Brilio.net - Gelombang panas atau heatwave adalah fenomena cuaca ekstrem yang ditandai dengan peningkatan suhu yang signifikan dan berkepanjangan, biasanya berlangsung selama lima hari atau lebih. Ketika suhu udara meningkat, dampaknya tidak hanya terasa dalam hal kenyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara, termasuk di Asia, mengalami gelombang panas yang ekstrem, menyebabkan perhatian lebih terhadap dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh kondisi ini.
Salah satu risiko utama dari gelombang panas adalah dehidrasi, yang terjadi ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak dari biasanya akibat suhu tinggi. Gejala dehidrasi dapat mencakup mulut kering, kulit kering, pusing, dan kelelahan. Selain itu, kondisi ini dapat berkembang menjadi heatstroke, sebuah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa, ditandai dengan suhu tubuh yang sangat tinggi dan gangguan pada kesadaran.
BACA JUGA :
Tak sekadar perbanyak minum air putih, ini 8 cara mencegah radang tenggorokan
Selain dehidrasi dan heatstroke, gelombang panas juga dapat memicu masalah kesehatan lainnya seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan gangguan mental. Perubahan suhu yang ekstrem dapat melemahkan sistem imun, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Oleh karena itu, penting untuk memahami risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat selama periode gelombang panas.
Berikut ulasan lengkapnya, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (29/10).
1. Dehidrasi.
BACA JUGA :
8 Alternatif buah lokal yang tak kalah sehat dari anggur impor
Dehidrasi merupakan masalah umum yang sering muncul saat suhu meningkat. Ketika cuaca panas, tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat, dan jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup, bisa menyebabkan dehidrasi. Gejala yang muncul bisa berkisar dari mulut kering, lelah, hingga pusing.
Mencegah dehidrasi sangat penting, terutama saat cuaca panas. Pastikan kamu minum cukup air setiap hari, bahkan jika tidak merasa haus. Mengonsumsi makanan yang kaya air seperti buah dan sayuran juga bisa membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi.
2. Heat exhaustion.
Heat exhaustion terjadi ketika tubuh terlalu panas dan tidak bisa mengatur suhu dengan baik. Gejala yang umum meliputi pusing, mual, kelelahan, dan keringat berlebih. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa berkembang menjadi heatstroke yang lebih serius.
Untuk mencegah heat exhaustion, penting untuk menghindari aktivitas fisik yang berat saat cuaca panas. Jika terpaksa berada di luar ruangan, gunakan pakaian yang ringan dan berwarna terang. Luangkan waktu untuk beristirahat di tempat yang sejuk dan minum banyak cairan.
3. Heatstroke.
Heatstroke adalah kondisi yang sangat serius dan memerlukan perhatian medis segera. Ini terjadi ketika suhu tubuh meningkat hingga 40 derajat Celsius atau lebih, dan tubuh tidak lagi mampu mengatur suhunya. Gejala heatstroke bisa termasuk kebingungan, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Pencegahan heatstroke memerlukan kesadaran akan gejala heat exhaustion. Jika merasa pusing atau lelah, segera cari tempat yang sejuk untuk beristirahat. Pastikan juga untuk menjaga kelembapan kulit dengan mengoleskan air atau menggunakan kipas angin.
4. Masalah kardiovaskular.
Cuaca panas dapat memberikan tekanan tambahan pada jantung, terutama bagi orang yang sudah memiliki masalah jantung. Panas yang berlebihan dapat memicu serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan jantung saat menghadapi heatwave.
Untuk mencegah masalah kardiovaskular, lakukan pemeriksaan rutin dan konsultasikan dengan dokter jika memiliki riwayat penyakit jantung. Hindari aktivitas fisik yang berat saat suhu sangat tinggi. Selalu jaga asupan cairan dan makanan yang bergizi untuk mendukung kesehatan jantung.
5. Peningkatan risiko alergi dan asma.
Suhu tinggi dapat meningkatkan polusi udara dan serbuk sari, yang dapat memperburuk kondisi alergi dan asma. Bagi mereka yang rentan, heatwave bisa menjadi pemicu serangan alergi dan asma. Penting untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan pernapasan selama periode ini.
Menggunakan masker saat berada di luar ruangan dapat membantu melindungi diri dari partikel-partikel yang berbahaya. Selain itu, selalu pastikan untuk mengikuti rencana pengobatan alergi dan asma yang telah direkomendasikan oleh dokter. Hindari aktivitas luar ruangan saat kualitas udara buruk.
6. Gangguan mental.
Cuaca panas dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Riset menunjukkan bahwa suhu tinggi dapat meningkatkan kecemasan, stres, dan iritabilitas. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa berkontribusi pada gangguan kesehatan mental yang lebih serius.
Untuk mencegah gangguan mental akibat heatwave, penting untuk menjaga keseimbangan emosional. Luangkan waktu untuk relaksasi dan lakukan aktivitas yang menyenangkan. Berbicara dengan teman atau keluarga tentang perasaan juga bisa membantu mengurangi tekanan mental.
7. Penyakit kulit.
Paparan sinar matahari secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, mulai dari ruam hingga kanker kulit. Ini sangat berisiko bagi mereka yang bekerja di luar ruangan. Oleh karena itu, perlindungan terhadap sinar UV sangat penting.
Gunakan tabir surya dengan SPF yang cukup saat beraktivitas di luar ruangan. Kenakan pakaian pelindung dan topi untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung. Jangan lupa untuk memperhatikan tanda-tanda kulit yang tidak normal dan segera konsultasikan ke dokter jika diperlukan.
Cara mencegah dampak heatwave.
1. Tetap Terhidrasi.
Pastikan selalu membawa air minum saat beraktivitas di luar. Minum setidaknya 2-3 liter air setiap hari.
2. Hindari aktivitas berat.
Rencanakan kegiatan fisik di luar ruangan saat suhu lebih sejuk, seperti pagi atau sore hari.
3. Pakaian yang sesuai.
Kenakan pakaian yang ringan dan berwarna cerah untuk memantulkan sinar matahari. Pilih bahan yang breathable seperti katun.
4. Cari tempat sejuk.
Jika suhu sangat tinggi, tetap di dalam ruangan dengan pendingin udara atau kipas angin. Jika tidak memungkinkan, cari tempat teduh saat berada di luar.
5. Awasi kesehatan.
Kenali gejala heat exhaustion dan heatstroke. Jika merasa tidak enak badan, segera cari pertolongan.