Brilio.net - Penyakit ginjal kronis merupakan salah satu masalah kesehatan global. Jika sudah sampai tahap akhir, maka pasien seringkali berujung pada cuci darah atau hemodialisa.
Penyebab paling umum dari penyakit ginjal adalah diabetes dan hipertensi yang timbul dari gaya hidup yang malas bergerak. Selain itu, perubahan dalam diet atau kebiasaan pola makan yang salah dan bertambahnya usia.
BACA JUGA :
10 Kebiasaan yang tak kamu sadari ini bisa merusak ginjal lho
Ketika gagal ginjal, ginjal berhenti berfungsi secara normal sehingga cairan ataupun kotoran mulai menumpuk di dalam tubuh. Pasien gagal ginjal memiliki dua pilihan yakni transplantasi ginjal atau hemodialisa.
Saat pasien menjalani hemodialisa atau cuci darah, banyak sekali yang beranggapan bahwa harapan hidup pasien tidak lama lagi. Hal itu yang membuat banyak pasien merasa takut dan stres.
Namun dokter spesialis penyakit dalam dari Klinik Hemodialisa RenalTeam, Okki Ramadian, menepis anggapaan tersebut. Bahkan ia mengatakan pasien yang menjalani perawatan hemodialisa atau cuci darah justru merasa tubuhnya lebih baik.
BACA JUGA :
5 Tanda sepele penyakit gagal ginjal yang sering diabaikan, catet!
"Itu mitos yah, ini merupakan terapi pengganti ginjal. Jadi orang yang tadinya fungsi ginjal di bawah 15 persen waktu di-encourage menjalani hemodialisa sebagian besar nyaman dan senang," ujarnya saat ditemui brilio.net dalam acara pembukaan Klinik RenalTeam di kawasan Pondok Indah.
Yang terpenting, menurut Okki sebelum melakukan perawatan cuci darah pasien harus menjaga pola hidup serta makan makanan yang sehat.
Bahkan salah satu pasien gagal ginjal kronis bernama Rita membagikan pengalamannya. Selama 6 tahun dirinya menjalani perawatan hemodialisa, dan selama itu pula dirinya merasa tubuhnya lebih baik apalagi saat menjalani aktivitas sehari-hari. "Saya hampir 6 tahun cuci darah, setelah perawatan saya merasa lebih senang dan nyaman," ungkap Rita.