Brilio.net - Jantung salah satu organ dalam yang memiliki fungsi besar untuk mengalirkan darah yang penuh dengan oksigen menuju seluruh tubuh. Tidak hanya oksigen, jantung juga akan mengalirkan darah yang berisi segala jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Oleh sebab itu, kita perlu menjaga kesehatan jantung dengan menjalani gaya hidup sehat. Pasalnya bila tidak, akan banyak sekali masalah jantung yang timbul salah satunya adalah masalah gangguan irama denyut jantung.
BACA JUGA :
Selama pandemi, perubahan perilaku konsumen 10 kali lebih cepat
Seseorang yang mengalami gangguan irama jantung, irama per-menitnya terlalu lemah atau terlalu cepat. Denyut jantung normal berkisar 60-100 detak per menit. Keteraturan irama denyut itu terjadi karena adanya sistem listrik yang unik dalam jantung yang membuat otot-otot jantung berkontraksi membentuk denyutan. Kerusakan dalam sistem listrik itu akan membuat jantung berdetak lebih cepat, lebih lambat, atau tidak beraturan.
Hal itu tak boleh dibiarkan sebab irama denyut jantung yang tidak normal membuat fungsi jantung sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh terganggu. Heartology Cardiovascular Center, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dicky Armein Hanafy, menjelaskan bahwa denyut jantung yang terlalu lambat atau disebut brakikardia, membuat tubuh tidak memperoleh darah yang cukup sehingga mengalami banyak masalah.
"Biasanya dapat mengakibatkan seseorang kelelahan, mudah pingsan, atau berkunang-kunang, bernapas pendek-pendek, serta mengalami kerusakan organ vital yang pada akhirnya dapat menuju pada kematian," ujarnya melalui konfrensi pers virtual bertajuk 'Pemasangan Alat Pacu Jantung Tanpa Operasi', Kamis (25/3).
BACA JUGA :
4 Manfaat tanaman sirih gading, atasi masalah pernapasan
Dicky menambahkan kasus ekstrem, kelainan tersebut juga bisa menimbulkan stroke, yakni ketika suplai darah ke otak kurang dalam jangka tertentu sehingga menyebabkan matinya sel-sel otak.
"Cara mengatasi kelainan itu dilakukan melalui operasi atau obat-obatan. Jika, obat-obatan tidak mampu mengatasi masalah, pemasangan alat pacu jantung permanen (pacemaker) menjadi jalan keluar. Alat tersebut berfungsi memacu jantung untuk berdenyut secara normal," tuturnya.
Namun seiring berkembangnya teknologi kini sudah tersedia alat pacu jantung tanpa kabel (leadless pacemaker), seukuran vitamin saja. Lantas apa manfaat dan bagaimana cara kerja dari leadless pacemaker? Berikut rangkumannya.
1. Proses pemasangan Leadless pacemaker tidak memerlukan operasi, cukup dimasukkan dengan menggunakan kateter melalui sayatan kecil di pangkal paha dan dengan panduan X-ray, kateter akan diarahkan ke jantung.
foto: pixabay
2. Pasien akan diberikan bius lokal sekitar area tersebut. Setelah kateter berada di dalam bilik kanan jantung, pacemaker akan ditempatkan. Pacemaker akan di tes untuk memastikan bahwa alat terpasang dan bekerja dengan baik.
foto: pixabay
3. Setelah itu, kateter dikeluarkan, luka sayatan ditutup dengan cara di tekan. Prosedur ini hanya memakan waktu sekitar 30 menit, tergantung kondisi dan anatomi pasien.
foto: pixabay
4. Keuntungan dari leadless pacemaker ini tidak memerlukan kabel atau generator, sehingga tidak ada perlu operasi, dan secara kosmetik lebih baik, karena tidak ada sayatan operasi.
foto: pixabay
5. Selain itu juga risiko komplikasi rendah, prosedur lebih singkat, cukup menginap 1 hari di rumah sakit, Pasien dapat segera beraktivitas dan tidak ada keterbatasan gerakan di sekitar dada. Leadless pacemaker dapat bertahan hingga 12 tahun.
foto: pixabay