Protein adalah digambarkan sebagai pondasi suatu bangunan, yang tak lain adalah tubuh manusia itu sendiri. Protein mampu memelihara dan memperbaiki segala jaringan tubuh. Mulai dari kulit, mata, otot, rambut, maupun organ lainnya.
Sebab itu kalangan anak-anak sangat membutuhkan protein di kala tumbuh kembangnya. Begitu pula bagi ibu hamil yang senantiasa membutuhkan protein demi menjaga kesehatan janin. Asupan protein membantu tumbuh kembang si jabang bayi serta menjaga kesehatan sang ibu.
2. Pembentukan hormon.
foto: freepik.com
Protein membantu organ vital lain dalam proses pembuatan hormon di dalam tubuh. Adapun di antaranya ialah insulin, sebagai contoh hormon yang mengatur gula darah. Dalam proses pembuatan insulin, akan melibatkan interaksi antara organ pankreas dan hati.
Secretin, hormon ini membantu proses pencernaan dengan merangsang pankreas dan usus untuk menciptakan cairan yang diperlukan selama proses pencernaan berlangsung.
3. Alat penyimpan molekul.
foto: freepik.com
Selain membantu pembentukan hormon, protein juga bertugas sebagai penyimpan molekul tertentu. Misalnya adalah Ferritin, yang merupakan protein yang dikombinasikan dengan zat besi, zat di simpan di hati (liver) yang fungsinya sebagai buffer jika tubuh mengalami kekurangan atau kelebihan zat besi.
4. Alat transportasi nutrisi dan molekul tubuh.
foto: freepik.com
Tak berhenti di situ saja, tugas protein selanjutnya ialah pengangkut molekul dan nutrisi tertentu. Misalnya, hemoglobin yang merupakan protein pengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Hemoglobin mengambil oksigen dari paru-paru, kemudian saat sel darah merah bergerak mengelilingi tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel jaringan tubuh.
5. Sumber energi bagi tubuh.
foto: freepik.com
Energi adalah kekuatan yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan segala aktivitas setiap harinya. Dari energi pula manusia bisa bergerak bebas sesuai keinginan. Sumber energi itu salah satunya berasal dari protein.
Protein ini mirip seperti karbohidrat. Setiap hari tubuh membutuhkan asupan protein. Namun jika berlebihan, protein juga akan berubah jadi lemak sama halnya dengan karbohidrat yang berlebih.
6. Pembentukan enzim.
foto: freepik.com
Protein juga jadi tokoh penting dalam pembentukan enzim, zat yang dapat meningkatkan laju reaksi kimia dalam tubuh. Pasalnya segala reaksi kimia di dalam tubuh tidak akan berjalan lancar tanpa adanya enzim.
Misalnya pada pencernaan, proses mengolah makanan supaya menjadi nutrisi membutuhkan enzim. Enzim ini yang akan bertugas memecah makanan menjadi partikel kecil supaya bisa terserap darah.
7. Pembentukan antibodi.
foto: freepik.com
Protein juga membentuk antibodi tubuh. Antibodi berfungsi sebagai zat yang dapat mencegah tubuh dari berbagai serangan penyakit dan infeksi. Fungsi protein ini membantu mengidentifikasi dan menghancurkan antigen (bakteri dan virus).
Antibodi bekerja mengelilingi dan mengurung antigen supaya tetap berada di alam sel darah. Hingga akhirnya bisa hancur oleh sel darah putih secara sendirinya.
8. Menyeimbangkan pH.
foto: freepik.com
Protein memainkan peran penting dalam mengatur konsentrasi asam dan basa dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Keseimbangan antara asam dan basa diukur menggunakan skala pH. Ini berkisar dari 0 hingga 14. Dengan rincian 0 yang paling asam, 7 netral dan 14 yang paling basa.
Salah satu cara tubuh mengatur pH adalah dengan protein. Dalam arti lain protein bertindak sebagai sistem penyangga, membantu tubuh mempertahankan nilai pH darah yang tepat dan cairan tubuh lainnya.
9. Menyeimbangkan cairan.
foto: freepik.com
Protein mampu mengatur tubuh untuk selalu menjaga keseimbangan cairan. Misalnya albumin dan globulin selaku protein dalam darah, membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan menarik dan menahan air.
Jika kamu tidak mengonsumsi protein yang cukup, kadar albumin dan globulin akhirnya menurun. Akibatnya, protein ini tidak dapat lagi menyimpan darah di pembuluh darah, dan cairan dipaksa masuk ke ruang di antara sel-sel.
Ketika cairan terus menumpuk di ruang-ruang di antara sel-sel, maka akan terjadi pembengkakan atau edema, khususnya di daerah perut.