1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
24 Mei 2024 04:25

9 Penyebab telinga berdenging ini tak boleh diabaikan, bisa jadi ada masalah serius pada kesehatan

Mulai dari umum hingga khusus, penyebabnya perlu diatasi sedini mungkin. Brilio.net
Twitter.com/@anakfarmasi02 dan pixabay.com

Brilio.net - Telinga berdenging atau tinnitus adalah kondisi di mana seseorang mendengar suara seperti berdengung, mendesis, atau berdesing tanpa adanya sumber suara. Meskipun sering dianggap gangguan kecil dan diabaikan, telinga berdenging sebenarnya menjadi tanda adanya gangguan serius pada kesehatan.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan telinga berdenging. Mulai dari paparan suara keras, gangguan sirkulasi darah, hingga kondisi medis tertentu, seperti penyakit meniere atau bahkan tumor.


Salah satu penyebab umum telinga berdenging adalah paparan suara keras yang terus-menerus. Faktor tersebut sering dialami oleh pekerja di lingkungan berisik atau penggemar musik yang mendengarkan suara dengan volume tinggi. Gangguan sirkulasi darah, seperti tidak lancar juga dapat menjadi penyebab telinga berdenging. Bahkan aliran darah tak lancar ini pun memengaruhi fungsi telinga secara keseluruhan. Selain itu, kondisi medis seperti penyakit meniere juga berpengaruh pada keseimbangan cairan dalam telinga.

Meskipun tidak ada pengobatan langsung, kamu tetap bisa menekan kondisi tersebut dengan berbagai cara. Misalnya menghindari paparan suara keras, menjaga tekanan darah tetap stabil, dan mengelola stres. Beberapa terapi seperti perilaku kognitif dan suara juga dapat membantu mengalihkan perhatian telinga dari suara berdenging.

Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan di atas, ada faktor lain telinga berdenging perlu kamu ketahui. Berikut brilio.net himpun dari rangkuman beberapa sumber, Kamis (23/5).


(Magang/Robiul Adil Robani)

1. Fungsi telinga menurun.

foto: pixabay.com

Telinga berdengung bisa jadi tanda kerusakan sel-sel rambut di dalam telinga. Sel rambut biasa bertanggung jawab untuk mengubah getaran suara menjadi sinyal yang diterima otak. Jika dibiarkan, fungsi sel rambut akan semakin menurun secara berkala.

2. Otosklerosis.

foto: Twitter.com/@MaikiGadget

Otosklerosis adalah kondisi di mana terjadi pertumbuhan tulang yang tidak normal pada telinga tengah, yang dapat menyebabkan telinga berdenging (tinnitus). Pertumbuhan tulang ini dapat mengganggu gerakan stapes, salah satu tulang kecil di telinga tengah yang berfungsi menghantarkan suara ke telinga dalam. Ketika stapes tidak dapat bergerak dengan bebas, dapat mengganggu transmisi suara dan menyebabkan gejala telinga berdenging, penurunan pendengaran, dan kadang-kadang pusing.

Pengobatan otosklerosis bisa dengan obat-obatan, menggunakan alat bantu dengar, atau dalam kasus yang lebih parah butuh operasi untuk mengganti tulang yang terkena implan prostetik.

3. Atherosklerosis.

foto: Twitter.com/@Islampos

Atherosklerosis adalah kondisi di mana terjadi penumpukan plak di dalam arteri, yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri. Jika atherosklerosis terjadi pada arteri yang mengalirkan darah ke telinga, dapat mengganggu aliran darah ke telinga dalam dan menyebabkan telinga berdenging (tinnitus). Penyempitan arteri yang disebabkan atherosklerosis dapat mengurangi pasokan darah dan oksigen ke telinga dalam, muncullah gangguan pada sel-sel rambut di telinga.

Penanganan atherosklerosis bisa meliputi perubahan gaya hidup sehat, diet sehat, olahraga, mengendalikan tekanan darah tinggi dan kolesterol, serta pengobatan medis lain.

4. Cedera di bagian kepala atau leher.

foto: pixabay.com

Cedera kepala atau leher dapat menyebabkan telinga berdenging (tinnitus). Cedera seperti benturan keras pada kepala atau leher dapat merusak struktur di dalam telinga, termasuk sel-sel rambut di koklea yang penting untuk pendengaran. Cedera juga dapat mengganggu sinyal yang dikirim oleh saraf pendengaran ke otak, dapat menyebabkan sensasi berdenging. Penting untuk mendapatkan perawatan medis segera setelah cedera kepala atau leher untuk mengevaluasi dampaknya pada telinga dan mencegah masalah lebih lanjut.

5. Depresi atau kecemasan.

foto: pixabay.com

Depresi dan kecemasan dapat memiliki dampak fisik pada tubuh, termasuk pada sistem pendengaran. Stres kronis dapat memicu perubahan sirkulasi darah dan tekanan darah. Pada gilirannya dapat memengaruhi aliran darah ke telinga dalam. Selain itu, gangguan emosional seperti depresi dan kecemasan juga dapat meningkatkan sensitivitas terhadap sensasi fisik, termasuk telinga berdenging yang mungkin sudah ada sebelumnya. Menangani depresi dan kecemasan dengan terapi yang tepat dapat membantu mengurangi gejala telinga berdenging.

6. Hipertensi.

foto: pixabay.com

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan telinga berdenging (tinnitus) melalui beberapa mekanisme. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pada telinga dalam. Kerusakan pada pembuluh darah ini dapat mengganggu aliran darah dan oksigen ke telinga dalam, yang dapat menyebabkan sensasi berdenging.

Hipertensi juga dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, di mana plak plak mengendap di dalam arteri, termasuk arteri yang mengalirkan darah ke telinga. Kondisi ini dapat memperburuk gangguan aliran darah ke telinga dalam dan memperparah gejala telinga berdenging. Menjaga tekanan darah menjadi normal kembali dengan mengikuti saran dokter adalah pilihan baik.

7. Pengaruh obat.

foto: pixabay.com

Beberapa efek samping obat dapat menyebabkan telinga berdenging (tinnitus). Contohnya penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan aspirin dalam dosis. Selain itu, beberapa jenis antibiotik seperti aminoglikosida dan kuinolon juga diketahui dapat menyebabkan tinnitus pada beberapa orang.

Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati kanker, diuretik, dan obat-obatan yang mempengaruhi sistem saraf pusat juga dapat menyebabkan tinnitus. Baiknya konsultasikan dengan dokter terkait dosisnya kalau kamu sedang akan mengonsumsi obat-obatan.

8. Sumbatan akibat kotoran.

foto: Twitter.com/@1teknobiz

Kotoran yang menyumbat di telinga dapat menyebabkan telinga berdenging (tinnitus) karena dapat mengganggu aliran suara ke telinga dalam. Telinga manusia memiliki saluran yang menghubungkan telinga luar dengan telinga tengah, yang disebut saluran auditori. Ketika kotoran menumpuk di dalam saluran auditori, dapat menyebabkan hambatan bagi suara untuk masuk ke telinga dalam. Akibatnya, sinyal suara yang diterima telinga dalam bisa terdistorsi, menimbulkan sensasi berdenging.

Penting untuk membersihkan telinga secara hati-hati dan aman menggunakan teknik yang tepat. Bisa pula dengan bantuan profesional kesehatan jika kamu mengalami masalah dengan kotoran yang menumpuk di telinga.

9. Tumor di sistem pendengaran atau otak.

foto: pexels.com

Tumor yang tumbuh di sekitar telinga dalam atau saraf pendengaran dapat memberikan tekanan. Tumor pun dapat mengganggu fungsi normalnya telinga kemudian menyebabkan sensasi berdenging. Selain itu, tumor di otak juga dapat memengaruhi sinyal yang dikirim oleh saraf pendengaran ke otak.

Jika telinga berdenging secara konsisten, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu dokter bisa melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan untuk menentukan apakah telinga berdenging tersebut membutuhkan perawatan atau tidak.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags