Brilio.net - Diet 90-30-50 belakangan menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial, terutama TikTok. Metode ini diklaim mampu membantu seseorang mencapai berat badan ideal hanya dalam waktu dua bulan. Popularitasnya meningkat karena dianggap praktis dan mudah diikuti tanpa harus mengorbankan kesehatan.
Metode ini diperkenalkan oleh Courtney Kassis, seorang ahli diet asal Amerika Serikat, yang membagikan kisah suksesnya dalam menurunkan berat badan. Dengan pola makan yang terstruktur, diet ini diklaim efektif membantu siapa saja mencapai berat badan ideal.
BACA JUGA :
7 Menu diet kolesterol dan asam urat, serba lezat dan mengenyangkan
Keistimewaan diet 90-30-50 terletak pada pendekatan yang tidak biasa dibandingkan diet konvensional. Alih-alih hanya mengurangi kalori, metode ini berfokus pada pengaturan makronutrien harian. Penerapannya melibatkan konsumsi 90 gram protein, 30 gram serat, dan 50 gram lemak sehat setiap hari untuk mendukung metabolisme tubuh yang optimal.
Hasil yang diraih Courtney menjadi bukti keberhasilan metode ini. Dengan mengikuti pola makan tersebut, berat badannya turun dari 58 kg menjadi 50 kg dalam waktu yang relatif singkat. Efeknya tidak hanya terlihat dari perubahan angka di timbangan, tetapi juga dari peningkatan energi hingga kesehatan secara keseluruhan.
Nggak heran bila banyak yang tertarik untuk mengikuti pola diet seperti ini. Lantas bagaimana memahami diet 90-30-50 ini? Yuk simak ulasan lengkap yang brilio.net himpun dari berbagai sumber, Selasa (17/12).
BACA JUGA :
7 Menu makanan untuk diet pemula, serba lezat dan bikin nagih
Mengenal diet 90-30-50
Secara sederhana diet 90-30-50 yakni metode diet yang berfokus pada tiga komponen utama nutrisi yang diyakini bisa mengoptimalkan metabolisme sekaligus kesehatan tubuh secara keseluruhan. Pada prinsipnya angka 90 merujuk pada asupan protein sebanyak 90 gram.
Protein menjadi komponen utama dalam diet ini karena memiliki peran penting dalam memperbaiki jaringan tubuh, meningkatkan metabolisme, dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Sumber protein yang disarankan meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, tahu, dan tempe. Dengan asupan protein yang cukup, tubuh dapat menjaga massa otot meskipun sedang dalam proses penurunan berat badan.
Selanjutnya 30 gram serat per hari. Serat dalam diet ini membantu memperbaiki sistem pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sumber serat seperti sayuran hijau, buah-buahan, serta biji-bijian sangat dianjurkan untuk dikonsumsi.
Kemudian 50 gram per hari untuk kebutuhan lemak sehat. lemak sehat yang berasal dari alpukat, kacang-kacangan, sekaligus minyak zaitun berfungsi sebagai sumber energi sekaligus mendukung fungsi otak maupun hormon.
Sederhananya konsep diet 90-30-50 merujuk pada beberapa hal ini, diantaranya:
1. Aturan 90 gram
- Fokus pada makanan nutrisi tinggi dan berkualitas
- Memakan makanan utuh, segar, serta tidak diproses
- Contoh: sayuran, buah, protein tanpa lemak, biji-bijian utuh
2. Protein 30 gram
- Setiap kali makan, pastikan mendapatkan minimal 30 gram protein
- Sumber: ayam, ikan, telur, tempe, kacang-kacangan
3. Lemak sehat 50 gram dan membatasi karbohidrat
- Maksimal 50 gram lemak sehat sekaligus batasi karbohidrat olahan per hari
- Mengurangi gula maupun karbohidrat sederhana
Manfaat diet 90-30-50
1. Membantu menurunkan berat badan secara sehat
Diet 90-30-50 dirancang untuk menciptakan defisit kalori secara alami tanpa perlu menghitung kalori secara ketat. Dengan mengonsumsi protein, serat, dan lemak sehat dalam jumlah yang telah ditentukan, tubuh tetap merasa kenyang lebih lama sehingga risiko makan berlebihan berkurang. Selain itu, protein membantu mempertahankan massa otot, yang penting untuk menjaga metabolisme tubuh tetap optimal selama proses penurunan berat badan.
2. Meningkatkan metabolisme tubuh
Asupan protein yang cukup dalam diet ini memiliki efek termogenik, yaitu meningkatkan pembakaran kalori selama pencernaan. Metabolisme tubuh juga didukung oleh serat yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga energi lebih tahan lama. Lemak sehat yang dikonsumsi dalam jumlah tepat juga berperan dalam mendukung fungsi hormon, termasuk hormon yang terkait dengan metabolisme.
3. Menjaga kesehatan pencernaan
Serat yang menjadi bagian penting dalam diet 90-30-50 membantu melancarkan sistem pencernaan. Dengan mengonsumsi 30 gram serat setiap hari, risiko sembelit dapat dikurangi, lalu kesehatan usus pun lebih terjaga. Serat juga bertindak sebagai prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
4. Membantu mengontrol nafsu makan
Kombinasi protein, serat, hingga lemak sehat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. Protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sementara serat memberikan volume pada makanan tanpa menambah banyak kalori. Lemak sehat juga berkontribusi pada rasa kenyang dengan menstimulasi hormon yang memberi sinyal ke otak bahwa tubuh sudah cukup makan.
5. Mendukung kesehatan jantung
Lemak sehat yang menjadi bagian dari diet ini, seperti yang berasal dari alpukat, minyak zaitun, hingga kacang-kacangan, dikenal baik untuk kesehatan jantung. Lemak ini membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, pola makan yang seimbang seperti ini juga membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
6. Meningkatkan energi dan fokus
Diet 90-30-50 memberikan asupan nutrisi yang seimbang, yang berdampak positif pada tingkat energi sepanjang hari. Protein maupun serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga tubuh tidak mudah lemas.
Lemak sehat, yang berperan sebagai sumber energi jangka panjang, juga membantu meningkatkan fungsi otak maupun menjaga konsentrasi. Dengan pola makan ini, tubuh merasa lebih bugar serta produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.