Brilio.net - Kolesterol tinggi telah lama menjadi musuh utama bagi kesehatan tubuh. Hal itu disebabkan, karena kadar kolesterol yang tinggi, mampu memicu berbagai masalah kesehatan, terutama gangguan fungsi jantung. Berbicara tentang kolesterol, identik dengan konsumsi makanan berbahan daging atau olahan lainnya. Menjadi mitos disebagian besar kalangan, bahwa mengonsumsi daging, terutama daging kambing akan memicu naiknya kadar kolesterol dalam darah.
Meskipun daging kambing seringkali dipandang sebagai penyebab utama kenaikan kolesterol, kenyataannya daging kambing justru merupakan salah satu jenis daging yang memiliki kadar kolesterol paling rendah dibanding daging lainnya.
BACA JUGA :
11 Sayuran ini ampuh menurunkan kolesterol tinggi, usir lemak jahat secara aman
Terdapat beberapa makanan lainnya, yang lebih berpotensi memicu peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, ketimbang daging kambing. Hal ini perlu diketahui, karena konsumsi secara berlebihan makanan-makanan tersebut, dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Jika kamu tertarik mendalami informasi seputar makanan-makanan yang lebih berpotensi memicu kadar kolesterol, kamu bisa memperoleh informasinya dibawah ini.
10 Makanan yang lebih berpotensi memicu kadar kolesterol naik
1. Daging merah
BACA JUGA :
Cara memasak daging agar rendah kolesterol, cukup andalkan 1 bahan sederhana
foto: freepik.com
Daging merah, seperti babi, domba, dan sapi, memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Hal itu disebabkan karena daging merah kaya akan lemak jenuh. Lemak jenuh ditemukan dalam jumlah besar dalam potongan daging yang berlemak dan produk olahan daging.
Saat dikonsumsi, lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat karena kontribusinya terhadap pembentukan plak di dinding arteri, yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri (aterosklerosis).
Selain lemak jenuh, daging merah juga mengandung kolesterol makanan. Konsumsi kolesterol makanan dalam jumlah besar juga dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol darah.
Dilansir dari situs Kementrian Kesehatan, beberapa jenis daging dibawah ini mengandung jumlah kolesterol pada setiap 100 gram daging:
- Daging babi mengandung 90-120 mg kolesterol.
- Daging domba mengandung 110 mg kolesterol.
- Daging sapi berlemak mengandung sekitar 90 miligram, sedangkan daging sapi tanpa lemak mengandung 65 miligram kolesterol.
- Daging kambing mengandung 75 mg kolesterol.
- Daging Paha ayam mengandung 135 mg kolesterol.
2. Daging olahan
foto: freepik.com
Daging olahan, seperti sosis, kornet, ham, dan produk daging lainnya, memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Daging olahan sering kali mengandung tingkat lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Lemak jenuh dapat ditemukan dalam bagian lemak daging dan tambahan lemak yang ditambahkan selama proses pengolahan.
Selain daging itu sendiri, produk daging olahan sering kali mengandung tambahan bahan seperti garam, pengawet, penguat rasa, dan pengental. Beberapa bahan tambahan ini, khususnya garam dan bahan-bahan dengan nama kimia yang sulit diucapkan, dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung.
Selain itu, proses pengolahan yang digunakan untuk menghasilkan daging olahan, seperti penggilingan, pengalengan, atau pengawetan dengan penggunaan bahan kimia tertentu, dapat mempengaruhi komposisi nutrisinya. Akibatnya, konsumsi berlebihan daging olahan dalam diet dapat menyebabkan peningkatan asupan lemak jenuh dan trans, serta konsumsi garam yang berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol LDL dalam darah.
3. Jeroan
foto: freepik.com
Jeroan hewan, seperti hati, ampela, babat, dan paru, memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, terutama ketika dikonsumsi dalam jumlah besar atau secara teratur. Jeroan hewan mengandung kolesterol dalam jumlah yang signifikan. Misalnya, hati memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi, terutama hati hewan berkaki empat seperti sapi dan domba.
Konsumsi hati dan jeroan lainnya dapat menyumbangkan kolesterol tambahan. Adapun, beberapa jenis jeroan hewan, dapat mengandung lemak jenuh dalam jumlah yang signifikan. Lemak jenuh telah terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Konsumsi lemak jenuh dalam jumlah besar dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung.
Selain itu, cara memasak jeroan hewan juga dapat mempengaruhi kandungan lemak dan kolesterol. Misalnya, metode memasak yang melibatkan penggorengan dalam minyak banyak dapat menambahkan lemak dan kolesterol ke dalam hidangan.