Brilio.net - Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, ada 15 dari 1.000 orang yang menderita penyakit jantung di Indonesia. Secara umum, penyakit jantung merujuk pada penumpukan plak di arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung atau penumpukan plak di arteri perifer (kaki) yang menyuplai darah ke jantung dan otak. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan stroke atau serangan jantung.
Penyakit jantung sendiri banyak jenisnya, salah satunya adalah aterosklrerosis. Aterosklrerosis sendiri merupakan suatu kondisi pengerasan arteri yang disebabkan oleh timbunan plak kolesterol.
BACA JUGA :
Rutin mengonsumsi 7 sayuran ini bisa turunkan risiko penyakit jantung
Seiring berjalannya waktu, plak ini bersama dengan kalsium dan trombosit, dapat terus menebal hingga akhirnya menyumbat total pembuluh darah arteri. Pembuluh darah arteri yang tersumbat akibat plak dapat menyebabkan berbagai penyakit, antara lain penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.
Konsultan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K) mengatakan penyebab penyakit tersebut tak hanya faktor keturunan, tetapi juga karena gaya hidup.
BACA JUGA :
Konsumsi 7 buah ini bisa bantu turunkan kolesterol secara alami
"Merokok, obesitas, darah tinggi dan diabetes merupakan penyebab tersering terjadinya serangan jantung. Jika terjadi serangan jantung kedua pada usia muda, risiko kematian atau stroke mungkin terjadi," ujarnya kepada media dalam acara konferensi pers Peringatan Hari Jantung Dunia di Heartology Cardiovascular Center, Selasa (28/9).
Dafsah menambahkan pencegahan aterosklrerosis bisa dilakukan dengan menjaga pola makan, aktif bergerak, hindari rokok, dan lakukan medical check up jantung secara rutin.
"Medical check up jantung bertujuan sebagai upaya pencegahan, deteksi dan penanganan dini jika terdapat masalah jantung," ucapnya.
Pemeriksaannya sendiri meliputi pemeriksaan meliputi tekanan darah, penilaian riwayat kesehatan, EKG (Elektrokardiografi) untuk mendeteksi apakah detak jantung seseorang normal atau tidak, serta ABI (Ankle Brachial Index).
"Mendeteksi penyakit arteri perifer atau penyumbatan di pembuluh darah kaki dengan cara mengukur perbandingan tekanan darah di lengan dan pergelangan kaki. Setelah itu, aktivitas dilanjutkan dengan penilaian hasil medical check up," tuturnya.
Dafsah menekankan pentingnya pemantauan kesehatan jantung rutin meliputi berat badan, tekanan darah, kolestrol, gula darah, riwayat kesehatan dan gaya hidup yang merupakan faktor risiko dalam penyakit jantung.
"Jangan kira orang muda tidak mungkin terkena penyakit jantung. Penyakit jantung bisa menimpa semua usia dan gender," pungkas Dafsah.