Brilio.net - Perubahan mendadak yang terjadi pada tubuh kita seharusnya tak boleh diabaikan. Apalagi berawal dari gejala yang sebenarnya sederhana tapi menunjukkan penyakit mematikan. Seperti kejadian yang dialami oleh Jade Thrasher (26) yang awalnya hanya mengalami jerawat sepele di hidung tapi ternyata itu adalah kanker.
Penyakit kanker kulit bukanlah satu-satunya yang berisiko yang berkaitan dengan paparan sinar UV, tanning juga sama bahayanya. Jade Thrasher sendiri sangat suka pergi salon dan melakukan tanning selama 20 menit selama 11 tahun.
Sampai akhirnya pada tahun 2014, dia menemukan jerawat besar di hidung dan masih berpikir bahwa itu adalah efek samping dari perubahan warna kulit yang ia inginkan.
Lama-kelamaan jerawat di hidung Jade malah semakin membesar dari sebelumnya. Ia pun menyadari ada sesuatu yang salah dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter. Saat itu dokter mengatakan bahwa ia menderita kanker kulit.
BACA JUGA :
Bentuk pantat bisa mendeteksi gangguan kesehatan, apa saja ya?
Perawat dari Nashville, Tennessee mengungkapkan bahwa apa yang dialami Jade sedari awal sebenarnya memang kanker kulit. Dokter juga mengatakan jika Jade ingin jerawatnya dihapus, ia harus menjalani serangkaian prosedur yang menurutnya sangat menakutkan.
BACA JUGA: 13 Ilustrasi ini ungkap suka duka jadi ibu hamil, kalau sampai durhaka kamu memang kebangetan!
Jerawat yang meninggalkan lubang besar di hidung Jade akhirnya diatasi dokter dengan mencangkokkan enam inci kulit dari dadanya untuk menutup lubang.
BACA JUGA :
7 Tanda kalau bra kamu mulai bikin geli-geli risi sampai nyeri, duh!
Menurut Viral4ral yang dilansir brilio.net, Rabu (4/5), Jude kini sudah benar-benar sembuh. Ia memang tak perlu melakukan kemoterapi atau radioterapi, tetapi ia harus mengambil dua bulan cuti untuk memulihkan kondisinya serta untuk memastikan penyakit kanker itu tak menyebar. Tak hanya itu, ia juga memutuskan untuk berhenti pergi ke salon untuk tanning.
Menurut laman Genius Beauty, proses tanning di salon, seseorang diharuskan berbaring di tanning bed atau alat pencokelat kulit dimana seluruh permukaan sisi atas dan bawah terpasang semacam lampu neon. Lampu inilah yang memancarkan sinar ultraviolet dalam spektrum menyerupai sinar matahari.
Daya lampu dan lamanya tanning bergantung kondisi kulit masing-masing. Nah, paparan sinar UV dalam tanning bed inilah yang bisa saja berkaitan dengan penyakit kanker kulit yang dialami Jade.
Jadi, jika kamu tetap ingin menggelapkan kulit lebih baik pilih cara natural yang lebih aman. Berjemur di pantai dan menggunakan suncream misalnya. Mengingat di masa kini segala hal bisa menyebabkan kanker jadi lebih baik mencegah, bukan?
"Kamu harus percaya diri dengan kulit yang kamu miliki, terlepas warna apa itu. Semua orang cantik dengan cara mereka sendiri dan tak harus melakukan apa pun yang bisa merugikan diri sendiri," kata Jade seperti dikutip dari metro.co.uk.