Brilio.net - Peningkatan kasus kanker usus besar atau kanker kolorektal di kalangan usia muda menjadi perhatian serius belakangan ini. Kanker yang dulunya jarang ditemukan pada orang dewasa muda kini semakin sering terdiagnosis, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Studi menunjukkan bahwa sejak beberapa dekade terakhir, ada peningkatan signifikan pada kasus kanker usus besar di kalangan orang di bawah usia 50 tahun. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari gaya hidup yang kurang sehat hingga faktor genetik.
BACA JUGA :
China tingkatkan usia pensiun, 6 cara tingkatkan kebugaran tubuh agar maksimal bekerja di usia senja
Munculnya tren kanker usus besar di usia muda tentu menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang, terutama mereka yang memiliki gaya hidup kurang sehat. Namun, ada beberapa cara efektif yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan usus. Dengan memperhatikan kebiasaan sehari-hari, seperti pola makan dan aktivitas fisik, risiko kanker usus besar bisa ditekan.
Langung saja simak rangkuman brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (19/9), delapan cara untuk menjaga kesehatan usus agar tetap berfungsi optimal dan terhindar dari risiko penyakit.
1. Konsumsi makanan kaya serat.
BACA JUGA :
[KUIS] Benar atau salah: Apakah buah ini cocok dikonsumsi setelah makan makanan berkolesterol tinggi?
foto: freepik.com
Serat sangat penting bagi kesehatan usus. Makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
Serat bekerja dengan meningkatkan volume feses dan mempercepat waktu transit usus, sehingga membantu membuang zat-zat beracun dari tubuh lebih cepat. Penelitian dari Harvard T H Chan School of Public Health menunjukkan bahwa diet tinggi serat dapat mengurangi risiko kanker usus besar hingga 20%.
2. Kurangi makanan olahan dan daging merah.
Makanan olahan dan daging merah sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar. Daging yang diproses seperti sosis, bacon, dan ham mengandung bahan pengawet dan zat kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Mengurangi konsumsi makanan tersebut dan menggantinya dengan sumber protein lain seperti ikan, tahu, atau tempe dapat membantu melindungi usus. Penelitian oleh World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa konsumsi daging merah dan olahan berlebihan meningkatkan risiko kanker kolorektal.
3. Rutin berolahraga.
foto: freepik.com
Aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat untuk menjaga berat badan ideal, tetapi juga membantu memperlancar sistem pencernaan. Olahraga membantu usus bergerak lebih efisien dan mencegah penumpukan zat-zat berbahaya dalam saluran pencernaan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology menemukan bahwa orang yang rutin berolahraga memiliki risiko lebih rendah terkena kanker usus besar dibandingkan mereka yang jarang beraktivitas fisik.
4. Hindari konsumsi alkohol berlebihan.
Konsumsi alkohol berlebihan telah lama diketahui sebagai salah satu faktor risiko kanker, termasuk kanker usus besar. Minum alkohol secara teratur dapat merusak lapisan dinding usus dan meningkatkan risiko peradangan serta pertumbuhan sel-sel abnormal. Membatasi konsumsi alkohol atau bahkan berhenti sama sekali akan sangat bermanfaat bagi kesehatan usus.
5. Jaga berat badan ideal.
foto: freepik.com/8photo
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Lemak tubuh yang berlebihan, terutama di sekitar perut dapat menyebabkan peradangan kronis yang mempengaruhi kesehatan usus.
Menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan olahraga teratur sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker usus besar. Studi dari National Cancer Institute (NCI) mengungkapkan bahwa orang yang obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal dibandingkan mereka yang memiliki berat badan normal.
6. Perbanyak minum air putih.
Dehidrasi dapat memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan sembelit, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan usus dalam jangka panjang. Minum cukup air setiap hari membantu melunakkan feses dan mempermudah proses buang air besar.
Selain itu, air membantu membersihkan sistem pencernaan dari zat-zat berbahaya yang bisa menyebabkan peradangan atau kerusakan pada usus. Disarankan untuk minum setidaknya delapan gelas air putih sehari.
7. Hindari merokok.
foto: freepik.com
Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga berdampak buruk pada usus. Zat-zat kimia berbahaya dalam rokok dapat memicu pertumbuhan sel-sel abnormal di usus dan meningkatkan risiko kanker.
Orang yang merokok memiliki peluang lebih besar terkena kanker usus besar dibandingkan non-perokok. Penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan, merokok merupakan salah satu faktor risiko utama dalam perkembangan kanker kolorektal.
8. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar, sangat penting. Tes skrining seperti kolonoskopi dapat mendeteksi polip atau pertumbuhan abnormal pada usus yang bisa berkembang menjadi kanker. Semakin dini masalah terdeteksi, semakin besar peluang untuk penyembuhan.