1. Home
  2. »
  3. Kesehatan
29 April 2020 09:58

Ilmuwan Prancis uji coba nikotin guna perangi virus corona

Para ilmuwan juga berhati-hati agar hasil penelitian ini tidak disalahtafsirkan. Aliftya Amarilisya

Brilio.net - Berbagai penelitian terkait keberadaan virus corona masih terus dilakukan banyak peneliti di berbagai belahan negara. Terbaru, sebuah riset data kesehatan masyarakat Prancis menunjukkan bahwa perokok memiliki kemungkinan 80 persen lebih rendah terkena Covid-19 dibandingkan bukan perokok pada usia dan jenis kelamin yang sama.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan Prancis berhipotesis bahwa nikotin yang terkandung dalam rokok dapat memengaruhi kemampuan molekul virus corona yang melekat pada reseptor tubuh.

BACA JUGA :
7 Tips agar bisa dapatkan penghasilan di tengah pandemi corona


"Anda memiliki virus yang tiba di reseptor, dan nikotin menghalangi itu, dan mereka berpisah," kata Jean-Pierre Changeux, profesor emeritus ilmu syaraf di institut Pasteur Prancis, dikutip Brilio.net dari Liputan6 pada Rabu (29/4).

Guna membuktikan kebenarannya, para ilmuwan tersebut pun kini tengah bersiap melakukan uji coba kepada manusia. Nantinya, uji coba tersebut akan melibatkan dua kelompok.

Kelompok pertama ialah petugas kesehatan, sedangkan kelompok kedua adalah pasien. Masing-masing kelompok itu lalu akan menggunakan patch atau lembaran yang berbeda. Ada yang memakai patch nikotin, ada pula yang menggunakan patch plasebo.

BACA JUGA :
Tak bisa pulang, ibu hamil dan anak jalan kaki selama 6 jam

Dari situ, mereka lalu akan diuji untuk melihat perbedaan bagaimana tubuh mereka merespons virus. Peneliti akan melihat apakah mereka terinfeksi virus, dan apakah mereka yang memakai patch nikotin lebih tahan daripada rekan mereka yang memakai patch plasebo.

Lebih jauh, pengujian serupa juga akan dilakukan pada 400 orang yang telah dirawat di rumah sakit dengan gejala virus corona. Hal tersebut dilakukan untuk memahami apakah nikotin mengubah perkembangan penyakit.

Lepas dari itu, pengujian itu sendiri akan dilakukan selama sekitar tiga minggu. Para peneliti mengatakan mereka akan berhati-hati memastikan penelitian mereka tidak mendorong orang untuk merokok, mengingat dampaknya yang berbahaya pada kesehatan manusia.


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags