6. Hipertensi.
foto: pixabay.com
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan telinga berdenging (tinnitus) melalui beberapa mekanisme. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pada telinga dalam. Kerusakan pada pembuluh darah ini dapat mengganggu aliran darah dan oksigen ke telinga dalam, yang dapat menyebabkan sensasi berdenging.
Hipertensi juga dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, di mana plak plak mengendap di dalam arteri, termasuk arteri yang mengalirkan darah ke telinga. Kondisi ini dapat memperburuk gangguan aliran darah ke telinga dalam dan memperparah gejala telinga berdenging. Menjaga tekanan darah menjadi normal kembali dengan mengikuti saran dokter adalah pilihan baik.
7. Pengaruh obat.
foto: pixabay.com
Beberapa efek samping obat dapat menyebabkan telinga berdenging (tinnitus). Contohnya penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan aspirin dalam dosis. Selain itu, beberapa jenis antibiotik seperti aminoglikosida dan kuinolon juga diketahui dapat menyebabkan tinnitus pada beberapa orang.
Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati kanker, diuretik, dan obat-obatan yang mempengaruhi sistem saraf pusat juga dapat menyebabkan tinnitus. Baiknya konsultasikan dengan dokter terkait dosisnya kalau kamu sedang akan mengonsumsi obat-obatan.
8. Sumbatan akibat kotoran.
foto: Twitter.com/@1teknobiz
Kotoran yang menyumbat di telinga dapat menyebabkan telinga berdenging (tinnitus) karena dapat mengganggu aliran suara ke telinga dalam. Telinga manusia memiliki saluran yang menghubungkan telinga luar dengan telinga tengah, yang disebut saluran auditori. Ketika kotoran menumpuk di dalam saluran auditori, dapat menyebabkan hambatan bagi suara untuk masuk ke telinga dalam. Akibatnya, sinyal suara yang diterima telinga dalam bisa terdistorsi, menimbulkan sensasi berdenging.
Penting untuk membersihkan telinga secara hati-hati dan aman menggunakan teknik yang tepat. Bisa pula dengan bantuan profesional kesehatan jika kamu mengalami masalah dengan kotoran yang menumpuk di telinga.
9. Tumor di sistem pendengaran atau otak.
foto: pexels.com
Tumor yang tumbuh di sekitar telinga dalam atau saraf pendengaran dapat memberikan tekanan. Tumor pun dapat mengganggu fungsi normalnya telinga kemudian menyebabkan sensasi berdenging. Selain itu, tumor di otak juga dapat memengaruhi sinyal yang dikirim oleh saraf pendengaran ke otak.
Jika telinga berdenging secara konsisten, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu dokter bisa melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan untuk menentukan apakah telinga berdenging tersebut membutuhkan perawatan atau tidak.