Brilio.net - Menjaga kesehatan kuku bukan hanya soal estetika penampilan saja tetapi sebagai bentuk kepedulian kepada diri sendiri. Kuku berfungsi sebagai pelindung alami ujung jari tangan dan kaki. Kuku yang sehat dan kuat membantu melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan akibat benturan, bahan kimia, dan mikroorganisme yang bisa masuk ke tubuh.
Kuku sehat dan terawat dapat meningkatkan rasa percaya diri. Sebab, penampilan kuku yang rapi dapat membuat kamu merasa lebih positif serta nyaman berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan kuku kaki dan tangan.
BACA JUGA :
Waspada diabetes pada anak, kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya
Kuku yang sehat umumnya berwarna merah muda, kuat, dan halus. Namun, bila terinfeksi penyakit kuku maka kondisi yang dialami seperti perubahan warna, bentuk, dan tekstur kuku. Ada berbagai faktor yang memengaruhi seseorang bisa terkena penyakit kuku diantara faktor usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, gaya hidup, dan faktor lainnya.
Lantas apa saja penyakit kuku tangan dan kaki yang bisa dialami seseorang? Supaya makin paham tentang penyakit kuku ini, brilio.net mengulas lebih dalam tentang jenis penyakitnya, gejala, dan dampak penyakit kuku tangan dan kaki. Yuk simak ulasan di bawah ini! Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (22/5).
BACA JUGA :
Hindari kerusakan ginjal, 6 makanan dan minuman ini harus dikurangi
1. Infeksi jamur (Onikomikosis)
Salah satu penyakit kuku yang paling sering terjadi. Kondisi ini cenderung terjadi di kuku kaki dan rentan dialami oleh penyandang diabetes maupun seseorang yang sering menggunakan sepatu yang lembap. Disebabkan jamur ini suka hidup di lingkungan lembab dan hangat.
Gejala infeksi jamur kuku
- Perubahan warna kuku menjadi putih, kuning, coklat, atau hitam.
- Kuku rapuh dan mudah patah.
- Kuku menebal dan keras.
- Permukaan kuku tidak rata, bergelombang, atau berlubang.
Dampak infeksi jamur kuku
- Infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Infeksi ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan bahkan ke aliran darah
- Gangguan fungsi jari tangan dan kaki.
- Rasa malu dan cemas karena penampilan kuku yang tidak menarik.
- Kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Kuku yang terinfeksi dapat berubah warna menjadi kuning, coklat, atau hijau.
- Kuku juga bisa menjadi lebih tebal, retak, dan patah. Selain itu, kuku bisa diangkat dari dasar kuku dan terbelah atau hancur.
- Dalam beberapa kasus, kuku dapat dicabut dan hilang secara permanen.
2. Hematoma subungual
Adanya perubahan warna menjadi hitam pada kuku bisa menjadi pertanda kamu mengalami masalah hematoma subungual. Hematoma subungual, juga dikenal sebagai hematoma di bawah kuku, ialah kumpulan darah yang terbentuk di bawah lempeng kuku. Hal ini biasanya disebabkan oleh cedera pada kuku, seperti terbentur, terjepit, atau terinjak.
Faktor lainnya seperti memiliki kuku panjang atau rapuh, sering beraktivitas fisik berat, memakai sepatu sempit, maupun kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau penyakit pembuluh darah.
Gejala hematoma subungual:
- Nyeri pada jari yang terkena, terutama saat ditekan.
- Pembengkakan pada jari yang terkena.
- Perubahan warna kuku menjadi ungu, biru, atau hitam, tergantung pada tingkat keparahan hematoma.
- Nyeri berdenyut di jari yang terkena.
- Kuku mungkin terasa lunak atau empuk.
Dampak hematoma subungual:
- Nyeri yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Kuku yang robek atau lepas jika hematoma subungual parah.
- Darah yang menggumpul pada kuku yang hitam dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti infeksi, trauma, dan proses penyembuhan yang lama.
3. Cantengan
Cantengan, atau onikokriptosis, merupakan kondisi di mana tepi kuku tumbuh ke dalam kulit di sekitarnya. Artinya kuku kamu tumbuh ke dalam dan menusuk daging. Akibatnya, jari tangan dan kaki kamu akan terasa sakit dan bengkak ketika tertekan oleh suatu barang. Umumnya terjadi pada kuku kaki, namun bisa terjadi pada kuku tangan.
Gejala cantengan:
- Nyeri pada jari yang terkena, terutama saat ditekan.
Kemerahan, bengkak, dan peradangan pada kulit di sekitar kuku.
- Nanah yang keluar dari kulit di sekitar kuku.
- Kuku mungkin terasa lunak atau empuk.
- Kesulitan berjalan atau memakai sepatu.
Dampak cantengan:
- Sangat nyeri hingga membuat kamu tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari.
- Cantengan bisa menimbulkan nyeri bahkan membuat penderitanya tidak bisa berjalan
- Terjadinya peradangan seperti rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan
- Jika tidak diobati atau tidak terdeteksi, kuku yang tumbuh ke dalam dapat menginfeksi tulang di bawahnya dan menyebabkan infeksi tulang yang serius
- Kematian jaringan tangan dan kaki, terutama pada penderita diabetes
- Luka terbuka yang sulit disembuhkan (borok kaki) yang diakibatkan cantengan, juga mungkin menyebabkan kematian jaringan (gangren).
4. Kuku kering dan mudah patah
Kuku yang mudah lepas dan patah adalah efek dari lempeng kuku yang kering akibat berenang atau berada di lingkungan rumah yang kering. Salah satu faktor penyebabnya adalah kekurangan minum air putih, paparan bahan kimia seperti sabun cuci piring, deterjen, dan pemutih sehingga bisa merusak kutikula dan menyebabkan kuku kering dan mudah patah.
Selain itu, bisa disebabkan terlalu sering menggunakan produk kuku seperti cat kuku, penghapus cat kuku, dan sejenisnya sehingga membuat kuku lebih mudah kering dan patah.
Gejala kuku kering dan mudah patah:
- Permukaan kuku yang kasar dan kusam
- Kuku yang mudah retak dan patah
- Kuku yang rapuh dan mudah terkelupas
- Ujung kuku yang bercabang
- Garis-garis putih atau kuning pada kuku
Dampak kuku kering dan mudah patah:
- Kuku yang kering dan mudah patah dapat mengganggu penampilan.
- Infeksi, baik oleh jamur maupun bakteri bisa membuat kuku sering patah. Jamur akan menyerang bantalan dan permukaan kuku, terutama pada kuku jari kaki yang sering lembap
- Kuku kering dan mudah patah dapat membuat kamu sulit melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mengetik.
- Stres, kondisi ini membuat kuku lebih cepat tumbuh sehingga mengurangi kekuatan kuku.
5. Nail pitting
Munculnya gelombang atau lekukan di permukaan kuku, bisa di kuku tangan maupun kaki. Lekukan ini bisa dangkal atau dalam, dan dapat muncul di satu atau beberapa kuku. Kondisi ini seringkali terjadi pada pengidap psoriasis.
Nail pitting dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti jamur, eksim, kekurangannya dan sebagainya. Meskipun tidak selalu berbahaya, namun dapat menjadi indikator kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Gejala nail pitting:
- Lekukan atau lubang kecil pada permukaan kuku.
- Kuku yang rapuh dan mudah patah.
- Perubahan warna kuku, seperti putih, kuning, atau coklat.
- Permukaan kuku yang tidak rata atau bergelombang.
- Kuku yang menebal atau menipis.
Dampak nail pitting:
- Perubahan bentuk, ketebalan, dan warna kuku
- Mudah terluka dan terinfeksi bakteri atau jamur.
- Tidak leluasa melakukan aktivitas harian.
- Nail pitting bisa berdampak pada penyakit yang lebih serius, seperti psoriasis, eksim, atau peradangan sendi.
- Nail pitting juga membuat tampilan kuku seperti penyok atau ada tonjolan.
6. Nail clubbing
Nail clubbing (clubbing) adalah kondisi dimana ujung jari tangan dan kaki membesar dan melengkung ke bawah. Kondisi ini dapat terjadi pada satu atau beberapa jari, dan biasanya disertai dengan perubahan warna kuku menjadi merah muda atau coklat.
Umumnya penyakit kuku ini terjadi pada orang yang memiliki riwayat sakit seperti penyakit paru-paru, jantung, gangguan pencernaan, hingga diabetes maupun penggunaan obat-obatan tertentu misalnya cyclophosphamide dan vincristine, dapat menyebabkan nail clubbing sebagai efek samping.
Gejala nail clubbing:
- Ujung jari tangan dan kaki membesar dan melengkung ke bawah.
- Perubahan warna kuku menjadi merah muda atau coklat.
- Permukaan kuku yang halus dan mengkilat.
- Kuku yang rapuh dan mudah patah.
- Nyeri pada jari tangan dan kaki.
Dampak nail clubbing:
- Ujung jari membulat, menonjol, dan membesar. Kulit dasar kuku mengilap dan tipis. Lipatan normal pada ruas ujung jari menghilang.
- Kuku terasa lunak. Bantalan kuku lembut dan terasa kenyal. Ujung jari yang membengkak tampak kemerahan dan hangat.
- Kuku melengkung ke bawah seperti bagian belakang sendok. Hilangnya sisi bersudut antara kuku dan kutikula
- Kuku rapuh mudah terjangkit infeksi jamur.
- Meskipun nail clubbing itu sendiri tidak berbahaya, kondisi ini bisa menjadi gejala penyakit serius seperti penyakit paru-paru dan jantung, termasuk kanker paru-paru, infeksi paru-paru, penyakit paru interstisial, fibrosis kistik, atau penyakit kardiovaskular.
7. Kuku sendok (Koilonychia)
Kuku sendok (Koilonychia) adalah kelainan bentuk kuku yang ditandai dengan kuku yang tipis, lunak, dan melengkung ke dalam seperti sendok.
Kondisi ini dapat terjadi pada satu atau beberapa kuku, dan paling sering menyerang kuku tangan.
Gejala kuku sendok:
- Kuku menjadi tipis, lunak, dan tampak cekung di tengahnya.
- Permukaan kuku yang halus dan mengkilat.
- Kuku yang melengkung ke dalam seperti sendok.
- Perubahan warna kuku menjadi putih, kuning, atau coklat.
- Garis-garis longitudinal pada kuku.
Dampak kuku sendok:
- Kuku yang berbentuk cekung dan mudah retak dapat mengganggu penampilan dan rasa percaya diri seseorang.
- Koilonychia bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan lainnya, seperti anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi, kondisi dimana tubuh kekurangan zat besi, sehingga produksi hemoglobin menurun.
- Kuku yang mudah retak dan berbentuk cekung dapat menimbulkan rasa sakit, terutama saat melakukan aktivitas yang melibatkan tangan.
- Kuku yang mudah retak dapat menjadi pintu masuk bagi kuman dan bakteri, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
- Selain itu, dapat berdampak Psoriasis, lupus, dan lichen planus yang merupakan penyakit autoimun yang bisa menyebabkan gangguan pada kuku.
8. Kuku Terry
Kuku Terry adalah kondisi dimana kuku tangan atau kaki memiliki dua garis berwarna berbeda, yaitu pertama garis coklat gelap atau hitam di ujung kuku (proksimal), yang disebut garis Terry
Kedua, garis merah muda atau merah di ujung kuku (distal), yang disebut dasar kuku Terry. Kuku Terry dapat terjadi pada satu atau beberapa kuku, dan paling sering menyerang orang tua.
Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi diyakini terkait dengan perubahan pada sirkulasi darah dan pertumbuhan kuku seiring bertambahnya usia.
Gejala kuku Terry:
- Dua garis berwarna berbeda pada kuku, garis coklat gelap atau hitam di ujung kuku (proksimal) dan garis merah muda atau merah di ujung kuku (distal)
- Kuku rapuh dan mudah patah
- Permukaan kuku yang halus dan mengkilat
- Kuku yang menebal
Dampak kuku Terry:
- Kuku Terry sering dijumpai pada orang dengan penyakit sistemik, terutama sirosis hati, gagal ginjal kronis, dan gagal jantung kongestif.
- Kuku tampak putih bisa mengganggu penampilan dan rasa percaya diri seseorang.
- Kondisi ini bisa muncul akibat berkurangnya jumlah pembuluh darah di bawah kuku dan pertumbuhan berlebih pada jaringan ikat kuku.
- Indikasi penyakit serius bisa menjadi tanda kondisi mendasar yang serius. Misalnya, penyakit hati, gagal jantung kongestif, hingga gagal ginjal.
9. Infeksi Bakteri (Paronikia)
Infeksi bakteri (paronikia) adalah peradangan pada kulit di sekitar kuku yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini dapat menyerang kuku tangan dan kaki, dan biasanya terjadi akibat luka kecil di sekitar kuku yang terpapar bakteri.
Gejala paronikia:
- Kemerahan, bengkak, dan nyeri pada area sekitar kuku.
- Nanah yang keluar dari kulit di sekitar kuku.
- Kuku mungkin menjadi lunak dan mudah lepas.
- Nyeri saat menekan kuku atau area sekitarnya.
- Demam dan menggigil (dalam kasus yang parah).
Dampak paronikia:
- Ketika kuku atau kulit di sekitar kuku yang terkena infeksi disentuh, biasanya akan menimbulkan rasa nyeri.
- Pembengkakan pada sekitar kuku.
- Kulit di sekitar kuku yang terinfeksinya biasanya mengalami kemerahan.
- Pada beberapa kasus, paronikia bisa menimbulkan abses (kumpulan nanah) pada kulit di bawah kuku yang terinfeksi.
- Di kasus yang lebih parah, infeksi bisa menyebar ke tendon, tulang, dan aliran darah yang berakibat fatal pada kondisi tubuh.
Tips menjaga kesehatan kuku tangan dan kaki.
foto: freepik.com
Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan kuku tangan dan kaki:
1. Jangan gigit kuku, menggigit atau menarik kuku bisa membuat kuku menjadi trauma dan infeksi.
2. Rutin potong kuku, jangan lupa juga untuk membersihkan kuku dari kotoran yang menempel.
3. Rawatlah kuku bila berjamur, jika kamu alami kuku berjamur, bisa merendam kuku dalam larutan cuka. Lalu oleskan tea tree oil. Hal ini dapat membantu menyembuhkan kuku berjamur.
4. Jaga kuku tetap kering, untuk menjaga kesehatan pada kuku hal utama yang perlu kamu lakukan adalah menjaga kuku agar tetap kering.
5. Konsumsi makanan yang bergizi, makanan yang bergizi dapat membantu menjaga kesehatan kuku.
6. Hindari penggunaan cat kuku terlalu sering sebab dapat merusak kutikula alami kuku.
7. Pakai sepatu yang nyaman dan pas dengan ukuran kaki supaya tetap menjaga kuku tidak terbentur, atau lecet karena penggunaan sepatu yang sempit. Jangan lupa selalu kenakan kaus kaki baru agar tidak menimbulkan jamur.