1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
27 Juni 2024 23:43

Jangan anggap sepele, kenali gejala, penyebab dan cara mengatasi paru-paru basah

Paru-paru basah dapat mengancam jiwa, terutama bagi bayi 12 bulan ke bawah dan orang yang berusia lebih dari 70 tahun. Niko Sulpriyono
foto: freepik.com

Brilio.net - Paru-paru basah atau pneumonia merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru. Peradangan ini mengakibatkan alveolus (kantong udara) terisi oleh cairan, sehingga paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Ada banyak jenis pneumonia, salah satu yang paling umum adalah pneumonia pneumokokus.

Disebabkan bakteri streptococcus pneumonia, penyakit ini terbagi dalam ringan, atau bisa juga penyakit yang lebih serius. Pneumonia dapat mengancam jiwa, terutama bagi bayi 12 bulan ke bawah dan orang yang berusia lebih dari 70 tahun. Melansir dari World Health Organization (WHO) Pneumonia membunuh lebih dari 808.000 anak di bawah usia 5 tahun.

BACA JUGA :
8 Jenis makanan ini bantu detoks paru-paru bagi pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)


Pada 2017, kasus pneumonia atau paru-paru basah menyita 15 persen dari seluruh kematian anak di bawah 5 tahun. Sedangkan data dari clinicbarcelona.org, ada 2,5 juta orang meninggal karena pneumonia di seluruh dunia pada 2019. 600 ribu di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Dari pemaparan tersebut, penyakit pneumonia atau paru-paru basah dapat mengancam kesehatan. Maka dari itu, kamu wajib mengetahui apa saja gejala, penyebab, dan cara mengatasinya. Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (27/6), berikut gejala, penyebab, dan cara mengatasi penyakit paru-paru basah.

Gejala paru-paru basah

BACA JUGA :
7 Olahraga terbaik untuk meningkatkan kapasitas paru-paru, bantu jaga kebugaran tubuh lebih optimal

foto: freepik.com

Gejala paru-paru basah atau pneumonia sering kali memunculkan gambaran yang serius dan memerlukan perhatian medis. Adapun gejala yang bisa kamu ketahui sebagai berikut:

- Demam dengan suhu 38 derajat celcius atau lebih tinggi

- Batuk kering atau menghasilkan lendir kental

- Kesulitan bernapas atau sesak napas

- Pernapasan cepat

- Umumnya merasa lelah dan tidak sehat

- Kehilangan selera makan

Gejala batuk yang ditimbulkan akan hilang selama beberapa minggu setelah pneumonia berhasil diobati. Namun jika tidak kunjung sembuh maka akan menghasilkan gejala sebagai berikut:

- Mengalami sakit kepala

- Menderita radang selaput dada (nyeri dada yang memburuk saat bernapas)

- Menjadi bingung atau disorientasi (terutama orang tua) karena kekurangan oksigen

- Membiru di sekitar mulut (sianosis) karena kekurangan oksigen

Penyebab paru-paru basah

foto: freepik.com

Penyebab dari kondisi paru-paru basah atau pneumonia bisa bervariasi. Adapun penyebab paru-paru basah sebagai berikut:

1. Paru-paru basah akibat bakteri

Paru-paru basah atau pneumonia disebabkan oleh bakteri pneumokokus, yang disebut streptococcus pneumoniae . Ini adalah salah satu jenis pneumonia terburuk. Jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan paru-paru basah adalah haemophilus influenzae dan moraxella catarrhalis.

2. Paru-paru basah virus

Paru-paru basah dapat disebabkan oleh virus influenza (flu), virus sinsitium saluran pernapasan, dan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19. Pada kasus Covid-19 yang parah, kesulitan bernapas dapat berkembang menjadi pneumonia.

3. Paru-paru basah akibat infeksi lain

Penyebab paru-paru basah lainnya adalah mycoplasma pneumoniae. Penyakit ini disebabkan oleh organisme mikoplasma biasanya lebih ringan, namun masa pemulihannya bisa lebih lama. Selain itu, ada organisme lain seperti jamur yang juga dapat menyebabkan pneumonia. Hal ini lebih sering terjadi pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya tidak berfungsi dengan baik, seperti penderita HIV atau orang yang sedang dirawat karena kanker .

Cara mengatasi paru-paru basah

foto: freepik.com

Menangani penyakit paru-paru basah bergantung pada penyebab dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Bagi penderita paru-paru basah atau pneumonia, bakteri akan diberikan obat antibiotik. Sedangkan pengobatan pneumonia virus melibatkan penggunaan obat antivirus. Selanjutnya pneumonia jamur membutuhkan penanganan khusus dengan obat antijamur.

Kamu juga harus mengupayakan untuk Istirahat yang cukup, karena perawatan diri yang baik sangat penting untuk memulihkan diri dari pneumonia. Minum banyak cairan, makan makanan bergizi, dan menghindari merokok atau paparan polutan udara dapat membantu sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags