Brilio.net - Serangan jantung merupakan kondisi serius yang terjadi ketika otot jantung tidak bisa memperoleh aliran darah. Hal ini mengganggu fungsi jantung mengalirkan darah ke seluruh tubuh, akibatnya bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Penyebab utama serangan jantungialah penyakit jantung koroner, yakni ketika pembuluh dara koroner yang berfungsi memasok darah ke jantung terhambat. Penyumbatan pasokan darah ini terjadi karena adanya penumpukan kolesterol, yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.
BACA JUGA :
4 Penyebab seseorang alami serangan jantung saat olahraga
Faktor risiko serangan jantung cukup beragam, mulai dari faktor usia yakni pada pria memasuki 45 tahun dan wanita yang memasuki usia 55 tahun. Selain itu, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan pola hidup tidak sehat bisa meningkat risiko serangan jantung.
Tak cuma itu, ketika seseorang sering kelelahantanpa diimbangi istirahat yang cukup, bisa menjadi salah satu pemicu serangan jantung. Kenapa? Supaya makin aware pada kesehatan jantung, kamu perlu simak ulasan yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber, pada Kamis (4/7).
Hubungan kelelahan dan serangan jantung.
BACA JUGA :
Kenapa rutin olahraga tetap bisa kena serangan jantung? Ini penjelasan
Menyadur dari laman Franciscan Health, menemukan salah satu gejala serangan jantung mendadak, sering kali terjadi ketika adanya penyumbatan darah ke otot jantung yang berkurang. Ketika tubuh merasa lelah, tekanan darah menjadi tinggi sehingga ada perubahan pada jantung, seperti meningkatkan massa otot menjadi lebih tebal. Akibatnya meningkatkan risiko gagal jantung kongestif.
Selain itu, melansir dari laman Healthline dan Harvard Health Publishing, serangan jantung bisa dipicu oleh kelelahan. Hal ini karena sensasi kelelahan memberikan tekanan ekstra jantung, terlebih ketika jantung memompa darah. Pada saat yang sama, terjadi penyumbatan aliran darah yang bisa berakibat fatal. Apabila kamu sering merasa lelah berlebihan tanpa alasan yang jelas, kemungkinan besar menjadi tanda ada sesuatu yang salah pada tubuh.
Lebih jauh, ketika kelelahan dan sesak napas sering terjadi, dimulai selama berbulan-bulan sebelum alami serangan jantung. Oleh karena itu, perlu pemeriksaan kesehatan menyeluruh agar bisa dideteksi sedini mungkin.
Sebenarnya serangan jantung juga bisa terjadi secara tiba-tiba, namun umumnya dipicu oleh penyakit jantung yang sudah berlangsung lama. Biasanya terdapat plak lilin menumpuk di dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya mengganggu pergerakan otot jantung. Terkadang pula, terjadi gumpalan darah pecah yang kemudian melewati darah menuju otot jantung.
Jadi pada dasarnya, kelelahan bukan penyebab utama serangan jantung. Tetapi kelelahan yang muncul secara tiba-tiba, terus menerus tanpa alasan yang jelas, bisa menunjukkan gejala awal serangan jantung. Nggak heran bila kelelahan menjadi peringatan awal akan adanya penyakit jantung, di samping nyeri dada.
Gejala serangan jantung.
Selain ditandai rasa lelah yang sangat hebat, setiap orang memiliki gejala serangan jantung yang berbeda. Umumnya gejala serangan jantung dapat berupa:
- Nyeri dada yang terasa ditekan, dan sesak.
- Rasa nyeri atau tidak nyaman yang menjalar ke bahu, lengan, punggung, leher, rahang, gigi, atau kadang perut bagian atas.
- Keringat dingin.
- Kelelahan.
- Mulas atau gangguan pencernaan.
- Sakit kepala ringan atau pusing secara tiba-tiba.
- Mual.
- Sesak napas.
Penyebab serangan jantung.
Adapun beberapa penyebab serangan jantung, di antaranya:
1. Spasme arteri koroner.
Hal ini terjadi ketika salah satu arteri jantung mengalami kejang, menyebabkan aliran darah ke jantung berkurang drastis, bahkan bisa berhenti sementar waktu. Spasme arteri koroner juga sering disebut angin duduk, dan bisa dideteksi menggunakan sinar-X.
2. Kondisi medis langka.
Dalam hal ini, penyakit apapun bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang tidak biasa. Alhasil, meningkatkan risiko serangan jantung.
3. Trauma.
Adanya kondisi robekan atau pecahnya arteri koroner.
4. Obstruksi organ tubuh lain.
Misalnya ketika ada gumpalan darah maupun gelembung udara (emboli) yang terperangkap pada arteri koroner, sehingga seseorang alami serangan jantung secara tiba-tiba.
5. Gangguan makan.
Ketika mengalami gangguan makan bisa berpotensi merusak jantung. Tidak sekarang, namun bisa terjadi seiring berjalannya waktu. Alhasil, lebih mudah serangan jantung.
6. Anomali arteri koroner.
Anomali atau cacat jantung bawaan sejak lahir bisa menyebabkan serangan jantung. Hal ini terjadi ketika arteri koroner berada pada posisi yang tidak biasa dan berbeda dari biasanya.
Cara mencegah serangan jantung.
Cara paling sederhana mencegah serangan jantung, yakni menerapkan pola hidup sehat, meliputi:
1. Berhenti merokok.
2. Istirahat yang cukup dan tidak begadang.
3. Perbanyak konsumsi lemak baik dan serat atau paling tidak konsumsi makanan dengan gizi seimbang.
4. Kelola stres dengan baik.
5. Menghindari alkohol.
6. Berpikir positif agar tubuh terasa lebih nyaman.
7. Upayakan menjaga berat badan ideal.
8. Periksa kesehatan secara rutin, 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali.