Brilio.net - HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang dapat menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. HIV mampu mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
HIV akan mempengaruhi dan menghancurkan sel CD4 yang merupakan jenis sel darah yang menjadi bagian dari sistem pertahanan tubuh. Sel CD4 ini merupakan bagian dari sistem imun yang memiliki tugas membantu melawan infeksi. Jika sel CD4 turun mengakibatkan sistem imun tubuh tidak cukup kuat untuk melawan infeksi.
BACA JUGA :
9 Dampak buruk minum kopi saat puasa, bisa ganggu pencernaan
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang lebih serius dan dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). HIV dapat menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, dari hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan tanpa alat pengaman, dan berbagi jarum suntik dengan penderita AIDS.
Jika sudah berada di tahap AIDS itu merupakan stadium akhir dari infeksi virus HIV. Biasanya pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang. Kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit dan berbagai infeksi yang muncul seiring melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Lebih lanjut, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, berikut gejala dan penyebab dari HIV pada Kamis (7/4).
BACA JUGA :
11 Manfaat pakcoy bagi kesehatan, ampuh jaga daya tahan tubuh
Gejala HIV.
foto: freepik.com
Gejala HIV bervariasi tergantung pada fase infeksi. Seperti dilansir dari mayoclinic, berikut gejala awal dari adanya infeksi HIV.
- Infeksi primer (HIV akut).
Orang yang terkena infeksi HIV akut kemungkinan gejala yang ditimbulkan dalam kurun waktu 2 sampai 4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala yang ditandai seperti halnya demam, sakit kepala, nyeri otot atau sendi, ruam, sakit tenggorokan dan sariawan, diare, batuk, penurunan berat badan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit tenggorokan.
Gejala ini umumnya sangat ringan, mungkin sulit untuk disadari. Namun, jumlah virus dalam aliran darah atau viral load sangat tinggi. Akibatnya, infeksi dapat lebih menyebar.
- Infeksi laten klinis (HIV kronis).
Infeksi pada tahap ini, HIV masih berada di dalam tubuh dan di sel darah putih. Namun, gejala yang ditimbulkan sedikit tapi dapat berlangsung selama bertahun-tahun jika tidak menerima terapi antiretroviral. Biasanya pada tahap ini dapat menyebabkan perkembangan penyakit yang lebih parah lainnya.
- Infeksi HIV symptomatic.
Ketika virus berkembang biak dan menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh, maka gejala yang ditimbulkan seperti halnya pembengkakan kelenjar getah bening, sariawan, herpes zoster, radang paru-paru, demam, dan kelelahan.
Penyebab HIV.
foto: freepik.com
HIV disebabkan oleh virus yang dapat menyebar melalui berbagai cara, seperti berikut ini.
a. Berhubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi atau berganti-ganti pasangan tanpa alat pengaman.
b. Berbagi jarum atau alat suntik, ini dapat menyebabkan risiko yang tinggi pada HIV dan penyakit menular lainnya seperti hepatitis.
c. Transfusi darah, dalam beberapa kasus virus dapat ditularkan melalui transfusi darah.
d. Selama kehamilan, persalinan, dan menyusui. Ibu yang terinfeksi dapat menularkan pada bayinya.
Pencegahan HIV.
foto: freepik.com
Dilansir dari healthline, sampai saat ini belum ada pengobatan untuk HIV. Namun, setiap orang dapat mengambil langkah-langkah tertentu sebagai upaya untuk membantu mencegah penularan HIV.
- Lakukan tes HIV dan infeksi menular seksual lainnya, hal ini sangat penting sebagai upaya untuk mencegah penularan.
- Menghindari penggunaan narkoba terutama jenis suntik dan menghindari berbagai jarum suntik.
- Menghindari hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
- Terapi antiretroviral (ART), yang bertujuan untuk menurunkan viral load dan menjaga sistem kekebalan tetap sehat.