Brilio.net - Penyakit rematik seringkali identik dengan penyakit lanjut usia. Pada dasarnya, penyakit rematik adalah salah satu tanda terjadinya gangguan pada sistem imunitas tubuh, yang menyebabkan peradangan pada jaringan persendian.
Rematik memiliki beberapa gejala umum, seperti nyeri dan rasa ngilu yang tak tertahankan pada beberapa bagian tubuh, yaitu otot, tulang, sendi, dan jaringan lunak lainnya. Penyebab rematik pun terbilang sangat beragam, karena dipicu oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Akan tetapi karena kesalahpahaman di masyarakat, muncul beberapa mitos atau salah persepsi mengenai penyebab penyakit rematik itu sendiri. Salah satu mitos yang paling santer beredar adalah penyakit rematik disebabkan aktivitas mandi saat malam hari.
BACA JUGA :
10 Pantangan makanan bagi penderita asam urat, bisa tingkatkan risiko komplikasi penyakit lain
Kesalahpahaman atau mitos yang berkembang bisa terjadi karena kurangnya informasi klinis terhadap suatu penyakit. Faktanya, tidak ada korelasi apapun mengenai mandi malam dengan potensi penyakit rematik. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk mengetahui sumber penyakit itu dengan jelas dan terperinci. Jika kamu tertarik mengetahui faktor utama yang memicu penyakit rematik, simak ulasannya berikut ini.
Berikut 7 faktor utama yang memicu penyakit rematik, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (24/5).
Adapun 7 faktor utama yang memicu penyakit rematik, sebagai berikut:
BACA JUGA :
9 Penyebab telinga berdenging ini tak boleh diabaikan, bisa jadi ada masalah serius pada kesehatan
1. Faktor genetik
Faktor genetik memainkan peran penting dalam risiko dan perkembangan penyakit rematik, khususnya jenis rheumatoid arthritis (RA), penyakit autoimun yang kompleks, yang berarti bahwa kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan mempengaruhi perkembangan penyakit ini.
Faktor genetik memberikan kecenderungan bagi seseorang untuk menurunkan RA, tetapi tidak secara pasti apakah seseorang akan menderita penyakit tersebut. RA diwariskan dalam pola multifaktorial, yang berarti bahwa penyakit ini disebabkan beberapa gen yang berkaitan dengan faktor lingkungan. Tidak ada satu gen tunggal yang menyebabkan RA, melainkan kombinasi dari variasi genetik yang meningkatkan risiko secara keseluruhan.
Meskipun faktor genetik menjadi salah satu pemicu RA, interaksi penderita dengan faktor lingkungan menjadi poin utama dalam menentukan apakah penyakit tersebut akan berkembang. Beberapa faktor lingkungan yang dapat memengaruhi termasuk merokok, infeksi, dan paparan zat tertentu.
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan memainkan peran signifikan dalam memicu dan memperburuk penyakit rematik, termasuk rheumatoid arthritis (RA). Tingkat interaksi seseorang dengan faktor lingkungan, dapat menentukan seberapa parah penyakit tersebut akan terus berkembang. Kondisi lingkungan yang buruk akan memicu RA semakin parah, seperti halnya paparan asap rokok dan paparan polusi lingkungan secara terus menerus.
Asap rokok mengandung banyak zat kimia yang dapat memicu respon inflamasi dalam tubuh. Sehingga berperan besar dalam meningkatkan peradangan pada RA. Selain itu, komponen dalam asap rokok, seperti senyawa radikal bebas, mampu menyebabkan kerusakan sel dan jaringan, memperparah peradangan dan kerusakan sendi.
Kemudian paparan berlebih terhadap polusi menjadi salah satu pemicu utama penyakit RA. Polusi udara mengandung partikel halus yang dapat menembus sistem pernapasan hingga masuk ke aliran darah. Akibatnya, menyebabkan peradangan sistemik, khususnya terkait peradangan di area sendi.