Brilio.net - Wabah difteri kembali menyerang Indonesia. Hingga bulan November 2017, dikabarkan sudah ada 561 kasus difteri di 20 provinsi dan sebanyak 32 kasus berakhir dengan kematian.
Data dari Kementerian Kesehatan per Oktober-November 2017 bahkan menunjukkan sudah ada 11 provinsi yang menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) akibat mewabahnya penyakit difteri di Indonesia.
Difteri sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Penyakit ini umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit.
Berikut gejala-gejala difteri yang perlu kamu waspadai, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (13/12):
1. Munculnya pseudomembran.
BACA JUGA :
7 Fakta sindrom perenggut nyawa Adam Fabumi, bikin seleb ikut berduka
foto: facebook/@cicilia.coprina
Ciri paling khas dari seseorang yang terjangkit difteri adalah munculnya pseudomembran atau selaput berwarna putih keabu-abuan di bagian belakang tenggorokan. Selaput putih ini muncul sekitar dua hari sesudah tertular kuman Corynebacterium.
Selaput ini menyebabkan rasa sakit saat menelan. Kadang disertai pembesaran kelenjar getah bening dan pembengkakan jaringan lunak di leher yang disebut bullneck.
2. Pilek hingga berdarah.
BACA JUGA :
Bayi dengan penyakit langka meninggal dunia, seleb Tanah Air berduka
foto: ilustrasi dok istimewa
Selain di tenggorokan, kuman difteri juga bisa ada di hidung. Hal ini akan menyebabkan anak menjadi pilek.
Cairan hidung yang keluar awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah. Selain itu aromanya pun bau tak sedap.
3. Demam.
foto: slate.com
Salah satu gejala yang mudah dirasakan yaitu demam pada tubuh orang yang terjangkit penyakit difteri. Namun, demam pada difteri suhu tubuh tidak setinggi saat influenza.
Selain itu, tubuh yang terjangkit difteri juga akan lemas, sulit bernapas, kulit pucat, berkeringat dan jantung berdebar, hingga mengalami gangguan penglihatan.