Brilio.net - Kebersihan organ kewanitaan menjadi hal yang penting bagi kaum hawa. Maka dari itu, wanita sangat menjaga sekali organ intimnya. Namun, amankan jika menggunakan sabun?
"Sabun untuk badan sifatnya basa. Sementara vagina bersifat asam. Untuk area kewanitaan jangan dibersihkan dengan sabun," kata Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RSB Permata Sarana Husada, dr. Neni Anggraeni, Sp.OG di Jakarta, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA :
10 Potret anjing pakai kostum hot dog, bikin gemas
Nah, jika tetap memaksakan membersihkan organ intim dengan sabun, maka keseimbangan flora di area itu bisa terganggu. Akibatnya, berbagai masalah kesehatan di sekitar area itu bisa muncul semisal keputihan dan lainnya.
Dikutip Antara, Jumat (20/4), Neni menyarankan menggunakan air sebenarnya sudah cukup untuk membersihkan area kewanitaan bagian luar. Jika perlu, bisa menggunakan bahan yang ph-nya asam dan mengandung bahan alami sehingga tak menyebabkan iritasi pada Miss V.
Lalu, seberapa sering harus membersihkan area V?
BACA JUGA :
Nggak disangka, 5 nama kuliner ini terinspirasi dari bunyi unik lho
"Kalau aktivitas padat, cairan (keputihan) banyak, bukan langsung dibersihkan. Lihat dulu, kalau terlalu banyak segera ganti celana dalam. Keringkan area V," timpal Neni.
"Setiap ada cairan langsung dibersihkan enggak bagus juga. Flora dalam vagina kalau sering dibersihkan akan tergganggu. Malah patogen bertambah pesat," pungkas dia.