Brilio.net - Penyakit kanker prostatmerupakan salah satu penyakit yang dialami pria akibat kanker yang berkembang dalam kelenjar prostat. Pada umumnya penyakit ini ditandai dengan gangguan saat buang air kecil. Biasanya penderita kanker prostat berusia di atas 50 tahun.
Jika dibiarkan, kanker ini akan berkembang secara perlahan dan sangat mengganggu. Kelenjar prostat terletak di bagian dasar kandung kemih. Prostat berfungsi sebagai penghasil semen, yaitu cairan yang dikeluarkan bersama sperma saat ejakulasi.
BACA JUGA :
Arswendo Atmowiloto sakit kanker prostat, ini kondisi terkininya
Berdasarkan data dari WHO, kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dialami oleh pria. Sekitar 1,3 juta pria di seluruh dunia diperkirakan menderita kanker prostat. Di Indonesia sendiri, kanker prostat menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita oleh pria.
Pada dasarnya, kanker prostat tidak menyebabkan tanda atau gejala pada tahap awal. Gejala kanker prostat juga tidak bisa dirasakan meski tumor sedang berkembang. Oleh karena kanker prostat tidak menimbulkan rasa sakit, biasanya pengidap kanker prostat dapat mengalami kondisi ini selama bertahun-tahun.
Secara medis, penyebab kanker prostat adalah mutasi atau perubahan genetik pada sel-sel di kelenjar prostat. Namun, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker prostat.
BACA JUGA :
Kisah 8 seleb berjuang lawan penyakit kanker prostat
Nah, apa saja penyebab kanker prostat? Berikut brilio.net rangkum 10 penyebab kanker prostat lengkap dengan gejala dan cara mengobatinya dihimpun dari mayoclinic.org dan sumber lainnya, Selasa (13/12).
Penyebab kanker prostat.
Seperti semua jenis kanker, penyebab pasti kanker prostat tidak mudah ditentukan. Dalam banyak kasus, beberapa faktor mungkin terlibat di antaranya:
1. Pertambahan usia.
foto: freepik.com
Berdasarkan studi, kanker prostat paling banyak dialami oleh pria berusia lanjut. Sekitar delapan dari sepuluh pengidap kanker prostat adalah pria berusia di atas 65 tahun.
2. Menderita obesitas.
foto: freepik.com
Memiliki berat badan yang berlebih memang dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, salah satunya kanker prostat. Oleh sebab itu, para pria disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga secara teratur dan makan makanan sehat agar berat badan tetap ideal.
3. Pola makan kurang sehat.
foto: freepik.com
Asupan gizi pada tubuh seseorang sangat memengaruhi kesehatan. Terlalu sering mengonsumsi makanan yang berkalsium tinggi juga bisa memicu terjadinya kanker prostat. Selain itu, pria yang lebih sering makan daging merah dan olahan produk susu berlemak tinggi juga memiliki risiko terkena kanker prostat yang lebih tinggi.
4. Ras.
foto: freepik.com
Penyebab gangguan kanker prostat lainnya yaitu dari ras. Dilansir dari laman mayoclinic.org orang kulit hitam seperti ras Afrika-Amerika memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat daripada orang dari ras lain. Pada kasus ini kanker prostat juga lebih cenderung menjadi agresif atau lanjut. Kasus kanker prostat lebih sering ditemukan di belahan Amerika Utara, Eropa Barat Laut, Australia, dan Kepulauan Karibia.
5. Faktor genetika.
foto: freepik.com
Jika secara turun temurun, seperti orang tua, saudara kandung atau anak, telah didiagnosis menderita kanker prostat, risiko kamu juga terkena kanker prostat mungkin meningkat. Terlebih jika keluarga terdapat riwayat kanker payudara yang sangat kuat, risiko kanker prostat bisa jadi lebih tinggi.
6. Menderita penyakit menular seksual.
foto: freepik.com
Faktor penyebab berikutnya yaitu jika seorang mengidap penyakit menular seksual seperti gonore atau klamidia. Pada kondisi ini diyakini juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker prostat. Karena itu, saat berhubungan intim kamu dianjurkan selalu gunakan pelindung dan tidak bergonta-ganti pasangan.
7. Paparan bahan kimia.
foto: freepik.com
Sering terkena paparan bahan kimia juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat. Salah satu bahan kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat adalah senyawa kadmium. Biasanya senyawa logam ini terkandung dalam rokok dan beberapa jenis makanan, seperti daging merah, ikan, dan gandum.
8. Vasektomi.
foto: flaticon.com
Vasektomi pada pria dapat memengaruhi fungsi kelenjar prostat, sehingga risiko seseorang untuk terkena kanker prostat menjadi lebih tinggi. Vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi pada pria yang dinilai paling efektif. Prosedur ini bersifat permanen, tetapi pria tetap bisa melakukan ejakulasi.
9. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2.
foto: freepik.com
Bagi yang belum tahu, gen BRCA1 dan BRCA2 merupakan jenis penekan tumor. Ketika gen ini berfungsi normal, dapat membantu mencegah pertumbuhan sel tak terkendali yang bisa menyebabkan tumor ganas. Namun, ketika gen BRCA mengalami kerusakan mutasi, hal itu dapat mengarah pada pengembangan kanker yang diturunkan. Pada pria, perubahan gen tersebut bisa meningkatkan kemungkinan terkena kanker prostat.
10. Mengidap Sindrom Lynch.
foto: freepik.com
Risiko terkena kanker prostat bisa ditimbulkan oleh Sindrom Lynch juga merupakan mutasi gen yang bisa kamu dapatkan saat lahir. Kondisi ini dapat meningkatkan peluang kamu terkena sejumlah kanker, termasuk kanker prostat.
11. Obesitas.
foto: pixabay.com
Berat badan yang terlalu berlebihan atau obesitas juga bisa meningkatkan risiko seorang pria terkena kanker prostat. Karena itu, para pria disarankan untuk berolahraga secara teratur dan makan makanan sehat agar berat badan tetap ideal.
12. Kebiasaan merokok.
foto: pixabay.com
Bukan hanya meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada jantung dan paru-paru, kebiasaan merokok juga bisa memicu kanker prostat. Seperti yang dikutip dari Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, terdapat hubungan antara rokok terhadap derajat histopatologi kanker prostat dan IMT terhadap derajat histopatologi kanker prostat.
13. Infeksi saluran kemih.
foto: pixabay.com
Tidak seperti anggapan orang bahwa kanker prostat dipengaruhi oleh kuantitas aktivitas seksual, nyatanya infeksi saluran kemih yang berkelanjutan atau berulang terus menerus dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Sebuah studi mengungkapkan fakta ini dan membuktikan pria yang memiliki 5 kasus infeksi uretra dalam setahun punya risiko yang lebih besar untuk mengidap kanker prostat. Hal ini disebabkan karna infeksi saluran kemih yang berulang menyebabkan inflamasi dan menjadi titik mutasi sel yang akhirnya dapat membentuk sel kanker di prostat.
Gejala penyakit kanker prostat.
Pada sebagian pria, mungkin mereka tidak menyadari gejala awal kanker prostat. Biasanya gejala penyakit ini akan timbul ketika prostat sudah membesar atau mengalami pembengkakan dan mulai memengaruhi uretra. Jika tahap ini terjadi, biasanya gejala yang dirasakan di antaranya:
1. Nyeri tulang.
foto: freepik.com
Kanker prostat biasanya diawali dengan nyeri tulang belakang dan tulang paha. Selain itu gejala mula kanker prostat juga diawali dengan nyeri di tulang rusuk. Jika kanker menyebar ke tulang belakang, bisa terjadi pelemahan pada kaki.
2. Sulit buang air kecil.
foto: freepik.com
Gejala kanker prostat juga bisa dilihat dari sulitnya penderita buang air kecil. Air kencing pun tidak dapat keluar dengan deras. Bahkan bisa terjadi pendarahan dalam air mani.
3. Disfungsi ereksi.
foto: freepik.com
Disfungsi ereksi adalah keadaan di mana seseorang tidak mampu mencapai titik ereksi penis saat melakukan senggama atau hubungan intim. Ereksi tidak bisa berlangsung dalam waktu yang lama mengakibatkan ketidakpuasan pada pasangan.
4. Darah dalam urine atau air mani.
foto: freepik.com
Kondisi ini biasanya ditandai dengan urin atau air mani yang berwarna kecoklatan atau kemerahan. Gejala ini umumnya muncul pada stadium kanker prostat lanjut atau akhir.
5. Nyeri saat buang air kecil.
foto: freepik.com
Gejala lain yang dialami yaitu timbulnya rasa nyeri saat buang air kecil. Rasa nyeri ini tentunya sangat menyiksa dan umumnya terasa seperti terbakar.
6. BPH (Benign Prostatic Hyperplasia).
foto: Pixabay/frolicsomepl
Salah satu gejala dari kanker prostat adalah menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Mengutip dari Alauddin Islamic Medical Journal, gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsiap pada aliran air kemih melalui uretra. Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.
Cara mengobati kanker prostat.
Pilihan pengobatan kanker prostat bisa lakukan dengan beberapa cara. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, seperti seberapa cepat kanker itu tumbuh, apakah telah menyebar pada kesehatan secara keseluruhan, serta efek samping yang dapat ditimbulkan dari pengobatan.
Dilansir dari cancer.org, terdapat beberapa cara untuk mengobati kanker prostat di antaranya:
1. Melakukan operasi kanker prostat
2. Terapi radiasi
3. Melakukan cryotherapy
4. Terapi hormon
5. Kemoterapi
6. Imunoterapi
7. Perawatan sebelum terjadi penyebaran
Magang: Ricka Milla Suatin