Apa itu Papiledema?
Menurut artikel yang terbit di "National Library of Medicine" mengatakan bahwa Papiledema adalah suatu kondisi dimana peningkatan tekanan di dalam atau sekitar otak menyebabkan bagian saraf optik di dalam mata membengkak. Papiledema dapat dianggap sebagai keadaan darurat medis karena hipertensi intrakranial dapat berakibat serius, bahkan berpotensi mengancam nyawa.
Dilansir dari MSD Manuals, penyebab dari penyakit ini bermacam-macam, yang paling umum adalah hipertensi intrakranial idiopatik. Hipertensi intrakranial idiopatik ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam tengkorak (tekanan intrakranial). Apa yang memicu gangguan ini belum diketahui. Penderitanya sering mengalami sakit kepala setiap hari yang terkadang disertai mual, penglihatan kabur dan suara bising di kepala.
BACA JUGA :
5 Curhatan Azhiera Adzka soal selingkuh jadi sebab cerai dengan Kurnia Meiga, berkali-kali dikhianati
Penyebab lain dari Papiledema adalah tumor otak, cedera kepala, pendarahan di otak, peradangan otak, pembekuan darah di bagian beberapa vena besar otak dan lain sebagainya. Kondisi ini biasanya menyebabkan Papiledema di kedua mata.
Gejala dari penyakit tersebut adalah perubahan penglihatan sekilas. Mata tiba-tiba kabur dan penglihatan menjadi ganda. Selain itu penderita biasanya sering berkedip dan paling parah ia kehilangan penglihatan total. Gejala lain mungkin disebabkan oleh peningkatan tekanan di otak. Suara mendesing yang berdenyut di telinga, sakit kepala, mual, muntah, atau kombinasi keduanya dapat terjadi. Gangguan ini tidak menyebabkan sakit mata.
Adapun hal yang harus dilakukan saat terkena gejala penyakit ini adalah segera membawanya ke pihak medis. Misalnya, jika tekanan tinggi pada cairan serebrospinal disebabkan oleh tumor otak, kortikosteroid mungkin diberikan, namun pembedahan untuk mengangkat tumor atau terapi radiasi untuk memperkecil ukurannya mungkin diperlukan.
BACA JUGA :
Dulu harumkan nama Indonesia, mantan kiper Timnas ini kini jual keripik emping demi sambung hidup
Papiledema yang terjadi akibat hipertensi intrakranial idiopatik dapat diobati dengan penurunan berat badan dan diuretik. Jika tidak berhasil, prosedur pembedahan bisa dilakukan. Infeksi, jika disebabkan oleh bakteri, dapat diobati dengan antibiotik.