Brilio.net - Demam berdarah dengue (DBD) masih marak terjadi di Indonesia. Menyadur dari laman Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa hingga minggu ke-17 di 2014 terdapat 88.593 kasus demam berdarah dengue (DBD), 621 kasus diantaranya mengalami kematian.
Sementara itu, berdasarkan laporan pada laman Kemenkes tercatat 456 kabupaten/kota di 34 provinsi, kematian karena DBD terjadi di 174 Kabupaten/kota di 28 provinsi. Tentu angka ini tidak bisa diabaikan begitu saja, terlebih ada pemahaman yang beredar di masyarakat bahwa orang yang sudah terinfeksi DBD tidak akan terkena lagi. Pandangan inilah yang membuat masyarakat salah kaprah hingga abai dengan pencegahan penyakit DBD ini.
BACA JUGA :
Orang dengan golongan darah O lebih berisiko digigit nyamuk, kenali penyebab dan cara mencegahnya
Oleh karena itu, biar makin paham yuk simak ulasan lengkap di bawah ini tentang apakah orang hanya bisa terkena DBD sekali seumur hidup, dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (25/6).
Benarkah demam berdarah dengue (DBD) terjadi sekali seumur hidup?
foto: freepik.com
BACA JUGA :
5 Fakta tentang bakteri Wolbachia yang dikembangkan pemerintah untuk membasmi DBD
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) terjadi karena infeksi nyamuk aedes aegypti. Melansir dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI menjelaskan apabila orang yang sudah terkena infeksi DBD tidak akan kebal seumur hidupnya. Pasalnya terdapat empat serotipe virus dengue yang jika diurutkan keganasanya terdiri dari DEN-3, DEN-2, DEN-1, dan DEN-4.
Apabila sudah terkena sekali, contohnya terkena serotipe DEN-1, tubuh akan membuat antibodi terhadap serotipe tersebut. Namun, bukan berarti kamu bisa terlindung dari DBD sebab kamu masih bisa terinfeksi DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 sehingga nyamuk aedes aegypti perlu diwaspadai. Meski demikian, sejauh ini memang belum ditemukan laporan pasien DBD yang terkena sebanyak empat kali namun wajib diwaspadai.
Pasalnya, ketika terinfeksi kembali sebanyak dua kali, virus ini akan menyerbu sistem imun tubuh sehingga mengakibatkan reaksi yang berlebihan. Sebab, virus ini akan melemahkan sistem kekebalan tubuh karena tubuhkan kamu belum mampu membuat antibodi yang utuh.
Adapun tanda bahaya DBD bisa terlihat di hari ketiga atau ketika demam mulai turun, hal yang perlu diwaspadai diantaranya:
- Sulit minum
- Muntah
- Nyeri perut
- Lemas
- Pucat
- Tangan dan kaki dingin, lembap
- Mimisan
- BAB berdarah
- Kencing merah
Gejala demam berdarah dengue (DBD)
foto: freepik.com
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Gejala utama DBD diantaranya:
1. Demam yang mendadak dan tinggi, mencapai suhu hingga 39 derajat Celcius. Demam ini berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat.
2. Sakit kepala yang parah, biasanya terjadi di sekitar dahi.
3. Nyeri pada beberapa bagian tubuh seperti sendi, tulang, otot, hingga daerah belakang mata.
4. Penderita DBD sering mengalami menggigil meski suhu tubuh sangat panas.
5. Merasa lemas dan kelelahan yang berlebihan.
6. Timbul bintik-bintik merah pada kulit atau ruam
7. Sulit menelan makanan dan minuman.
8. Gejala lainnya yang turut dirasakan oleh pasien dewasa maupun anak-anak yang terjangkit DBD, akan merasakan mual dan juga muntah sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada area perut maupun punggung.
9. Gusi berdarah.
10. Mimisan.
11. Ketika buang air besar, feses berwarna hitam.
12. Pada fase kritis, di mana suhu tubuh menurun dan tubuh terasa dingin, meskipun penderita mungkin merasa seperti sudah sembuh. Namun, pada fase ini perlu waspada karena dapat terjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa.
Cara mencegah DBD
foto: freepik.com
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terinfeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, meliputi:
1. Kenakan pakaian tertutup.
Untuk mencegah dari risiko digigit nyamuk aedes aegypti, kamu bisa kenakan pakaian tertutup seperti kaus dan celana panjang. Terlebih ketika kamu tengah mengunjungi daerah-daerah yang punya angka kasus DBD yang tinggi.
2. Pasang kelambu
Cara selanjutnya, kamu bisa pasang kelambu di tempat tidur untuk menghalangi nyamuk penyebab DBD. Selain itu, kamu juga bisa memasang kelambu anti nyamuk di ventilasi rumah agar meminimalisir masuknya nyamuk ke rumah.
3. Pasang kawat kasa
Pasang kawat kasa di tempat-tempat penampungan air seperti tong air, ember, atau bak mandi untuk menghalangi nyamuk dari berkembang biak di sana.
4. Selalu pakai lotion anti nyamuk
Langkah ini juga sebagai bentuk pencegahan dari risiko digigit nyamuk pembawa virus dengue.
5, Menguras, menutup, dan mengubur
Lakukan 3M plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Langkah ini dapat mengurangi jumlah nyamuk yang dapat menularkan virus dengue.
6. Menjaga kebersihan lingkungan
Pastikan lingkungan tetap bersih serta tidak berpotensi menjadi sarang nyamuk. Misalnya bersihkan kamar, rapikan kamar, jangan menumpuk pakaian di tempat terbuka, dan rutin kuras tempat penampungan air seperti bak mandi.
7. Vaksinasi
Vaksinasi DBD dapat membantu tubuh untuk membangun kekebalan terhadap virus dengue sehingga dapat mengurangi risiko infeksi maupun mengalami komplikasi yang dapat terjadi. Vaksinasi DBD bisa langsung kunjungi ke fasilitas kesehatan terdekat kamu.
8. Menjaga daya tahan tubuh
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan kebiasaan hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara rutin, dan mengelola stres yang baik. Harapannya cara sederhana ini bisa bantu kamu tidak terkena virus dengue.