1. Home
  2. »
  3. Kesehatan
5 November 2024 23:10

Musim batuk pilek, ini 9 cara ampuh cegah penularan virus pada anak di lingkungan sekolah

Musim hujan yang tak menentu menimbulkan berbagai penyakit. Sri Jumiyarti Risno
freepik.com/freepik

Brilio.net - Musim hujan yang tak menentu menimbulkan berbagai penyakit. Salah satunya batuk pilek. Kondisi batuk pilek, terutama pada anak kerap membuat orang tua khawatir, apalagi saat harus beraktivitas di sekolah.

Bagaimana tidak, lingkungan sekolah yang ramai menjadi tempat yang rawan bagi penularan virus, termasuk batuk dan pilek. Batuk dan pilek salah satu penyakit yang mudah menular pada anak-anak. Untuk itu, penting bagi kamu untuk mengetahui cara ampuh mencegah anak tertular virus di sekolah.

BACA JUGA :
Asam lambung naik saat bekerja? Ini 6 cara efektif mengatasinya


Ada banyak cara sederhana yang bisa diterapkan agar anak tidak mudah sakit di musim batuk pilek. Misalnya dengan mengajari anak untuk hidup sehat, sehingga risiko penularan virus dapat dikurangi secara signifikan.

Meskipun terkesan sepele, hal-hal ini berperan besar dalam mencegah virus menyebar di lingkungan sekolah agar sang buah hati tidak mudah terserang penyakit. Lantas apa saja cara ampuh mencegah penularan virus pada anak ketika di lingkungan sekolah?

Yuk, simak ulasan lengkap yang brilio.net lansir dari berbagai sumber, Selasa (5/11).

BACA JUGA :
Deteksi sebelum terlambat, ini 7 cara mengetahui gejala awal kanker ovarium dan cara penanganannya

foto: freepik.com/freepik

1. Ajarkan anak cuci tangan secara rutin.

Mencuci tangan menjadi salah satu cara paling sederhana sekaligus efektif untuk mencegah penularan virus di sekolah. Anak-anak sering kali menyentuh berbagai permukaan barang yang bisa jadi sudah terkontaminasi virus maupun bakteri.

Menurut riset dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention), mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi jumlah mikroba yang ada di tangan hingga 90%. Oleh karena itu, orang tua bisa mengajarkan anak untuk mencuci tangan sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah bermain di luar. Dengan kebiasaan ini, risiko terpapar virus bisa berkurang secara signifikan.

2. Bekali anak dengan masker dan ingatkan untuk memakainya.

Selain cuci tangan, cobalah bekali anak dengan masker. Penggunaan masker dapat mengurangi risiko penularan penyakit pernapasan, terutama di lingkungan sekolah yang ramai. Masker membantu melindungi anak dari paparan virus yang mungkin menyebar melalui udara, seperti batuk atau bersin dari teman-teman sekelas.

Nah, merujuk penelitian di jurnal Lancet menunjukkan bahwa masker yang digunakan dengan benar bisa menurunkan risiko penularan infeksi pernapasan hingga 80%. Pastikan masker yang diberikan nyaman dipakai anak serta mengingatkan mereka untuk memakainya saat berada di kelas maupun ruang tertutup lainnya.

3. Berikan pemahaman kepada anak untuk tidak berbagi alat makan atau minum.

Berbagi alat makan atau minum sering kali dianggap hal kecil oleh anak-anak, tapi bisa menjadi salah satu jalur penyebaran virus di sekolah. Ketika anak-anak saling berbagi botol minum maupun alat makannya, mereka berisiko saling menularkan virus yang mungkin sudah ada di dalam tubuh.

Studi dari National Institutes of Health (NIH) menyatakan bahwa virus bisa bertahan di permukaan selama beberapa jam hingga hari, tergantung jenisnya. Dengan mengajari anak untuk selalu menggunakan alat makan dan minum sendiri, kamu bisa mencegah kemungkinan penularan virus lebih lanjut.

foto: freepik.com/jcomp

4. Pastikan anak cukup tidur dan memiliki pola makan yang sehat.

Imunitas kuat menjadi pertahanan utama bagi tubuh dalam melawan virus dan penyakit. Salah satu cara untuk memperkuat sistem kekebalan anak yakni dengan memastikan si kecil memiliki pola tidur yang cukup serta asupan nutrisi yang seimbang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menurunkan kekebalan tubuh, sehingga anak lebih rentan terinfeksi virus. Dengan pola makan kaya vitamin C, seperti dari buah-buahan, hingga tidur yang cukup, tubuh anak akan lebih kuat melawan kuman maupun virus yang mungkin ada di sekitar mereka.

