Brilio.net - Pada Desember 2019, penyanyi Vidi Aldiano mengumumkan bahwa dirinya didiagnosis kanker ginjal stadium 3. Kabar ini mengejutkan publik dan tentu saja membuat banyak penggembarnya prihatin.
Vidi mengatakan bahwa dia pertama kali merasakan gejala kanker ginjal pada oktober 2019. Saat itu, dia merasakan sakit pinggang yang parah dan sering buang air kecil. Setelah melakukan pemeriksaan, Vidi pun divonis kanker ginjal dan harus menjalani operasi.
BACA JUGA :
Akui pernah ragukan keberadaan Tuhan, Vidi Aldiano dapat hidayah setelah idap kanker ginjal
Vidi Aldiano menjalani operasi pengangkatan ginjal. Usai menjalani operasi, penyanyi yang dikenal dengan duta persahabatan itu pun menjalani pemulihan dan kemoterapi selama beberapa bulan. Pada April 2020, Vidi mengumumkan bahwa dia telah menyelesaikan rangkaian kemoterapinya. Hingga saat ini masih dalam kondisi pemulihan.
Nah, sebenarnya apa sih kanker ginjal yang menyerang Vidi Aldiano ini? berikut ulasannya.
BACA JUGA :
Rumahnya minimalis tapi nggak sumpek, ini 9 potret dapur Vidi Aldiano pakai kitchen island serbaguna
Mengenal kanker ginjal
Dilansir dari Cancer Council sebuah badan amal di Australia yang fokus di bidang kanker menjelaskan bahwa kanker ginjal adalah kanker yang dimulai di sel-sel ginjal. Jenis kanker ini yang paling umum adalah renal cell carcinoma (RCC), yang mencakup sekitar 90% dari seluruh kasus. Biasanya hanya satu ginjal yang terkena, namun dalam kasus yang jarang terjadi, kanker ini dapat berkembang di kedua ginjal.
Selain RCC, ada juga jenis kanker ginjal lain yang kurang umum, seperti karsinoma urothelial yang dapat bermula di ureter atau pinggul ginjal. Nah jenis ini sering dianggap seperti kanker kandung kemih, dan tumor wilms yang kebanyakan terjadi pada anak kecil meski jarang.
Diperkirakan, lebih dari 430.000 orang didiagnosis dengan kanker ginjal pada 2020, dan menjadikannya sebagai kanker paling umum ke-14 di dunia. Menurut Indonesia Cancer Care Community (ICCC), di Indonesia sendiri terdapat 2.394 kasus baru kanker ginjal dan 1.358 kematian pada 2020.
Tanda dan gejala kanker ginjal
Pada tahap awal, kanker ginjal seringkali bersifat asimtomatik, yang berarti tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, ketika gejala mulai muncul, penyakit itu dapat menghasilkan darah dalam urin.
Selain itu pengidap akan sering buang air kecil terutama pada malam hari, serta perubahan warna urin menjadi gelap, berkarat, atau coklat. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah nyeri di bagian samping atau punggung bawah yang tidak disebabkan oleh cedera. Kemudian juga terdapat benjolan di perut.
Selain itu, pengidap juga akan merasakan mudah kelelahan dan penurunan berat badan yang cenderung cepat. Bahkan terkadang disertai demam yang sama sekali bukan disebabkan oleh pilek dan flu. Penting untuk dicatat bahwa gejala-gejala ini dapat bercampur dengan penyakit lain, sehingga konsultasi dengan dokter adalah langkah bijak jika memiliki kekhawatiran terkait kondisi kesehatan.
Penyebab kanker ginjal
Meskipun penyebab pasti kanker ginjal belum sepenuhnya diketahui, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Merokok, misalnya, diketahui dapat meningkatkan risiko kanker ginjal hingga dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Selain itu, paparan terhadap bahan kimia tertentu di tempat kerja, seperti arsenik, pembersih gemuk logam, atau kadmium yang sering digunakan dalam industri pertambangan. Tentu ini juga meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut.
