Brilio.net - Pewarna kuku atau kutek merupakan salah satu kosmetik yang kini digemari para wanita. Warna-warna yang cerah dan cantik di kuku tangan dan kaki dapat meningkatkan kepercayaan diri seorang wanita. Namun ternyata di balik itu semua ada bahaya yang mengancam kesehatan tubuh si pemakainya.
Seperti dilansir brilio.net dari Dailymail.co.uk, Rabu (25/5), Dr Thu Quach, seorang ahli epidemiologi dari Stanford University, California, memperingatkan bahwa di dalam produk perawatan kuku mengandung bahan-bahan beracun yang sangat berpotensi untuk merusak kesehatan pemakainya.
Menurut penelitian, di dalam produk perawatan kuku terdapat kandungan yang disebut dengan 'trio beracun', yaitu toulene, formalin dan ibutyl phthalate, dalam jumlah yang bervariasi di setiap merek produk. Paparan bahan kimia ini dapat merusak sistem saraf dan hormon, kerusakan ini berkaitan dengan risiko terserang berbagai penyakit seperti kanker dan komplikasi kehamilan.
"Sebagai seorang ahli epidemiologi, saya telah melakukan beberapa studi penelitian untuk menguji cara kerja dan efek kesehatan bagi pekerja salon kuku. Dalam pembicaraan saya dengan ratusan pekerja salon dan pemilik, banyak yang berbagi cerita secara pribadi, mengenai masalah kesehatan, mulai dari sakit kepala kronis hingga kasus tragis kanker dan komplikasi kehamilan," ujarnya
Lebih lanjut, dia menjelaskan Toluene adalah pelarut umum digunakan untuk menciptakan tekstur kutek yang halus saat dioleskan ke kuku dan membuat pigmen warna cerah dan cantik. Bahan kimia ini juga digunakan sebagai bahan adiktif dalam bensin. Toulene dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan reproduksi atau kemandulan.
Sementara, formalin terkandung di dalam kutek untuk pengerasan cairan kutek saat dioleskan dan juga sebagai disinfektan. Sedangkan ibutyl phthalate ditambahkan ke kutek untuk memberikan efek fleksibilitas pada hasil pengolesan kutek. Paparan dari kedua bahan kimia ini juga dapat mengakibatkan masalah reproduksi.
BACA JUGA :
11 Obrolan lucu interview kerja siap buat kamu ngakak, lolos nggak ya?