Brilio.net - Makanan pedas sering kali dikaitkan dengan risiko sakit perut atau gangguan pencernaan. Meski begitu, ternyata ada banyak manfaat yang bisa didapat dari konsumsi makanan pedas, lho. Salah satu manfaat yang menarik adalah kemampuannya dalam meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga membantu melawan penyakit.
Rasa pedas biasanya berasal dari senyawa capsaicin yang terdapat pada cabai dan rempah-rempah. Senyawa ini memiliki efek anti-inflamasi maupun antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Menyadur dari USA Today, paprika makanan yang rendah kalori namun kaya akan vitamin serta antioksidan.
BACA JUGA :
Badan lemas dan kurang energi? Buah satu ini bisa bikin tubuh berenergi dengan cepat
Bahkan paprika maupun cabai tergolong makanan pedas yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Pasalnya, punya sifat anti-inflamasi capsaicin tadi yang bisa melindungi terhadap penyakit tertentu sekaligus meningkatkan kesehatan usus. Selain meningkatkan kekebalan tubuh, capsaicin juga dapat membantu melancarkan peredaran darah dan meningkatkan metabolisme.
Menyadur dari Eating Well, makanan pedas juga menurunkan risiko kematian. Hal ini berdasarkan meta analisis pada 2021 dalam Jurnal Angiology yang melibatkan 500 ribu orang dewasa. Pada penemuan tersebut, orang yang hobi makan makanan pedas ternyata punya risiko kematian 12% lebih rendah.
Bagaimana tidak, kandungan capsaicin kemungkinan bekerja melawan obesitas yang berperan dalam mengurangi risiko penyakit lainnya seperti diabetes tipe 2. Nggak cuma itu, antioksidan capsaicin juga ampuh meningkatkan mikrobioma usus. Meski begitu, tidak dianjurkan untuk konsumsi secara berlebihan. Sebab, sesuatu yang berlebihan selalu berdampak buruk bagi tubuh seseorang.
BACA JUGA :
Ternyata benar, ini alasan medis kenapa joget dangdut bisa hilangkan penat dan linu-linu
Jadi, selain menambah cita rasa pada makanan, pedasnya cabai ternyata punya banyak manfaat tersembunyi bagi kesehatan tubuh. Lantas apa saja manfaatnya? Simak ulasan lengkapnya, dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (7/11).
1. Meningkatkan kekebalan tubuh.
foto: freepik.com/freepik
Makanan pedas yang kaya capsaicin, seperti cabai, mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas ini bisa merusak sel-sel tubuh lalu melemahkan sistem imun jika dibiarkan menumpuk.
Sebuah studi dari American Chemical Society menunjukkan capsaicin juga memiliki efek antimikroba yang dapat mencegah infeksi ringan serta mendukung fungsi kekebalan tubuh. Dengan mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah wajar, tubuh bisa mendapat dorongan ekstra untuk menangkal virus dan bakteri penyebab penyakit.
2. Membantu menurunkan berat badan.
Makanan pedas dapat membantu pembakaran kalori yang lebih cepat, berkat efek termogenik dari capsaicin. Efek ini meningkatkan suhu tubuh sementara sekaligus membuat metabolisme bekerja lebih cepat, sehingga kalori terbakar lebih banyak.
Penelitian dari British Journal of Nutrition juga mengungkapkan bahwa konsumsi makanan pedas bisa menekan nafsu makan. Capsaicin berperan dalam menunda rasa lapar, sehingga bisa membantu kamu yang sedang menjalani program penurunan berat badan untuk mengendalikan asupan kalori secara lebih efektif.
3. Mendukung kesehatan jantung.
foto: freepik.com/jcomp
Capsaicin dalam makanan pedas diyakini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko penyumbatan arteri. Efek ini terjadi karena capsaicin membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang bisa menyumbat pembuluh darah serta memicu masalah kardiovaskular.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology menemukan bahwa konsumsi makanan pedas secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Meskipun begitu, tetap penting untuk menjaga keseimbangan asupan makanan sekaligus tidak mengandalkan capsaicin sebagai satu-satunya cara menjaga kesehatan jantung.
4. Meningkatkan metabolisme.
Makanan pedas berperan dalam meningkatkan metabolisme tubuh, yang pada gilirannya membantu pembakaran energi secara lebih efisien. Efek ini terjadi karena capsaicin merangsang proses metabolisme dengan meningkatkan suhu tubuh, suatu kondisi yang dikenal sebagai termogenesis.
Proses ini membantu tubuh untuk membakar lebih banyak kalori, bahkan saat sedang istirahat. Menurut penelitian yang diterbitkan di Journal of Nutritional Biochemistry, efek capsaicin terhadap metabolisme bahkan bisa bertahan hingga beberapa jam setelah makan, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi yang mengonsumsinya secara teratur.
5. Mengurangi risiko kanker.
foto: freepik.com/freepik
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa capsaicin memiliki potensi sebagai agen anti-kanker. Studi dari Cancer Research Journal mengungkapkan bahwa capsaicin mampu menghambat pertumbuhan beberapa jenis sel kanker, seperti kanker prostat hingga kanker payudara pada uji coba laboratorium.
Meskipun masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan keefektifannya pada manusia, hasil awal menunjukkan potensi capsaicin sebagai bahan alami dalam mencegah sekaligus menghambat perkembangan kanker. Namun, tentu saja, makanan pedas bukanlah pengganti terapi medis dan sebaiknya dijadikan sebagai bagian dari pola makan yang seimbang.
6. Membantu pereda nyeri.
Capsaicin tidak hanya memberi rasa pedas, tetapi juga berperan sebagai pereda nyeri alami. Senyawa ini sering digunakan dalam produk krim atau gel untuk meredakan nyeri pada kondisi seperti arthritis dan nyeri otot. Efek analgesik capsaicin bekerja dengan menghambat sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak, sehingga nyeri berkurang sementara.
Penelitian dari European Journal of Pain menunjukkan bahwa capsaicin topikal dapat secara efektif meredakan nyeri kronis bila digunakan secara rutin. Dengan begitu, makanan pedas yang mengandung capsaicin pun bisa sedikit membantu meredakan nyeri tubuh.
7. Mendukung kesehatan pencernaan.
foto: freepik.com/stockking
Meskipun makanan pedas sering dianggap memicu sakit perut, capsaicin sebenarnya bisa membantu kesehatan pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah moderat. Capsaicin merangsang sekresi enzim pencernaan yang dapat membantu proses pemecahan makanan dalam usus.
Sebuah studi dari Digestive Diseases and Sciences menyebutkan bahwa capsaicin juga dapat mengurangi risiko infeksi lambung karena memiliki sifat antimikroba. Namun, bagi yang memiliki gangguan pencernaan tertentu, seperti maag, tetap disarankan berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi makanan pedas secara rutin.
8. Meningkatkan suasana hati.
Makanan pedas bisa memberikan efek feel-good atau perasaan nyaman karena dapat merangsang pelepasan endorfin maupun dopamin. Kedua hormon ini berperan dalam mengurangi stres serta meningkatkan suasana hati, mirip dengan efek yang didapatkan saat berolahraga.
Penelitian dari University of Tasmania mengungkapkan bahwa konsumsi makanan pedas dapat meningkatkan produksi hormon kebahagiaan ini, sehingga membantu orang merasa lebih rileks dan puas. Jadi, selain memberi sensasi panas di mulut, makanan pedas ternyata juga bermanfaat untuk menjaga mood agar tetap positif.
9. Membantu mengurangi tekanan darah.
Capsaicin memiliki efek vasodilator yang membantu memperlebar pembuluh darah, sehingga tekanan darah dapat menurun. Efek ini bermanfaat bagi yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Menurut penelitian di Hypertension Journal, konsumsi capsaicin dalam dosis kecil dapat memperbaiki aliran darah, menurunkan tekanan pada pembuluh darah, hingga mendukung kesehatan kardiovaskular.
Walaupun makanan pedas bukan solusi utama untuk hipertensi, menambahkannya dalam menu sehari-hari bisa menjadi pelengkap alami untuk menjaga kesehatan tekanan darah. Mengonsumsi makanan pedas secara rutin dapat membawa manfaat kesehatan, asal dikombinasikan dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat. Selain itu, jangan sampai berlebihan dalam mengonsumsi makanan pedas.