Brilio.net - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya kasus infeksi flu burung pada manusia pada Selasa (11/6) kemarin. Infeksi yang diakibatkan oleh virus H9N2 ini telah terdeteksi pada seorang anak berusia 4 tahun di Benggala Barat, India Timur.
Melansir dari laman Reuters, WHO memberikan keterangan bahwa anak tersebut telah dirawat secara intensif di rumah sakit setempat. Sebelum dirawat, anak tersebut mengalami masalah pernapasan parah yang terjadi terus-menerus, disertai demam tinggi pada Februari kemarin.
BACA JUGA :
Waspada asam urat menyerang usia muda, kenali gejala, penyebab, dan cara mencegahnya
"Pasien tersebut dirawat di unit perawatan intensif anak (ICU) di rumah sakit setempat karena masalah pernapasan parah yang terus-menerus, demam tinggi, dan kram perut pada Februari," kata WHO dilansir brilio.net dari Reuters, Kamis (13/6)
Diusut lebih dalam bocah tersebut terinfeksi unggas di rumah dan lingkungan sekitarnya. Sejauhnya ini belum ada yang melaporkan gejala penyakit pernapasan tersebut terjadi di anggota keluarganya. Meski terjadi di India, flu burung memang mengkhawatirkan bagi seluruh dunia. Di Indonesia, virus ini pernah mengancam masyarakat 20 tahun lalu.
Melansir dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), flu burung pada manusia memang terakhir dilaporkan pada 2017 dan saat ini belum dilaporkan kasus flu burung yang menginfeksi manusia. Walau demikian, masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan.
BACA JUGA :
Makin mengintai kalangan remaja, kenali apa itu HIV/AIDS, penyebab, penularan, dan cara mencegahnya
Oleh sebab itu, sebagai langkah preventif terhadap penyakit ini masyarakat perlu memahami apa itu flu burung, penyebab, dan langkah pencegahan yang bisa diterapkan di rumah. Berikut ini ulasan lengkap tentang apa itu flu burung, penyebab, gejala, dan cara pencegahannya, dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (13/6).
Apa itu flu burung?
foto: freepik.com
Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang ditularkan unggas ke manusia. Virus ini menjangkit manusia melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi atau permukaan yang terkontaminasi virus ini.
Sebagian besar jenis virus flu burung hanya bisa menyerang kepada unggas seperti bebek, ayam, angsa, dan burung, kemudian saling ditularkan. Akan tetapi jenis flu burung seperti virus H5N1, H7N7, H9N2, H5N6, H6N1, H7N9, dan H10N8 dapat menginfeksi manusia dan hewan lainnya, seperti sapi, kambing, kelinci, anjing, dan kucing.
Adapun yang berisiko terserang virus ini adalah orang yang sering mengunjungi pasar unggas yang tidak bersih, bepergian ke daerah yang punya banyak kasus flu burung, dan mengonsumsi daging unggas seperti ayam, bebek, burung, atau telur yang tidak dimasak dengan matang sempurna.
Penyebab flu burung
foto: freepik.com
Awalnya flu burung hanya menginfeksi antar unggas baik unggas liar maupun milik peternakan. Namun, lama-kelamaan bisa bermutasi menjadi beberapa keturunan. Mutasi virus inilah yang pada akhirnya menular ke manusia.
Adapun turunannya seperti H5N1, H7N7, H9N2, H5N6, H6N1, H7N9, dan H10N8. Dari jenis tersebut, hanya dua jenis virus yang menyebabkan wabah hingga berakibat pada kematian, yaitu H5N1 dan H7N9.
Penyakit ini sangat menular terlebih bagi orang yang kontak langsug dengan unggas yang telah terinfeksi. Nggak cuma itu, penularan flu burung juga bisa terjadi melalui debu atau kotoran unggas sakit, serta mengonsumsi unggas yang tidak dimasak dengan sempurna.
Gejala flu burung
foto: freepik.com
Gejala flu burung dapat beragam, mulai tanpa gejala hingga gejalan berat yang berpotensi membahayakan nyawa. Beberapa gejala yang umum dialami penderita flu burung adalah:
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Hidung berair dan tersumbat
- Sesak napas
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Muntah
- Diare
- Mata memerah
- Mimisan
- Nyeri dada
- Sakit perut
- Gusi berdarah
- Gangguan saraf
- Infeksi paru-paru, gagal napas, atau acute respiratory distress syndrome (ARDS)
- Kejang
Langkah pencegahan flu burung
foto: freepik.com
Flu burung bisa diwaspadai dengan melakukan langkah pencegahan, meliputi:
1. Hindari kontak langsung dengan unggas terinfeksi virus influenza tipe A, sebab bisa menyebabkan penularan langsung ke manusia.
2. Jika ada orang yang terinfeksi maka sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan orang tersebut.
3. Menjaga kebersihan diri serta cuci tangan secara rutin.
4. Sebelum mencuci tangan jangan menyentuh mata, hidung, dan mulut.
5. Sebisa mungkin jangan mengunjungi pasar unggas yang tidak bersih. Ketika terpaksa berkunjung, sebaiknya pakai masker maupun proteksi diri lainnya.
6. Hindari bepergian ke daerah yang memiliki banyak flu burung.
7. Selalu gunakan masker ketika berada di dekat unggas. Bila dalam keseharian selalu berkontak langsung dengan unggas maka jangan lupa gunakan masker. Tujuannya sebagai langkah preventif mencegah terinfeksi virus ini.
8. Ketika memasak unggas seperti bebek, ayam, atau burung sebaik mungkin pastikan dimasak dengan baik dan benar-benar matang.
9. Bila terdapat gejala, segeralah ke petugas kesehatan.