1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
18 September 2024 07:10

Kerap dikira sama, ini perbedaan alzheimer dan pikun

Penting memahami perbedaan alzheimer dan pikun karena penanganan dan pengobatan untuk masing-masing kondisi berbeda. Dwiyana Pangesthi
foto: freepik.com/8photo

Brilio.net - Banyak orang yang masih bingung membedakan antara Alzheimer dan pikun. Kedua kondisi ini memang sering dianggap sama karena gejalanya yang mirip, yaitu penurunan daya ingat dan kemampuan kognitif. Namun, penting untuk mengetahui bahwa Alzheimer dan pikun adalah dua hal yang berbeda.

Alzheimer adalah penyakit degeneratif yang mempengaruhi otak, menyebabkan penurunan fungsi kognitif secara progresif. Pikun atau dikenal juga sebagai demensia adalah istilah umum yang menggambarkan penurunan kemampuan mental seseorang. Meskipun Alzheimer adalah salah satu jenis demensia, tidak semua demensia adalah Alzheimer.

BACA JUGA :
Cegah pikun, ini 10 cara efektif meningkatkan daya ingat dan konsentrasi otak


Perbedaan ini penting untuk dipahami karena penanganan dan pengobatan untuk masing-masing kondisi berbeda. Mengidentifikasi jenis demensia yang dialami seseorang dapat membantu menentukan langkah-langkah penanganan yang lebih efektif. Dengan mengetahui perbedaannya, kamu bisa memberikan dukungan yang lebih tepat bagi mereka yang mengalaminya.

Nah, berikut ulasan lengkap perbedaan alzheimer dan pikun seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, Selasa (17/9).

Apa itu alzheimer?

BACA JUGA :
Rutin minum kopi pahit terbukti bisa mencegah pikun

foto: freepik.com/8photo

Alzheimer adalah penyakit yang menyebabkan sel-sel otak mati secara perlahan. Penyakit ini biasanya dimulai dengan gejala ringan seperti kesulitan mengingat nama atau tempat. Seiring waktu, gejalanya bisa memburuk dan mempengaruhi kemampuan berpikir, berbicara, dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan plak amiloid dan protein tau di otak yang merusak sel-sel otak. Faktor risiko alzheimer termasuk usia lanjut, riwayat keluarga, dan faktor genetik tertentu. Meskipun tidak ada obat yang bisa menyembuhkan alzheimer, ada beberapa cara untuk memperlambat perkembangan gejalanya.

Cara mengatasi alzheimer.

foto: freepik.com/jcomp

Mengatasi alzheimer memerlukan pendekatan multidisiplin. Pengobatan medis, seperti obat-obatan yang membantu meningkatkan fungsi neurotransmitter, bisa membantu meredakan gejala. Selain itu, terapi kognitif dan fisik bisa membantu mempertahankan kemampuan mental dan fisik pasien.

Kamu juga bisa membantu penderita alzheimer dengan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Penggunaan alat bantu memori, seperti catatan dan pengingat visual, bisa sangat membantu. Dukungan emosional dan sosial dari keluarga dan teman juga penting untuk menjaga kualitas hidup penderita.

Apa itu pikun?

foto: freepik.com

Pikun adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penurunan kemampuan mental yang cukup parah sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Pikun bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis, termasuk alzheimer, demensia vaskular, demensia tubuh Lewy, dan demensia frontotemporal. Meskipun pikun sering terjadi pada orang lanjut usia, itu bukan bagian normal dari penuaan.

Gejala pikun bisa bervariasi tergantung pada penyebabnya. Namun, umumnya termasuk kebingungan, kesulitan mengingat, perubahan perilaku, dan kesulitan dalam komunikasi. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk menentukan pengobatan yang sesuai.

Cara mengatasi pikun dini.

foto: freepik.com/jcomp

Mengatasi pikun dini memerlukan pendekatan yang komprehensif. Perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menjaga aktivitas mental, bisa membantu memperlambat perkembangan gejala. Selain itu, manajemen stres dan tidur yang cukup juga penting untuk kesehatan otak.

Penting juga untuk melakukan pemeriksaan medis secara rutin. Deteksi dini dan penanganan yang tepat bisa membantu memperlambat perkembangan pikun. Dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting untuk membantu penderita menjalani kehidupan sehari-hari.

Perbedaan antara alzheimer dan demensia vaskular.

Alzheimer dan demensia vaskular adalah dua jenis demensia yang berbeda. Alzheimer disebabkan oleh penumpukan plak amiloid dan protein tau di otak, sedangkan demensia vaskular disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak, seperti stroke. Gejala kedua kondisi ini bisa mirip, tetapi ada beberapa perbedaan kunci.

Pada alzheimer, gejala biasanya berkembang perlahan dan semakin memburuk seiring waktu. Penderita alzheimer sering mengalami kesulitan mengingat peristiwa terbaru, perubahan kepribadian, dan penurunan kemampuan berpikir dan berbicara. Sementara itu, demensia vaskular sering kali memiliki gejala yang muncul secara tiba-tiba setelah stroke atau serangkaian stroke kecil.

Cara mengatasi demensia vaskular.

foto: freepik.com

Mengatasi demensia vaskular memerlukan pendekatan yang fokus pada kesehatan kardiovaskular. Mengontrol tekanan darah, kadar kolesterol, dan diabetes sangat penting. Gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, berolahraga secara teratur, dan menjaga pola makan seimbang, juga bisa membantu.

Selain itu, terapi fisik dan okupasi bisa membantu penderita memulihkan beberapa fungsi yang hilang setelah stroke. Dukungan dari keluarga dan teman juga penting untuk membantu penderita menjalani kehidupan sehari-hari. Pengobatan medis mungkin juga diperlukan untuk mengontrol gejala tertentu.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags