Brilio.net - Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa golongan darah bisa memengaruhi risiko kesehatan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A ternyata memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Risiko stroke memang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti gaya hidup, riwayat kesehatan keluarga, dan kondisi medis. Namun, temuan bahwa golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi mengindikasikan bahwa faktor genetik juga memainkan peran penting. Oleh karena itu, penting bagi kamu yang memiliki golongan darah A untuk lebih waspada dan mengenali faktor-faktor pemicunya sejak dini.
BACA JUGA :
Apa itu stroke iskemik? Kenali gejala, penyebab, dan strategi pencegahannya
Tidak ada yang tahu kapan stroke bisa menyerang, tetapi dengan memahami risikonya, kamu bisa melakukan pencegahan. Meskipun tidak semua orang dengan golongan darah A akan mengalami stroke, pengetahuan tentang pemicu dan faktor risiko bisa membantu kamu menjaga kesehatan dengan lebih baik.
Berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber penjelasan lebih lanjut tentang kaitan golongan darah A dan risiko stroke, serta cara mengurangi risikonya, Minggu (20/10).
Hubungan antara golongan darah dan stroke.
BACA JUGA :
Tiga kali alami stroke sekarang bobotnya makin kurus, 5 potret kondisi Mat Solar ini memprihatinkan
foto: freepik.com/jcomp
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology menemukan bahwa orang dengan golongan darah A lebih rentan terhadap risiko stroke, khususnya stroke iskemik, yaitu jenis stroke yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak. Para peneliti menganalisis data dari ratusan ribu orang dan menemukan bahwa golongan darah A memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami penyumbatan di pembuluh darah otak. Golongan darah ini dikaitkan dengan faktor pembekuan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Faktor pembekuan darah ini bisa memicu terbentuknya gumpalan darah yang menyumbat aliran darah ke otak. Ketika aliran darah ke otak terhenti, sel-sel otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan bisa menyebabkan kerusakan permanen atau bahkan kematian. Karena itu, orang dengan golongan darah A perlu lebih memperhatikan faktor risiko ini dan menjalani gaya hidup yang mendukung kesehatan pembuluh darah.
Selain itu, golongan darah A juga dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kardiovaskular lainnya, seperti penyakit jantung. Hubungan ini menjelaskan mengapa penting bagi orang dengan golongan darah A untuk mengenali gejala-gejala stroke dan menjaga kesehatan jantung dengan lebih baik.
Faktor pemicu stroke pada golongan darah A.
foto: freepik.com
Beberapa faktor yang dapat memicu risiko stroke pada golongan darah A berkaitan erat dengan gaya hidup dan kesehatan secara keseluruhan. Berikut beberapa faktor yang perlu kamu perhatikan:
1. Tekanan darah tinggi (Hipertensi).
Hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama untuk stroke, terutama bagi mereka yang memiliki golongan darah A. Tekanan darah tinggi bisa merusak dinding arteri dan memicu pembentukan gumpalan darah. Mengontrol tekanan darah dengan pola makan sehat, olahraga, dan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter sangat penting untuk mencegah stroke.
2. Kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi bisa menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah. Orang dengan golongan darah A yang memiliki kadar kolesterol tinggi harus lebih berhati-hati karena risiko penyumbatan pembuluh darah yang mengarah ke otak menjadi lebih tinggi. Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan memperbanyak serat dalam diet bisa membantu menurunkan kolesterol.
3. Diabetes.
Penderita diabetes, khususnya dengan golongan darah A, memiliki risiko lebih besar terkena stroke. Diabetes bisa merusak pembuluh darah dan mempercepat pembentukan plak di arteri. Mengontrol gula darah melalui pola makan seimbang dan pengobatan dapat membantu mengurangi risiko ini.
4. Merokok dan konsumsi alkohol.
Kebiasaan merokok dan minum alkohol berlebihan bisa memperparah risiko stroke. Nikotin dalam rokok dapat menyempitkan pembuluh darah, sementara alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Orang dengan golongan darah A yang merokok atau sering minum alkohol sebaiknya segera mempertimbangkan untuk berhenti atau mengurangi kebiasaan tersebut.
5. Stres berlebihan.
Stres yang tidak terkelola dengan baik bisa memicu peningkatan tekanan darah dan gangguan jantung, yang pada akhirnya meningkatkan risiko stroke. Orang dengan golongan darah A sering kali lebih sensitif terhadap stres, sehingga penting untuk menemukan cara-cara mengelola stres, seperti meditasi, olahraga, atau hobi yang menyenangkan.
Gejala awal stroke yang harus diketahui
foto: freepik.com
Mengenali gejala stroke sejak dini bisa menyelamatkan nyawa. Berikut beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai:
1. Kelemahan atau kelelahan di satu sisi tubuh.
Jika kamu tiba-tiba merasa lemah atau kehilangan kendali pada satu sisi tubuh, ini bisa menjadi tanda stroke. Hal ini biasanya terjadi pada wajah, lengan, atau kaki.
2. Kesulitan berbicara atau memahami percakapan.
Stroke bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara dengan jelas atau memahami orang lain. Jika kamu atau orang di sekitar mulai sulit berbicara atau bingung saat mendengar percakapan, segera cari bantuan medis.
3. Penglihatan menurun atau mengabur.
Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau kabur secara tiba-tiba, juga bisa menjadi tanda awal stroke. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otak yang mengatur fungsi penglihatan terganggu.
4. Pusing atau kehilangan keseimbangan.
Pusing yang tiba-tiba dan parah, atau kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh, bisa menjadi tanda stroke. Jika kamu merasa seolah-olah lingkungan sekitar berputar atau tubuhmu sulit digerakkan, segera cari bantuan medis.
Cara mengurangi risiko stroke pada golongan darah A.
foto: freepik.com
Meskipun kamu tidak bisa mengubah golongan darahmu, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko stroke. Berikut adalah beberapa cara yang bisa membantu:
1. Olahraga teratur.
Olahraga membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Aktivitas fisik seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan aliran darah ke otak.
2. Pola makan sehat.
Mengonsumsi makanan kaya serat, rendah lemak jenuh, dan mengurangi garam bisa membantu menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap stabil. Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan berlemak sehat sangat dianjurkan.
3. Hindari merokok.
Jika kamu merokok, berhenti adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko stroke. Rokok dapat merusak pembuluh darah dan memicu pembentukan gumpalan darah.
4. Kelola stres dengan baik.
Temukan cara yang efektif untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau sekadar menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat. Stres yang tidak dikelola dengan baik bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu risiko stroke.
5. Rutin cek kesehatan.
Memantau tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah secara rutin bisa membantu kamu mengetahui kondisi kesehatan tubuh sejak dini. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada tanda-tanda yang mencurigakan.