5. Ingatkan anak untuk tidak menyentuh wajah sembarangan.

Kebiasaan menyentuh wajah, terutama mata, hidung, hingga mulut, dapat menjadi jalan masuk bagi virus ke dalam tubuh. Anak-anak mungkin belum menyadari bahwa tangannya bisa saja membawa kuman dari berbagai benda yang disentuh.

Penelitian dari American Journal of Infection Control menyebutkan bahwa menyentuh wajah tanpa mencuci tangan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan. Dengan mengingatkan anak untuk menghindari menyentuh wajah sembarangan, terutama saat tangan belum bersih, bisa membantu terhindar dari penularan virus.

foto: freepik.com/stockking

6. Ajarkan etika bersin dan batuk yang benar.

Mengajarkan anak untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin menjadi langkah pencegahan yang penting. Nggak cuma melindungi diri sendiri tetapi peduli pada sesama sehingga tak menyebarkan virus maupun bakteri kepada orang lain.

Dengan menutup mulut serta hidung menggunakan tisu maupun siku bagian dalam, risiko penyebaran droplet yang mengandung virus bisa berkurang. Penelitian menunjukkan bahwa droplet yang keluar saat batuk ataupun bersin bisa menyebar hingga 1-2 meter. Nah, ketika menerapkan etika batuk serta bersin yang benar, anak akan lebih menjaga kebersihan lingkungan sekolah lalu membantu mencegah penyebaran virus kepada teman-temannya.

7. Ajak anak untuk bermain di luar ruangan saat istirahat.

Aktivitas di luar ruangan, seperti bermain di lapangan maupun taman sekolah, bisa membantu mengurangi risiko penularan virus yang lebih tinggi di ruang tertutup. Bagaimana tidak, ruang terbuka memberikan ventilasi yang baik sehingga tidak mudah terserang virus penyakit.

Menurut WHO, ventilasi yang baik serta aktivitas di luar ruangan dapat membantu mengurangi penyebaran virus, terutama virus yang ditularkan melalui udara. Anak yang aktif di luar juga mendapatkan udara segar sekaligus sinar matahari, yang baik untuk kesehatan tubuhnya. Dengan bermain di luar saat istirahat, risiko penyebaran virus pun dapat ditekan.

foto: freepik.com/azerbaijan_stockers

8. Ingatkan anak untuk menjaga jarak jika ada teman yang sedang sakit.

Anak-anak mungkin cenderung tidak sadar pentingnya menjaga jarak ketika ada teman yang sakit. Padahal, menjaga jarak bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi risiko penularan virus. Pasalnya virus yang ditularkan melalui droplet, seperti virus flu, bisa menyebar dalam jarak 1-2 meter.

Dengan menjaga jarak aman dari teman yang sedang batuk ataupun pilek, anak-anak bisa lebih terlindungi dari kemungkinan tertular. Mengajarkan anak untuk sedikit beri jarak jika ada teman yang sedang kurang sehat jadi langkah bijak dalam pencegahan penyakit.

9. Pastikan anak membawa bekal dari rumah.

Bekal dari rumah bukan hanya lebih bersih, tapi juga bisa membantu anak menghindari potensi penularan virus yang mungkin ada di kantin atau makanan yang dibeli di luar. Orang tua bisa memastikan bekal yang dibawa anak terjaga kebersihannya dan sesuai kebutuhan gizi mereka.

Riset dari Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition menyatakan bahwa makanan yang terjaga kebersihannya mampu menurunkan risiko kontaminasi virus maupun bakteri. Dengan bekal dari rumah, anak juga bisa lebih fokus pada kebersihan makanannya tanpa perlu khawatir akan kualitas menu yang dibeli di luar.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags