1. Home
  2. »
  3. Kesehatan
19 Mei 2016 03:05

Ini alasan kenapa kamu nggak bisa bobok nyenyak di kasur orang lain

Karena ada ungkapan, 'senyenyak-nyenyak tidur di kasur hotel masih nyenyak dan nyaman di kasur sendiri'. Ismarlina Mokodompit

Brilio.net - Tak peduli seberapa megah hotel tempat kamu menginap, masih ada kemungkinan kalau kamu nggak bisa tidur nyenyak lho. Sebab sebuah penelitian baru dari Brown University di Amerika Serikat menunjukkan bahwa tempat-tempat baru seperti hotel atau rumah teman bisa membuat kamu kesulitan untuk tidur. Duh, kok bisa ya?

Studi melibatkan 35 orang anak muda sehat untuk mencari tahu alasannya. Selama mereka menginap di tempat asing selama dua hari pertama, para peneliti menemukan bahwa terjadi sesuatu yang unik di otak yang menunjukkan pola asimetris ketika seseorang tidur di tempat asing atau yang nggak familiar baginya. Salah satu bagian dari otak kiri tetap terjaga untuk mengamati keadaan, sementara bagian lainnya tetap tertidur.

"Karena lingkungan tidur kita baru, maka kita memerlukan sistem pengawasan dan kewaspadaan tinggi sehingga bisa memonitor lingkungan sekitar. Jika sewaktu-waktu ada hal yang aneh, kita bisa langsung mendeteksinya, kata peneliti studi," kata penulis studi Yuki Sasaki, Ph.D. seperti di kutip brilio.net dari Men's Health, Rabu (18/5).

BACA JUGA: 22 Foto ini tunjukkan kalau bumi memang alami pemanasan global, miris!

Dengan kata lain, ketika tidur di tempat yang tak familiar, otak akan berusaha melindungi. Itulah alasan mengapa seseorang jadi tak bisa tidur nyenyak jika bukan di kasur sendiri.

Dampak tidur di tempat baru bagi seseorang adalah merasa kurang isrirahat ketika bangun keesokan harinya. Untuk itu Sasaki menyarankan agar mengelabuhi otak dengan menempatkan pada suasana aman dan nyaman seperti ketika berada di tempat tidur sendiri. Membawa barang kesayangan atau yang akrab menemani kamu saat tidur di rumah seperti selimut atau bantal bisa membantu otak untuk beristirahat lebih mudah.

Meskipun sudah diketahui alasan mengapa seseorang tak bisa tidur nyenyak di kasur orang lain, namun penelitian ini tak berdampak bagi para penderita insomnia. Penelitian ini juga masih menimbulkan pertanyaan, salah satunya mengapa respons kewaspadaan lebih banyak ditemukan di bagian otak kiri dan bukan otak kanan dan mengapa efek kewaspadaan pada otak hanya terlihat pada malam pertama saat menginap saja?

BACA JUGA :
Meski gerah kamu tetap wajib tidur pakai selimut tebal, ini alasannya!


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags