Brilio.net - Bagi sebagian orang Indonesia, nasi adalah makanan pokok sehari-hari yang tidak bisa tergantikan. Bahkan muncul anggapan bahwa jika tidak mengonsumsi nasi, belum dinamakan makan yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, preferensi memakan nasi sangat beragam pada setiap kalangan. Ada yang menyukai nasi hangat, adapula yang menyukai nasi dingin. Ataupun, ada yang menyukai nasi pera, ada juga yang menyukai nasi pulen.
Setiap preferensi memakan nasi, didasari oleh kelebihan dan manfaat dari setiap pilihan. Seperti halnya, nasi hangat yang memiliki keunggulan dalam segi tekstur dan rasa yang meningkatkan nafsu makan. Nasi dingin mempunyai keunggulan dalam rasa kenyang dan indeks glikemik yang rendah, cocok untuk penderita diabetes.
BACA JUGA :
Tanpa dibungkus plastik, ini trik agar nasi tak lengket di centong
Sayangnya, informasi seputar kesehatan yang berkaitan dengan konsumsi nasi masih sangat jarang ditemui. Akibatnya, penentuan preferensi mengonsumsi nasi hanya didasari faktor kelezatan dan visualnya semata. Jika ada pertanyaan yang menanyakan, manakah yang lebih sehat, makan nasi dingin atau hangat? Nasi pulen atau pera? Perlu dijelaskan secara mendetail, bagaimana kelebihan masing-masing nasi dan keunggulannya dalam bidang kesehatan. Jika kamu tertarik mendalami informasinya, kamu bisa membacanya dibawah ini.
Tidak perlu berlama-lama lagi, yuk simak artikel ini hingga habis. Berikut penjelasan lebih sehat nasi dingin atau nasi hangat, ataupun nasi pulen atau pera. Seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Senin (3/6).
Kelebihan makan nasi hangat
BACA JUGA :
Tanpa ditambah air, ini cara menghangatkan nasi agar pulen lagi meski tanpa ditanak di rice cooker
foto: freepik.com
Makan nasi hangat memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan makan nasi dingin atau nasi yang sudah dingin kembali setelah dimasak. Kelebihan paling utama yaitu, rasa dan tekstur lebih nikmat. Nasi hangat cenderung memiliki tekstur yang lebih lembut dan kenyal, serta rasa yang lebih enak dibandingkan nasi dingin.
Lalu, nasi hangat juga memiliki aroma yang lebih wangi. Nasi yang baru dimasak dan masih hangat memiliki aroma yang lebih harum dan segar. Akan tetapi, aroma ini sering kali hilang ketika nasi sudah dingin. Hal inilah yang menyebabkan memakan nasi hangat lebih meningkatkan nafsu makan. Aroma dan tekstur nasi hangat dapat meningkatkan nafsu makan. Banyak orang merasa lebih berselera makan ketika nasi yang disajikan masih hangat.
Selain itu, nasi hangat juga lebih mudah dicerna oleh tubuh dibandingkan dengan nasi dingin. Ini karena proses pemanasan membuat molekul pati dalam nasi menjadi lebih mudah terurai, sehingga enzim pencernaan dapat lebih efisien dalam mencerna nasi tersebut.
Kelebihan makan nasi dingin
foto: freepik.com
Mengonsumsi nasi dingin juga punya banyak manfaat loh. Beberapa kelebihan makan nasi dingin yang mungkin tidak didapatkan dari nasi hangat, salah satunya adalah kadar gula yang lebih rendah. Nasi dingin memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan nasi hangat. Ketika nasi dingin, sebagian pati di dalamnya berubah menjadi pati resisten, yang tidak mudah dicerna oleh enzim pencernaan.
Hal ini menyebabkan gula darah tidak akan naik dengan cepat setelah makan nasi dingin. Kondisi ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau orang yang ingin menjaga kadar gula darah stabil.
Kelebihan lain dari makan nasi dingin adalah mampu memberikan rasa kenyang lebih kuat dan tahan lama. Saat nasi bersuhu rendah akan mengubah kandungan pati resisten didalamnya. Pati resisten yang terbentuk saat nasi didinginkan, memberikan efek kenyang yang lebih lama. Hal ini sangat membantu seseorang yang ingin mengontrol nafsu makan dan mengurangi keinginan untuk ngemil.
Kondisi ini juga bermanfaat bagi orang yang ingin menurunkan atau menjaga berat badan. Selain itu, Karena pati resisten dalam nasi dingin dicerna lebih lambat, energi yang dihasilkan dari nasi dingin dilepaskan secara lebih stabil dan bertahap. Hal ini bisa memberikan energi yang lebih berkelanjutan dibandingkan nasi hangat, yang lebih cepat diubah menjadi glukosa.
Lebih sehat makan nasi dingin atau nasi hangat?
foto: freepik.com
Jika kamu bertanya, manakah yang lebih sehat, mengonsumsi nasi dingin atau nasi hangat? Jawabannya adalah makan nasi dingin lebih sehat ketimbang makan nasi hangat. Dari kelebihan makan nasi dingin yang telah disebutkan sebelumnya, memakan nasi dingin lebih menyehatkan ketimbang nasi hangat.
