1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
12 Desember 2022 17:45

7 Cara mengobati hernia tanpa operasi, lengkap gejala dan penyebabnya

Jika mengalami hernia jenis tertentu dan tidak begitu parah, dapat diatasi dengan menjaga pola hidup sehat. Lola Lolita
foto: pexels.com

Hernia jadi salah satu penyakit yang cukup ditakuti banyak orang. Hernia merupakan penonjolan organ atau bagian dari organ karena cacat atau kelemahan pada dinding jaringan lunak yang membungkusnya.

Posisi hernia pun bisa di bagian perut maupun selangkangan. Dilansir dari medicinenet.com, hernia secara umum terbagi menjadi dua kelompok utama, dan setiap kelompok berisi beberapa jenis, diantaranya yaitu:

BACA JUGA :
10 Cara mencegah penyakit Alzheimer, mudah dan tanpa obat


Hernia selangkangan:

1. Hernia inguinalis, merupakan penonjolan jaringan lemak atau bagian dari usus melalui cacat di perut dekat selangkangan. Hernia inguinalis adalah jenis hernia yang paling umum.

2. Hernia femoralis, jenis ini terjadi ketika jaringan lemak atau bagian dari usus menonjol ke selangkangan di bagian atas paha bagian dalam.

BACA JUGA :
7 Cara menghilangkan sakit gigi secara alami, mudah dan ampuh

Hernia perut:

1. Hernia umbilikalis, terjadi ketika jaringan lemak atau bagian dari usus menonjol melalui perut di dekat pusar.

2. Hernia epigastrium, merupakan hernia garis tengah yang terjadi ketika jaringan lemak menonjol melalui daerah perut antara pusar dan tulang dada.

3. Hernia spigelian, hernia langka ini terjadi ketika usus mendorong melalui perut di sisi luar otot perut, di bawah pusar.

Pengobatan hernia yang paling efektif memang dengan operasi. Namun. jika kamu mengalami hernia jenis tertentu dan tidak begitu parah, dapat diatasi dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan menjaga pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dan tak lupa dengan rutin berolahraga.

Simak tujuh cara mengobati hernia tanpa operasi yang dapat kamu praktikkan sendiri, lengkap gejala dan penyebabnya, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Senin (12/12).

1. Mengonsumsi jus sayur.

foto: pexels.com

Sayur-sayuran memiliki manfaat yang cukup baik untuk kesehatan tubuh. Kamu bisa membuat jus sayur dari beberapa jenis sayuran, seperti wortel, bayam, bawang bombay, brokoli, dan kale. Jenis sayur-sayuran ini pun dipercaya dapat mengatasi hernia.

2. Olahraga tertentu.

foto: pexels.com

Untuk meredakan hernia, tidak bisa melakukan olahraga sembarangan. Kamu harus memilih beberapa jenis olahraga, salah satunya adalah yoga. Namun ada lebih baiknya diskusikan terlebih dahulu pada dokter, jenis olahraga apa yang aman bagi penderita hernia.

3. Makan dalam porsi kecil.

foto: pexels.com

Selain memilih makan makanan sehat, mengonsumsi makanan porsi kecil namun teratur juga sangat dianjurkan. Pasalnya, obesitas merupakan faktor risiko turun berok. Jadi makan teratur namun porsinya tidak berlebihan.

4. Gunakan kompres es.

foto: pexels.com

Ada beberapa hal yang dirasakan oleh seseorang ketika turun berok, seperti peradangan, kemerahan, dan nyeri di area perut atau selangkangan. Jika kamu merasakan itu, cobalah untuk kompres dengan es agar rasa nyeri bisa teratasi.

5. Mengonsumsi obat.

foto: pexels.com

Beberapa jenis hernia, seperti hernia hiatus terjadi karena menonjolnya bagian lambung ke arah atas dekat dada. Untuk mengatasinya, kamu bisa mengonsumsi obat pereda asam lambung agar rasa nyeri bisa diatasi.

6. Memperbanyak asupan serat.

foto: pixabay.com

Sel tubuh manusia secara terus menerus diperbaharui. Jutaan sel akan mati setiap detiknya, tetapi pembelahan sel juga berlangsung terus-menerus untuk menghasilkan sel-sel baru sebagai pengganti sel yang mati. Untuk membangun tubuh dan regenerasi sel, dibutuhkan banyak zat gizi. Melansir dari buku 'Khasiat buah dan sayur', memperbanyak asupan serat serta perubahan diet ke arah yang lebih baik dan pemberian suplemen nutrisi dapat memelihara dan mengembalikan kesehatan. Lebih dari itu, juga mencegah dan membantu pengobatan penyakit serius seperti jantung koroner, stroke, hernia, hingga kanker.

7. Mengenakan celana hernia.

foto: pixabay.com

Celana hernia atau bisa juga disebut hernia terus diklaim dapat mengatasi hernia tanpa operasi. Klaim ini sebenarnya tidak salah. Hanya saja, celana ini hanya dapat mengobati hernia dengan tingkat keparahan paling rendah.

Celana ini juga baru efektif apabila posisinya bisa tetap stabil selama kamu berkegiatan. Celana hernia terkadang juga digunakan untuk pasien hernia laki-laki yang sedang menunggu jadwal operasi, untuk membantu mengurangi gejala yang dirasakan.
Gejala hernia (BOLD)

Gejala hernia

1. Gangguan saraf.

Hernia akan menyebabkan rasa nyeri pada saraf. Misalnya hernia inguinalis yang dapat menyebabkan nyeri kaki, skrotum (untuk pria) atau labia (untuk perempuan). Mungkin kamu juga harus mewaspadai dan segera datang ke UGD ketika mengalami gejala-gejala seperti nyeri hebat dan tiba-tiba ada benjolan hernia, mual dan muntah sulit buang air besar atau buang angin.

2. Ketidaknyamanan di perut atau selangkangan.

Jika dilihat secara umum, gejala hernia munculnya benjolan atau tonjolan yang dihasilkan di bagian tubuh yang sakit atau akan menimbulkan rasa sakit pada selangkangan dikenal dengan kondisi hernia inguinalis atau femoralis. Rasa sakit itu akan terasa ketika atau setiap kali duduk atau membungkuk untuk mengangkat sesuatu.

3. Gangguan pencernaan dan sakit perut.

Akan terasa adanya beberapa masalah perut, misalnya kesulitan dalam mencerna makanan, masalah pencernaan, sembelit, hingga gangguan usus lainnya. Terkadang penyakit hernia juga akan menyebabkan rasa sakit di perut yang parah hingga harus dilakukan dengan bantuan medis.

Penyebab hernia

Hernia ini terjadi akibat adanya tekanan, lubang atau kelemahan pada otot. Tekanan ini akan mendorong jaringan melalui lubang atau titik lemah tersebut. Kelemahan pada otot dapat dialami karena bawaan lahir, meskipun lebih sering terjadi pada kemudian hari. Karena itu, semua hal yang meningkatkan tekanan di dalam perut dapat menyebabkan penyakit hernia, seperti:

- Mengangkat benda berat.

- Kondisi berat badan berlebih.

- Batuk atau bersin terus menerus.

- Konstipasi yang membuat penderitanya harus mengejan saat buang air besar.

- Diare atau sembelit.

- Kehamilan yang akan meningkatkan tekanan dalam dinding perut.

- Berat badan meningkat secara tiba-tiba.

- Penumpukan cairan di dalam rongga perut.

- Kekurangan gizi serta merokok.

Magang: Ricka Milla Suatin

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags