Brilio.net - Bagi kamu yang sering melakukan aktivitas mengangkat beban berat dan bekerja dalam keadaan duduk pada waktu yang lama kerap mengalami nyeri di bagian punggung bawah.
Hal itu tentu harus diwaspadai, karena bisa jadi kamu mengalami gejala saraf terjepit. Saat mengalami penyakit ini, tentu sangat mengganggu kegiatan sehari-hari.
BACA JUGA :
Baru ditemukan, krim jahe merah ampuh obati penyakit tulang
Meski saat sakit di bagian punggung bawah dan lengan tak semuanya gejala saraf terjepit, namun kamu harus mengetahui dahulu apa sebenernya penyakit saraf terjepit? Kamu perlu tahu juga tentang gejala dan cara penanganannya.
Berikut rangkumannya seperti dirangkum brilio.net dari Diskusi Media Klinik Nyeri DR. Indrajana dengan tema Solusi Terkini Saraf Terjepit Tanpa Operasi, dengan Kateter RACZ dan DiscFX, Jumat (16/7).
1. Apa itu saraf terjepit?
BACA JUGA :
Sering nggak disadari, 7 kebiasaan ini memicu osteoporosis dini
foto: brilio.net/Syifa Fauziah
Hernia nukleus pulposus (HNP) atau dalam istilah awamnya saraf terjepit merupakan suatu kondisi yang diakibatkan menonjolnya bantalan tulang belakang sehingga menjepit saraf tulang belakang.
HNP dapat terjadi pada semua ruas tulang belakang, tetapi yang paling sering terjadi yaitu pada segmen lumbal atau pinggang yang sebagian besar pada segmen L4-L5, L5-S1. Saraf terjepit juga bisa terjadi pada ruas leher C5-C6 atau C6-C7.
Saraf terjepit ini juga bisa mengenai segala usia, baik muda maupun tua, ujar Dokter Umum Bedah Saraf, dr Mustaqim Prasetya, SpBS.
2. Penyebab
foto: brilio.net/Syifa Fauziah
Pada usia muda umumnya disebabkan oleh cedera dan beban berat pada tulang belakang sehingga menyebabkan penonjolan bantalan tulang atau diskus intervertebrali. Sedangkan pada usia tua disebabkan proses degenerasi, dan hilangnya elastisitas batalan tulang.
Kalau faktor risiko saraf terjepit ini cukup banyak, antara lain usia, cedera (baik jatuh akibat kecelakaan atau olahraga), aktivitas dan pekerjaan (duduk lama, mengangkat ataupun menarik beban yang berat, sering memutar punggung ataupun membungkuk, latihan fisik terlalu berat dan berlebihan, terpapar getaran yang konstan, olahraga berat, merokok, berat badan berlebihan, dan batuk dalam waktu yang lama, paparnya.
3. Gejala
foto: pixabay
Saraf terjepit ini dapat menimbulkan beragam gejala bergantung pada lokasi jepitan saraf itu terjadi. Namun biasanya yang dirasakan oleh penderita saraf terjepit adalah kesemutan, kebas, baal yang terasa di tangan atau kaki, anggota gerak melemah, hingga gangguan buang air kecil, dan buang air besar.
4. Cara penanganannya
foto: pixabay
Saat seseorang mengalami gejala seperti itu, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar dilakukan penangangan lebih serius. Apakah cukup diberi obat pereda nyeri, atau harus dilakukan tindakan.
Dokter Bedah Saraf, dr Danu Rolian, SpBS mengatakan biasanya pasien dengan gangguan saraf terjepit dilakukan operasi. Namun kini dapat ditangani tanpa perlu operasi dan biaya lebih terjangkau. Yakni dengan Kateter RACZ dan DiscFX. Salah satu Teknik IPM untuk atasi nyeri tanpa operasi adalah kateter RACZ yang berukuran mikro dan akan dimasukkan ke dalam rongga epidural di tulang belakang.
Kateter RACZ ini juga disebut dengan neuroplasty epidural ini akan menghantarkan obat-obatan tertentu untuk membantu mengurangi peradangan atau iritasi saraf sehingga nyeri menjadi berkurang atau mereda. Prosedur kateter RACZ ini hanya membutuhkan waktu 30-45 menit, sehingga tidak perlu rawat inap sehingga pasien bisa langsung pulang, jelas Danu.
Selain itu, ada juga teknologi DiscFX yang dapat mengatasi jepitan saraf tulang belakang sehingga nyeri bisa tuntas. Danu menjelaskan berbagai keunggulan DiscFX, tindakan ini hanya memerlukan sayatan kecil sehingga biusnya cukup lokal saja dan tanpa rawat inap.
Proses tindakan juga cepat dan dapat dilakukan pada beberapa bantalan tulang yang menonjol sekaligus, " katanya.
Dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, DiscFX ini dapat memberikan perbaikan kualitas hidup penderita saraf terjepit lebih baik karena dapat terbebas dari siksaan nyeri akibat saraf terjepit.