Brilio.net - Ratusan dokter gigi dari berbagai penjuru Indonesia mengikuti kegiatan Dental Expert Forum, di Grha Unilever, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Senin (8/4). Kegiatan yang diinisiasi Sensitive Expert by Pepsodent dan dilaksanakan oleh Pepsodent Dental Expert Center ini merupakan bentuk komitmen untuk terus memberikan update dan meningkatan pengetahuan kedokteran gigi untuk para expert kesehatan gigi yang telah dilaksanakan sejak 2013 lalu.
Dalam setiap gelaran selalu ada tema ter-update yang diusung. Kali ini, tema Smile Revolution menjadi topik pembahasan dengan menampilkan Drg. Astrid Khatalia Sp.Pros, Drg H M Bernard O. Iskandar Sp.KG (K) FICCF, FICD, dan Drg Ridha Griya bersama Tim Griya Dental Care sebagai pembicara.
BACA JUGA :
Gigi kamu sensitif? Ini jenis makanan yang sebaiknya kamu konsumsi
Beautiful Smile without Sensitive Teeth menjadi tema yang disampaikan drg. Astrid pada sesi pertama. Dalam materinya, beliau menjelaskan beberapa tipe senyum yaitu Monalisa smile (senyum kecil), social smile (senyum sosial), dan complex smile.
Drg. Astrid Khatalia Sp.Pros
BACA JUGA :
Sering minum teh bisa bikin gigi jadi kuning, begini penjelasannya
Menurut drg. Astrid, saat kita bertemu dengan orang baru biasanya menggunakan Monalisa smile, bibir terangkat sedikit dan gigi hanya terlihat sebagian. Senyum yang masih malu-malu.
Sementara ketika bertemu dengan teman dekat yang sudah lama tidak berjumpa, biasanya orang akan menggunakan social smile. Bibir terbuka lebih lebar dan terangkat sedangkan gigi lebih terlihat.
Nah untuk complex smile, biasanya digunakan orang saat mendengar dan melihat hal lucu, termasuk saat bercengkerama dengan orang yang sangat akrab. Maka ia akan bebas tertawa. Tidak jarang sampai terbahak-bahak.
Nah inilah yang kita cari saat menentukan smile design. Karena dengan posisi seperti ini bibir terangkat maksimal di mana kita bisa melihat seluruh gigi geligi, mulai gusi, susunan gigi, warna gigi. Nah semuanya bisa terlihat saat complex smile, terang drg. Astrid.
Tema ini sengaja diangkat karena menurut drg. Astrid senyum itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial banyak orang. Lewat senyum kita bisa melihat seseorang ramah atau tidak.
Selama ini ada yang menyebut senyum yang menyenangkan. Senyum menyenangkan itu sangat enak untuk dilihat. Karena itu semua orang pengen banget punya senyum yang menyenangkan, ujar drg. Astrid.
Nah dalam sesi ini, drg. Astrid dengan gamblang menjelaskan tentang bagaimana menciptakan senyum ideal untuk pasien. Dokter gigi bisa melakukannya lewat perawatan dental veneer. Ini adalah metode perawatan yang dirancang untuk menghasilkan kombinasi senyuman sehat dan indah.
Caranya dengan memperhatikan proporsi dan bentuk gigi yang simetris, refleksi warna gigi, serta keharmonisan antara keseluruhan gigi, bibir dan wajah.
Untuk terlihat natural, orang harus nyaman dengan senyumnya, percaya diri, dan pastinya tidak ada urusan dengan gigi sensitif. Untuk itu prosedur perawatan harus melalui perencanaan yang baik dan sesuai standar operasional sehingga pasien dapat memperoleh hasil treatment yang baik untuk kesehatan giginya.
Drg H M Bernard O. Iskandar Sp.KG (K) FICCF, FICD
Pasien harus diedukasi bahwa jika muncul gejala sensitif ini, dapat menggunakan pasta gigi khusus sensitif yang tepat. Karena kalau ada sensitivitas, orang sakit gigi nggak ada yang tertawa lebar, ujarnya.
Jadi menurut Astrid senyum yang sehat itu harus normal, natural, nyaman, dan nggak ada masalah dengan gigi sensitif.
Sementara Drg H M Bernard O. Iskandar Sp.KG (K) FICCF, FICD yang memberikan paparan pada sesi kedua lebih mengangkat topik perawatan endodontik. Umumnya, ngilu atau biasa disebut gigi sensitif menjadi keluhan awal sakit gigi dan gusi ringan.
Nah jika keluhan tersebut tidak diobati secara cepat dan tepat, akan dapat mengakibatkan kerusakan gigi yang lebih berat dan membutuhkan perawatan gigi khusus, seperti perawatan endodontik (perawatan saluran akar gigi).
"Jika pasien mengeluh gigi terasa ngilu dan sensitif, dapat menggunakan cara aplikasi pasta gigi sensitif. Jika sudah mengeluh adanya sakit gigi, agar dapat melakukan perawatan endodontik yang tepat dan benar, katanya.
Drg. Griya Ridha Raharja dan tim
Sedangkan Drg. Griya Ridha Raharja dan tim pada sesi ketiga memberikan live demo pengalaman mereka dalam menangani beberapa kasus gigi depan yang rusak, yang memerlukan perawatan anterior direct composite restoration.
Lewat cara live demo, dokter gigi bisa mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai langkah-langkah atau tindakan yang harus diambil. Lagi-lagi, dalam mengedukasi pasien yang mengalami gigi sensitif harus menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif.
Bukan hanya menyelenggarakan forum seminar saja, saat yang sama Pepsodent memperkenalkan kembali produk pasta gigi khusus gigi sensitif yang kini dikenal dengan nama baru, Sensitive Expert by Pepsodent. Sebelumnya bernama Pepsodent Sensitive Expert.
Melalui teknologi dan formula yang dimiliki, pasta gigi ini mampu mengurangi rasa ngilu pada gigi sensitif dalam waktu 30 detik dan mencegah rasa tersebut datang kembali.