Brilio.net - Tubuh kita memerlukan asupan makanan sebagai sumber energi untuk beraktivitas. Tapi, makanan yang masuk semestinya disesuaikan kebutuhan alias tidak berlebihan. Seseorang bisa mengidap kecanduan makan disebabkan faktor psikologis seperti stres, sedih, atau marah. Kecanduan makan yang dimaksud di sini adalah keinginan konsumsi makanan tertentu yang cenderung tidak sehat akibat tidak terkendali, seperti kripik, permen, es krim, cokelat, kentang, cookies.
Kecanduan makan ini merupakan perilaku, berbeda dengan seperti kecanduan alkohol yang disebabkan zat aditif. Makan dapat memicu pelepasan dopamin yang memberikan sensasi menyenangkan, mampu meredakan rasa tertekan, sedih, dan sebagainya. Namun dampak dari kecanduan makan ini adalah obesitas.
BACA JUGA :
10 Jembatan ini tidak biasa, ada yang membelah air
Medical News Today seperti dikutip, Minggu (15/10), menuliskan perihal tanda-tanda serta penanganan kecanduan makan ini. Kecanduan makanan bisa dilihat secara fisik, emosional, dan sosial. Gejala-gejala itu antara lain seperti memiliki hasrat kuat kepada makanan, sibuk memperoleh dan mengkonsumsi makanan, rajin menghadiri jamuan/pesta, lupa sudah makan berapa kali dalam satu hari, makan sendiri atau sembunyi-sembunyi.
Nah mereka yang mengalami kecanduan makanan juga berpotensi mengalami perasaan negatif, seperti malu, merasa bersalah, merasa tidak nyaman, serta merasa rendah diri. Kecanduan makan bisa diobati dengan melibatkan sisi emosional, fisik, dan psikologis. Cara pertama adalah cognitive behavioral therapy (CBT), yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan menciptakan mekanisme penanganan baru terhadap kecanduan makanan.
BACA JUGA :
10 Kopi unik dari seluruh dunia, ada yang bening seperti air
Cara kedua dengan obat, yang bisa digunakan untuk menghilangkan gejala depresi atau kecemasan. Cara ketiga adalah terapi, yang berfokus untuk menemukan solusi mengenai masalah spesifik dalam kehidupan seseorang yang menjadi penyebab stres dan makan berlebih. Cara keempat yaitu terapi trauma, yang bertujuan untuk mengatasi trauma yang mungkin terkait atau menjadi pemicu kecanduan makanan. Cara kelima yaitu konseling gizi dan perencanaan diet, yang mana dapat membantu seseorang menggunakan pendekatan yang sehat mengenai pilihan makanan maupun perencanaan makanan.
Selain cara-cara di atas, kamu juga bisa mengatur gaya hidupmu yang bisa menekan kecanduan makanan, semisal menghindari kafein, makan 4 sehat 5 sempurna tiga kali sehari, minum banyak air, belanja makanan sehat, memasak sendiri makanan di rumah, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, mengurangi stres dari pekerjaan dan maupun lingkungan sosial.