Brilio.net - Istilah bipolar mungkin sudah nggak asing lagi di telinga. Bipolar merupakan gangguan mental yang erat kaitannya dengan perubahan suasana hati atau mood swing.
Bagi penderita bipolar pasti akan mengalami peningkatan serta penurunan suasana hati, dari sangat gembira hingga tiba-tiba merasa sangat sedih. Perasaan tersebut nggak bisa dihindarkan dan terjadi sangat cepat.
BACA JUGA :
Akui mengalami OCD, ini kisah perjuangan 6 seleb yang bikin salut
Dilansir dari Healthline, bahwa gangguan bipolar bukanlah kasus yang langka, karena gangguan bipolar dapat terjadi oleh siapa saja termasuk orang dewasa.
Gangguan bipolar akan sulit untuk disembuhkan, namun ada perawatan yang efektif untuk mengurangi gangguan tersebut. Dengan perawatan akan membantu kamu untuk dapat mengelola suasana hati.
Lebih lanjut, untuk mengetahui penjelasan lengkapnya dari gangguan bipolar, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/3).
BACA JUGA :
Cerita Rachel Vennya dan suami hadapi mental illness, sempat malu
1. Jenis-jenis gangguan bipolar.
foto: freepik.com
Ada tiga jenis utama gangguan bipolar, berikut penjelasannya.
a. Bipolar I.
Bipolar I didefinisikan saat seseorang mengalami fase mania. Selama fase mania ini orang dengan gangguan bipolar I akan mengalami peningkatan energi yang ekstrim, atau nggak nyaman dalam suasana hati.
Gangguan bipolar I ini menyebabkan beberapa orang mengalami depresi atau hipomanik. Namun, kebanyakan orang dengan gangguan bipolar I memiliki periode suasana hati yang netral.
b. Bipolar II.
Jenis bipolar selanjutnya adalah bipolar II, orang dengan gangguan bipolar II akan mengalami fase depresi mayor dan fase hipomanik yang berlangsung setidaknya selama 2 minggu.
Seseorang dengan gangguan bipolar II akan mencari pengobatan jika sudah berada pada fase depresi, karena pada saat fase hipomanik terasa sangat menyenangkan dan bahkan dapat meningkatkan aktivitas sehari-hari.
c. Gangguan Siklotimia.
Seseorang dengan gangguan siklotimia akan mengalami naik turunnya emosi tetapi dengan gejala yang ringan daripada gangguan bipolar I atau II. Kebanyakan orang dengan kondisi gangguan siklotimia hanya mengalami gejala mood swing selama 1 bulan atau 2 bulan pada suatu waktu.
2. Gejala gangguan bipolar.
foto: freepik.com
Gejala utama gangguan bipolar adalah periode suasana hati yang meningkat atau mudah tersinggung disertai dengan peningkatan dramatis dalam energi, aktivitas, dan pemikiran cepat.
Gangguan bipolar memiliki dua fase yang sangat kontras, yaitu bipolar mania atau hipomania dan bipolar depresi. Nah, dari kedua fase tersebut memiliki gejala yang berbeda-beda. Dilansir dari webMD, berikut penjelasan dari gejala gangguan bipolar.
a. Gejala bipolar mania atau hipomania.
- Meningkatnya energi dan aktivitas.
- Bicara yang berlebihan atau bicara secara cepat sehingga orang lain nggak bisa mengikuti.
- Bertindak sembrono tanpa memikirkan konsekuensinya.
- Kurang tidur tapi merasa memiliki banyak energi.
- Merasa luar biasa optimis namun mudah tersinggung.
b. Gejala bipolar depresi berat.
- Suasana hati yang tertekan dan merasa harga diri sangat rendah.
- Tingkat energi yang rendah dan sangat apatis.
- Merasa sangat kesedihan, kesepian, tidak berdaya, dan rasa bersalah.
- Bicara lambat, kelelahan, dan koordinasi yang buruk.
- Insomnia atau bahkan tidur berlebihan.
- Terkadang memiliki pemikiran untuk bunuh diri.
- Konsentrasi menjadi buruk.
- Kurangnya minat atau kesenangan dalam beraktivitas.
3. Cara pengobatan gangguan bipolar.
foto: freepik.com
Beberapa perawatan dapat membantu kamu dalam mengelola gejala gangguan bipolar. Berikut ini pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi gangguan bipolar.
a. Obat-obatan, obat yang direkomendasikan seperti penstabil suasana hati, antipsikotik, benzodiazepin, dan obat resep dokter lainnya.
b. Psikoterapi, dengan dilakukannya pendekatan seperti terapi perilaku kognitif untuk membantu mengubah pola perilaku yang nggak diinginkan dan terapi menawarkan ruang yang aman untuk mendiskusikan cara mengelola gejala bipolar.
c. Psikoedukasi, melakukan pendekatan terapeutik yang dapat membantu mempelajari suatu kondisi dan perawatannya. Kamu dapat mengenali gejala dan suasana hati agar lebih efektif untuk mengelolanya.
d. Terapi ritme interpersonal dan sosial, terapi ini berfokus pada pengaturan kebiasaan sehari-hari seperti, tidur, makan, dan berolahraga.