Hal itu terjadi karena pengaruh indeks glikemik yang rendah, yang sangat berguna dalam pencegahan atau pengobatan penyakit diabetes. Saat nasi berubah menjadi dingin, maka kandungan gula dalam nasi berubah menjadi pati resisten. Hal inilah yang menyebabkan kadar gula dalam tubuh tidak naik secara signifikan. Berbeda halnya saat makan nasi hangat, dimana glukosa dalam nasi bisa langsung tercerna, hingga menaikkan kadar gula dalam darah.
Selanjutnya, nasi dingin lebih sehat dikarenakan pati resisten di dalamnya menjadi sumber prebiotik, yang dapat meningkatkan kesehatan organ pencernaan dan kekebalan tubuh. Tidak lupa juga, salah satu kelebihan yang dimiliki oleh nasi dingin, yaitu dapat menjadi sumber energi yang lebih tahan lama, ketimbang nasi hangat. Dari beberapa penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa makan nasi dingin jauh lebih sehat ketimbang nasi hangat. Namun, bila kamu tidak memiliki risiko penyakit atau gangguan kesehatan tertentu, kamu tetap bisa memakan nasi hangat.
Kelebihan makan nasi pulen
foto: freepik.com
Umumnya saat hendak mengonsumsi nasi, lebih banyak orang akan menyukai memakan nasi yang pulen. Salah satu kelebihan utama dari nasi pulen, yaitu memiliki tekstur yang terasa lebih enak. Nasi yang pulen memiliki tekstur yang lembut dan kenyal di mulut. Tekstur nasi yang baik dapat meningkatkan pengalaman makan dan meningkatkan nafsu makan. Kelebihan nasi pulen lainnya, yakni memberikan rasa yang jauh lebih nikmat.
Nasi pulen juga memiliki kelebihan dalam menyerap dan mempertahankan rasa lebih nikmat, daripada nasi yang tidak pulen. Nasi pulen bisa menjadi pelengkap yang sempurna untuk hidangan dengan saus atau bumbu yang kompleks, karena mampu menyampaikan rasa secara lebih baik.
Selain itu, nasi yang pulen dengan tekstur yang lembut, cenderung lebih mudah dicerna oleh tubuh. Tekstur yang lembut dan kenyal membuatnya lebih mudah untuk dipecah dan dicerna oleh sistem pencernaan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya ketidaknyamanan pencernaan. Lalu, nasi yang pulen cenderung lebih menarik dalam hidangan. Ketika dihidangkan, nasi yang pulen terlihat lebih menggoda untuk dimakan, sehingga membuat hidangan terlihat lebih menggugah selera dan menaikkan nafsu makan.
Kelebihan makan nasi pera
foto: freepik.com
Nasi pera adalah nasi yang berasal dari jenis beras pera. Nasi pera memiliki tekstur yang lebih keras, lebih kering, dan bulirnya terpisah-pisah. Umumnya, nasi pera digunakan pada makanan dengan olahan kering, seperti nasi goreng. Kebanyakan orang tidak begitu menyukai nasi pera karena teksturnya yang cukup keras, sehingga terasa tidak senikmat nasi pulen. Namun, kelebihan makan nasi pera adalah kandungan indeks glikemiknya yang jauh lebih rendah ketimbang nasi pulen.
Indeks glikemik pada nasi pera, menyebabkan nasi ini lebih cocok untuk dikonsumsi para penderita diabetes atau mereka yang ingin mengontrol berat badan. Hal ini disebabkan, karena kandungan gula nasi pera tidak bisa langsung dicerna menjadi glukosa yang merupakan sumber gula darah. Saat gula darah tinggi, faktor itu adalah pemicu utama diabetes type 2.
Lebih sehat makan nasi pulen atau nasi pera?
foto: freepik.com
Jika kamu bertanya, manakah yang lebih sehat, makan nasi pulen atau nasi pera? Jawabannya bisa kamu cari dengan mempertimbangkan kelebihan-kelebihan antara kedua nasi tersebut. Nasi pulen memiliki tekstur yang lebih lembut dan kenyal, membuatnya lebih enak dan nyaman untuk dinikmati.
Lalu, karena teksturnya yang lembut, nasi pulen lebih mudah dicerna oleh tubuh, mengurangi risiko ketidaknyamanan pencernaan. Kelebihan lain dari nasi pulen, yaitu dapat meningkatkan nafsu makan.
Sementara kelebihan nasi pera adalah nasi pera memiliki indeks glikemik yang rendah dibandingkan nasi pulen. Nasi pera sangat disarankan bagi mereka yang perlu mengontrol kadar gula darah, seperti penderita diabetes atau yang ingin menjaga berat badan. Oleh sebab itu, dapat diambil kesimpulan bahwa nasi pera jauh lebih sehat dibanding nasi pulen. Walaupun dari segi kenikmatan, nasi pulen lah yang paling nikmat untuk dikonsumsi.
Itulah penjelasan lebih sehat nasi dingin atau nasi hangat, ataupun nasi pulen atau pera. Harapannya, setelah kamu mengetahui informasi seputar perbedaan nasi dingin dan nasi hangat, ataupun nasi pulen dan nasi pera. Kamu dapat memilihnya sesuai dengan preferensi masing-masing. Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Magang: Zidan Fajri