Brilio.net - Kurap juga dikenal sebagai tinea atau ringworm, adalah infeksi jamur pada kulit yang disebabkan oleh dermatofit, kelompok jamur yang hidup di jaringan keratin seperti kulit, rambut, dan kuku. Kurap dapat muncul di berbagai bagian tubuh dan dikenal dengan nama yang berbeda tergantung pada lokasinya seperti Tinea Corporis atau kurap pada tubuh, tinea capitis atau kurap pada kulit kepala, tinea pedis atau kurap pada kaki, dan masih banyak lagi jenis kurap.
Melansir dari antaranews.com, Dr. dr. Eliza Miranda, SpDVE, Subsp menyatakan bahwa kurap terjadi karena adanya jamur kulit.
BACA JUGA :
7 Bahaya penyakit kebiasaan bertukar pakaian, bisa tularkan infeksi jamur menular
Jadi kurap itu merupakan suatu penyakit akibat adanya jamur pada kulit, kuku atau kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Nanti dia bisa muncul di lipatan paha atau selangkangan juga, ujar Dr. dr. Eliza Miranda, SpDVE, Subsp sebagai Dokter spesialis dermatologi, venereologi dan estetika dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dilansir brilio.net dari antaranews.com.
Selain itu, kebiasaan bertukar pakaian bisa menjadi pemicu risiko seseorang terjangkit kurap.
Semua bisa tertular kalau ada sumber penularannya. Sumbernya itu bisa macam-macam bisa dari sprei, handuk, hewan peliharaan yang berbulu bahkan tanah, kata Dr. dr. Eliza.
BACA JUGA :
Dapat terjangkit penyakit serius, ini 7 dampak buruk coba tester makeup di drugstore kosmetik
Tidak hanya itu saja, dr. Eliza mengatakan bahwa infeksi jamur terjadi pada kulit biasanya disebabkan oleh kebiasaan yang senang gonta-ganti pakaian dengan orang lain seperti celana dan kerudung yang dikenakan. Penularannya bisa dari anggota keluarga, teman bermain maupun teman kantor. Infeksinya bisa tumbuh di atas lapisan kulit atau area-area yang memiliki lipatan kulit seperti selangkangan.
Nanti itu di kepala dia jadi botak rambutnya, di area setempat ya, kalau jilbab atau sisir pasien tadi dipakai adik atau kakaknya, itu bisa menular, ucapnya.
Dari pemaparan diatas dapat digaris bawahi bahwa kurap bisa menjangkit dari pemakaian barang bersama. Namun, tidak hanya itu saja kurap bisa muncul dari penyebab lainnya. Apa sajakah itu? Untuk itu, brilio.net telah mempersiapkan pembahasan mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi kurap yang telah dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (30/7).
Penyebab kurap
foto: freepik.com
Kurap merupakan penyakit kulit yang sangat mempengaruhi kegiatan sehari-hari. Penyakit ini bisa tertular dari kegiatan sehari-hari atau kontak fisik. Untuk itu, berikut serangkaian penyebab munculnya kurap pada kulit:
1. Kontak Langsung dengan Kulit yang Terinfeksi
Penularan kurap dapat terjadi ketika kamu melakukan kontak fisik secara langsung dengan seseorang yang memiliki kurap.
2. Kontak dengan benda yang terinfeksi
Benda-benda yang telah digunakan oleh orang yang terinfeksi, seperti pakaian, handuk, sikat rambut, atau alat kebersihan, dapat menyebarkan jamur.
3. Hewan peliharaan
Beberapa hewan peliharaan, termasuk kucing, anjing, dan hewan ternak, dapat membawa jamur dermatofit dan menularkannya ke manusia.
4. Lingkungan yang lembab dan hangat
Jamur dermatofita berkembang biak dengan baik di lingkungan yang lembab dan hangat. Menghabiskan waktu di tempat seperti ruang ganti, kolam renang, atau gym dapat meningkatkan risiko infeksi.
5. Kebersihan Pribadi yang Kurang
Kurangnya kebersihan pribadi dan tidak menjaga kulit tetap kering dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur.
6. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, atau mereka yang sedang menjalani perawatan tertentu (misalnya, kemoterapi), lebih rentan terhadap infeksi jamur.
Gejala kurap
foto: freepik.com
Gejala kurap dapat bervariasi tergantung pada lokasi infeksi, tetapi umumnya meliputi ruam berbentuk cincin dengan tepi yang kemerahan dan bersisik, serta area tengah yang lebih jernih. Adapun gejala kurap di berbagai tempat kulit sebagai berikut:
1. Kurap di kepala (tinea capitis)
Gejala kurap di kepala, atau tinea capitis, sering kali meliputi ruam berbentuk cincin dengan tepi kemerahan dan bersisik, serta area tengah yang lebih jernih. Infeksi ini dapat menyebabkan rambut rontok di area yang terinfeksi, dengan rambut yang mungkin tampak rapuh atau pecah. Kulit kepala juga bisa menjadi gatal, meradang, dan terbentuk kudis atau kerak.
2. Kurap di wajah (tinea faciei)
Kurap di wajah, atau tinea faciei, adalah infeksi jamur yang menyebabkan ruam berbentuk cincin di area wajah dengan tepi kemerahan dan bersisik, sementara bagian tengahnya mungkin terlihat lebih jernih. Gejala ini sering disertai dengan rasa gatal, kemerahan, dan peradangan pada kulit wajah. Kurap di wajah bisa menular melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi atau melalui benda-benda yang terkontaminasi.
3. Kurap di kulit tubuh (tinea corporis)
Kurap di kulit tubuh, atau tinea corporis, adalah infeksi jamur yang muncul sebagai ruam berbentuk cincin dengan tepi kemerahan dan bersisik, sementara bagian tengahnya sering kali terlihat lebih jernih atau normal. Ruam ini biasanya gatal dan dapat menyebar ke area tubuh lainnya jika tidak diobati.
Cara mengatasi kurap
foto: freepik.com
Mengatasi kurap memerlukan pendekatan yang tepat untuk memastikan infeksi jamur sembuh dan tidak menyebar. Langkah pertama adalah menggunakan obat antijamur, baik topikal maupun oral, sesuai dengan tingkat keparahan infeksi. Menjaga kebersihan dan kekeringan area yang terinfeksi juga sangat penting untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Hindari berbagi barang pribadi, seperti pakaian dan handuk, dan pastikan untuk mencuci dan desinfeksi barang yang mungkin terkontaminasi. Mengikuti petunjuk pengobatan dengan konsisten dan berkonsultasi dengan medis jika gejala tidak membaik adalah kunci dalam mengatasi kurap secara efektif.