Faktor lain yang dapat memperbesar kemungkinan seseorang terkena kanker ginjal termasuk riwayat keluarga dengan penyakit ini, kelebihan berat badan atau obesitas, dan tekanan darah tinggi. Dalam banyak kasus, laki-laki cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker ginjal dibandingkan perempuan.
Pengobatan untuk kanker ginjal
Langkah awal yang perlu dilakukan jika terkena penyakit ini adalah melakukan pemeriksaan tahap penyebaran. Pemeriksaan CT scan, pemeriksaan tulang (scan radioisotope), dan sinar-X dada dilakukan untuk menentukan seberapa luasnya kanker tersebut. Sistem penjenjangan paling umum yang digunakan untuk kanker ginjal adalah sistem TNM, yang menggambarkan tahap kanker dari tahap I hingga tahap IV.
Setelah itu pantaulah secara aktif. Jika tumor kecil ditemukan di ginjal seseorang, dokter mungkin merekomendasikan pantauan aktif atau observasi karena kemungkinan tumor tidak akan agresif, dan mungkin tidak akan berkembang selama hidup. Orang yang terkena penyakit itu akan menjalani USG atau CT scan secara berkala untuk memantau tumor tersebut.
Selanjutnya tentu melakukan operasi. Pengobatan utama untuk kanker ginjal adalah operasi, baik secara sendiri atau dengan terapi radiasi (radiotherapy), yang akan bergantung pada seberapa luasnya kanker tersebut.
Radical nephrectomy (pengangkatan ginjal yang terkena) adalah jenis operasi paling umum untuk karsinoma sel ginjal. Nefrektomi parsial (pengangkatan sebagian ginjal) mungkin merupakan pilihan bagi orang yang memiliki tumor kecil di satu ginjal (kurang dari 4 cm). Selain itu ini juga sering dilakukan untuk orang dengan kanker di kedua ginjal, dan mereka yang hanya memiliki satu ginjal yang berfungsi.
Pengobatan lain yang dilakukan adalah radiofrequency ablation. Sebuah pengobatan yang memanaskan tumor dengan gelombang energi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.
Tentu pengobatan yang biasa digunakan untuk menyembuhkan kanker adalah kemoterapi. Kemoterapi (kemo) menggunakan obat antikanker yang diberikan melalui pembuluh darah (IV) atau diminum (dalam bentuk pil). Obat-obatan ini masuk ke dalam darah dan menjangkau hampir seluruh area tubuh, sehingga pengobatan ini berpotensi berguna untuk kanker yang telah menyebar (metastasis) ke organ di luar ginjal.
Karena sel-sel kanker ginjal biasanya tidak merespon dengan baik terhadap kemo, kemo bukanlah pengobatan standar untuk kanker ginjal. Beberapa obat kemo, seperti cisplatin, 5-fluorouracil (5-FU), dan gemcitabine telah terbukti membantu sejumlah kecil pasien. Namun, kemoterapi seringkali hanya digunakan untuk kanker ginjal setelah obat yang ditargetkan dan/atau imunoterapi telah dicoba.
Penyakit ini memang penyakit yang cukup berbahaya. Jika kamu merasakan ada gejala yang disebutkan di atas, ada baiknya segera periksakan ke dokter.
Berbicara soal penyakit yang diderita Vidi Aldiano. Dia menuturkan, bahwa yang dialaminya ini tidak mudah, namun Vidi Aldiano tentu telah berdamai dengan keadaan. Selain itu, pelantun Nuansa Bening ini juga mengatakan sejak didiagnosis kanker ginjal pada 2019, Vidi jauh lebih baik dan dekat dengan Tuhan. Padahal sebelumnya dia masih ragu dengan keberadaan Tuhan dan mengaku agnostik. Namun kini Vidi mengakui kebesaran Allah.