1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
27 Mei 2024 05:26

Bukan daging kambing, ternyata 10 makanan ini lebih berpotensi memicu kadar kolesterol naik

Daging kambing justru memiliki kadar kolesterol paling rendah dibanding daging lainnya. Brilio.net
foto: freepik.com

Brilio.net - Kolesterol tinggi telah lama menjadi musuh utama bagi kesehatan tubuh. Hal itu disebabkan, karena kadar kolesterol yang tinggi, mampu memicu berbagai masalah kesehatan, terutama gangguan fungsi jantung. Berbicara tentang kolesterol, identik dengan konsumsi makanan berbahan daging atau olahan lainnya. Menjadi mitos disebagian besar kalangan, bahwa mengonsumsi daging, terutama daging kambing akan memicu naiknya kadar kolesterol dalam darah.

Meskipun daging kambing seringkali dipandang sebagai penyebab utama kenaikan kolesterol, kenyataannya daging kambing justru merupakan salah satu jenis daging yang memiliki kadar kolesterol paling rendah dibanding daging lainnya.

BACA JUGA :
11 Sayuran ini ampuh menurunkan kolesterol tinggi, usir lemak jahat secara aman


Terdapat beberapa makanan lainnya, yang lebih berpotensi memicu peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, ketimbang daging kambing. Hal ini perlu diketahui, karena konsumsi secara berlebihan makanan-makanan tersebut, dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Jika kamu tertarik mendalami informasi seputar makanan-makanan yang lebih berpotensi memicu kadar kolesterol, kamu bisa memperoleh informasinya dibawah ini.

10 Makanan yang lebih berpotensi memicu kadar kolesterol naik

1. Daging merah

BACA JUGA :
Cara memasak daging agar rendah kolesterol, cukup andalkan 1 bahan sederhana

foto: freepik.com

Daging merah, seperti babi, domba, dan sapi, memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Hal itu disebabkan karena daging merah kaya akan lemak jenuh. Lemak jenuh ditemukan dalam jumlah besar dalam potongan daging yang berlemak dan produk olahan daging.

Saat dikonsumsi, lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat karena kontribusinya terhadap pembentukan plak di dinding arteri, yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri (aterosklerosis).

Selain lemak jenuh, daging merah juga mengandung kolesterol makanan. Konsumsi kolesterol makanan dalam jumlah besar juga dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol darah.

Dilansir dari situs Kementrian Kesehatan, beberapa jenis daging dibawah ini mengandung jumlah kolesterol pada setiap 100 gram daging:

- Daging babi mengandung 90-120 mg kolesterol.

- Daging domba mengandung 110 mg kolesterol.

- Daging sapi berlemak mengandung sekitar 90 miligram, sedangkan daging sapi tanpa lemak mengandung 65 miligram kolesterol.

- Daging kambing mengandung 75 mg kolesterol.

- Daging Paha ayam mengandung 135 mg kolesterol.

2. Daging olahan

foto: freepik.com

Daging olahan, seperti sosis, kornet, ham, dan produk daging lainnya, memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Daging olahan sering kali mengandung tingkat lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Lemak jenuh dapat ditemukan dalam bagian lemak daging dan tambahan lemak yang ditambahkan selama proses pengolahan.

Selain daging itu sendiri, produk daging olahan sering kali mengandung tambahan bahan seperti garam, pengawet, penguat rasa, dan pengental. Beberapa bahan tambahan ini, khususnya garam dan bahan-bahan dengan nama kimia yang sulit diucapkan, dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung.

Selain itu, proses pengolahan yang digunakan untuk menghasilkan daging olahan, seperti penggilingan, pengalengan, atau pengawetan dengan penggunaan bahan kimia tertentu, dapat mempengaruhi komposisi nutrisinya. Akibatnya, konsumsi berlebihan daging olahan dalam diet dapat menyebabkan peningkatan asupan lemak jenuh dan trans, serta konsumsi garam yang berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol LDL dalam darah.

3. Jeroan

foto: freepik.com

Jeroan hewan, seperti hati, ampela, babat, dan paru, memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, terutama ketika dikonsumsi dalam jumlah besar atau secara teratur. Jeroan hewan mengandung kolesterol dalam jumlah yang signifikan. Misalnya, hati memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi, terutama hati hewan berkaki empat seperti sapi dan domba.

Konsumsi hati dan jeroan lainnya dapat menyumbangkan kolesterol tambahan. Adapun, beberapa jenis jeroan hewan, dapat mengandung lemak jenuh dalam jumlah yang signifikan. Lemak jenuh telah terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Konsumsi lemak jenuh dalam jumlah besar dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung.

Selain itu, cara memasak jeroan hewan juga dapat mempengaruhi kandungan lemak dan kolesterol. Misalnya, metode memasak yang melibatkan penggorengan dalam minyak banyak dapat menambahkan lemak dan kolesterol ke dalam hidangan.

4. Mentega

foto: freepik.com

Mentega adalah sumber lemak yang berasal dari susu sapi atau kambing. Meskipun mentega memberikan rasa yang khas dan tekstur yang lezat pada makanan, konsumsi berlebihan mentega dapat berpotensi meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Mentega mengandung lemak jenuh, yang telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Lemak jenuh dapat merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak kolesterol LDL, yang kemudian dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri.

