Brilio.net - Kebanyakan orang menilai tidur hanya sebagai kebiasaan yang tidak terlalu penting. Nggak jarang, kesibukan dan rutinitas setiap hari membuat orang mengorbankan waktu tidurnya. Padahal, tidur di waktu yang tepat sangat krusial untuk kesehatan tubuh.
Bisa dibilang tidur tidak hanya sebagai waktu istirahat saja, tetapi selama tidur terjadi proses aktif yang mengatur berbagai fungsi tubuh. Melansir dari laman Rumah Sakit Pusat Pertamina, selama seseorang tidur di malam hari otak bekerja untuk mengkonsolidasikan ingatan, memproses memori, mengatur emosi, hingga memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
BACA JUGA :
7 Efek begadang bagi wajah, lengkap dengan cara mengatasinya
Selain itu, ketika tidur tubuh akan memproses hormon-hormon yang penting untuk tubuh, seperti hormon pertumbuhan, menjaga keseimbangan zat kimia alami otak, maupun hormon yang membantu menjaga proses metabolisme tubuh. Oleh karenanya, ketika kurang tidurbisa berakibat fatal pada kesehatan, bahkan berisiko meningkatkan kematian dini.
BACA JUGA :
9 Efek buruk tidur kurang dari 6 jam semalam, ganggu sistem saraf
Melansir dari laman Harvard Brain Science Initiative, menjelaskan bahwa pada tahun 1980-an Allan Rechtschaffen dan rekan-rekannya melaporkan bahwa, kurang tidur dalam jangka panjang pada tikus dapat berakibat fatal. Pengujian itu pun dikuatkan dengan penelitian pada organisme lain termasuk lalat buah.
Pada penelitian tersebut, diasumsikan kematian selama kurang tidur disebabkan langsung oleh gangguan fungsi otak. Walau tidak ditemukan cedera sel secara signifikan pada hewan yang kurang tidur, namun bisa mengakibatkan berbagai risiko penyakit seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, hingga kanker.
Pengujian pada lalat tersebut juga menemukan bahwa, kurang tidur menyebabkan akumulasi kadar oksigen reaktif atau reactive oxygen species (ROS) tubuh meningkat. ROS pada tubuh manusia sangat penting, tetapi apabila kadarnya terlalu tinggi bisa berakibat fatal. Misalnya merusak DNA, lipid dan protein, dan pada akhirnya memicu kematian sel. Kematian sel ini ditemukan pada usus lalat yang kurang tidur.
Selain itu, hasil penelitian tersebut pun menemukan organ tubuh pertama yang terdampak ketika kurang tidur yakni usus. Proses oksidatif yang terjadi pada lalat buah juga terjadi di manusia. Terutama pada masyarakat modern yang saat ini kerap mengalami gangguan tidur.
Sementara itu, pada laman Rice Science membahas contoh kematian akibat kurang tidur pada manusia memang cukup langka. Namun, penyakit insomniafamilial fatal (FFI) membuktikan bahwa gangguan kurang tidur parah bisa menyebabkan kematian. Nggak sampai disitu saja, ternyata kurang tidur memberikan dampak lainnya pada kesehatan, yang pada akhirnya menjadi penyebab kematian dini. Lantas apa saja dampak lainnya akibat kurang tidur ini?
Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini! Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (4/7).
1. Sakit kepala.
Menyadur dari laman Harvard Health Publishing dan Healthy Living, seseorang yang kurang tidur dapat meningkat risiko sakit kepala. Hal ini dilihat dari korelasi langsung antara kurang istirahat dengan rasa tidak nyaman di kepala. Pasalnya kurang tidur bisa merangsang saraf di otak sehingga menimbulkan rasa sakit kepala.
2. Mood berantakan.
Menurut penelitian dari Biomolecules Study, orang sering begadang atau kurang tidur rentang mengalami gangguan suasana hati, stress, hingga gangguan mental. Pasalnya ketika kurang tidur, otak kesulitan mengatur emosi. Nggak heran bila dampak dari kurang tidur ini bisa mengganggu kesehatan mental.
3. Tekanan darah tinggi.
Dampak selanjutnya yakni tekanan darah tinggi bisa memicu kondisi penyempitan arteri. Ketika tekanan darah tidak stabil bisa mengganggu kesehatan jantung maupun ginjal.
4. Meningkatkan risiko diabetes.
Nggak cuma tekanan darah tinggi, kurang tidur bisa meningkatkan risiko terkena diabetes. Pasalnya kondisi ini mempengaruhi tubuh untuk lebih sering makan makanan manis, yang memicu tubuh merespons insulin.
Pada penelitian Sleep Medicine Clinic menemukan bahwa, penderita diabetes berhubungan dengan pola aktivitas seseorang pada malam hari. Kondisi ini memicu kadar kolesterol jahat terus meningkat, serta menghambat proses metabolisme tubuh.
5. Berat badan meningkat.
Disadur dari laman Healthline, ketika seseorang kurang tidur bisa menyebabkan kelebihan berat badan. Hal ini tidak lain karena saat tidak bisa tidur malam hari, seseorang cenderung merasa lapar. Alhasil, hal yang dicari makanan yang tinggi karbo.
Selain itu, kurang tidur bisa menurunkan kadar leptin, yakni hormon yang berperan pada tubuh untuk membuat seseorang merasa kenyang. Di saat yang sama, tubuh kamu memproses kadar ghrelin yang meningkat akibatnya membuat kamu terus merasa lapar.
6. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Melansir dari laman Sleep Foundation, umumnya ketika tidur jantung dan pembuluh darah tidak bekerja secara intens. Oleh karena itu, tubuh butuh istirahat pada malam hari, supaya bisa melindungi dari kerusakan dalam jangka panjang. Jika kurang tidur bisa meningkatkan potensi penyakit jantung, stroke, maupun tekanan darah tinggi.