Selain lemak jenuh, mentega juga mengandung kolesterol, meskipun dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa sumber makanan lainnya. Konsumsi kolesterol makanan dalam jumlah besar dapat menyumbang pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah.

5. Produk olahan susu tinggi lemak

foto: freepik.com

Produk olahan susu tinggi lemak, seperti keju dan yogurt, memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Produk olahan susu tinggi lemak terbukti sering kali mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Lemak jenuh telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah.

Selain itu, proses pengolahan yang digunakan dalam pembuatan produk olahan susu tinggi lemak, seperti keju, dapat mengkonsentrasikan lemak dan kolesterol yang terkandung di dalamnya. Sebagai contoh, keju khususnya mengalami proses fermentasi dan pemadatan, yang dapat meningkatkan kadar lemak dan kolesterol dalam hasil jadinya.

Mengonsumsi produk olahan susu tinggi lemak dalam jumlah berlebihan, dapat berkontribusi pada peningkatan asupan kalori dan lemak dalam tubuh, yang dapat memicu kelebihan berat badan (obesitas). Obesitas sendiri merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

6. Telur

foto: freepik.com

Telur adalah sumber nutrisi yang kaya akan protein berkualitas tinggi, vitamin, dan mineral. Namun, ada kekhawatiran bahwa konsumsi telur dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah karena kandungan kolesterolnya yang tinggi.

Telur adalah salah satu sumber makanan alami yang kaya akan kolesterol. Kandungan kolesterol dalam satu butir telur tergantung pada ukuran telur dan juga bagian kuning telurnya. Sebuah telur ukuran besar (sekitar 50 gram) biasanya mengandung sekitar 186 mg kolesterol, terutama terkonsentrasi di kuning telur.

Konsumsi telur secara berlebihan terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Kolesterol LDL dikenal sebagai kolesterol jahat karena dapat menempel pada dinding arteri dan menyebabkan pembentukan plak, yang dapat menyumbat arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

7. Gorengan

foto: freepik.com

Gorengan, ataupun jenis makanan olahan yang melalui proses penggorengan menggunakan minyak, memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Minyak yang digunakan, biasanya mengandung lemak jenuh dan trans, yang telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah.

Selain itu, proses penggorengan pada suhu tinggi juga dapat menyebabkan minyak mengalami oksidasi, yang dapat menghasilkan radikal bebas dan senyawa lain yang merugikan kesehatan. Konsumsi berlebihan gorengan dapat menyebabkan asupan kalori dan lemak yang berlebihan. Kelebihan kalori dan lemak dapat menyebabkan kelebihan berat badan (obesitas), yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung dan peningkatan kadar kolesterol LDL.

8. Kulit ayam

foto: freepik.com

Kulit ayam memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kulit ayam mengandung lemak jenuh yang tinggi, terutama di bawah kulitnya. Lemak jenuh telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Lemak jenuh dapat merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak kolesterol LDL, yang kemudian dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri. Meskipun daging ayam tidak memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, kulit ayam mengandung kolesterol tambahan. Konsumsi kolesterol makanan dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

9. Daging bebek

foto: freepik.com

Daging bebek memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Hal itu disebabkan karena daging bebek mengandung lemak, terutama lemak jenuh. Lemak jenuh telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Sebagai panduan umum, perkiraan kandungan kolesterol dalam daging bebek per 100 gram mengandung sekitar 60-70 mg kolesterol, sedangkan kulit bebek sekitar 80-90 mg kolesterol.

Selain itu, cara memasak daging bebek juga dapat mempengaruhi kandungan lemak dan kolesterol dalam hidangan. Misalnya, menggoreng daging bebek dalam minyak banyak atau menambahkan bumbu berlemak dapat meningkatkan jumlah lemak dan kolesterol dalam hidangan.

10. Makanan cepat saji

foto: freepik.com

Makanan cepat saji (fastfood), seperti burger, hotdog, dan jenis makanan cepat saji lainnya, memiliki potensi untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Makanan cepat saji juga biasanya mengandung lemak jenuh dengan kadar yang cukup tinggi. Lemak jenuh telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Contohnya, daging olahan seperti burger dan hotdog biasanya mengandung lemak jenuh tinggi, terutama jika dibuat dari daging sapi atau babi berlemak.

Selain itu, makanan cepat saji cenderung tinggi kalori dan rendah serat. Konsumsi makanan yang tinggi kalori secara berlebihan, dapat menyebabkan obesitas yang merupakan pemicu risiko penyakit jantung. Selain itu, konsumsi makanan rendah serat dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol, karena tidak bisa terserap dengan baik.

Itulah 10 makanan yang lebih berpotensi memicu kadar kolesterol naik. Harapannya, setelah kamu mengetahui informasi seputar makanan yang dapat memicu kadar kolesterol jahat. Kamu dapat dengan bijak, mengurangi konsumsi berbagai jenis makanan diatas, agar terhindar dari risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Magang: Zidan Fajri

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags