Brilio.net - Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru, namun juga dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya. Jika kamu berada dalam kontak dekat dengan penderita TBC, sangat penting untuk memahami langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tertular.
Berada di dekat penderita TBC, terutama dalam waktu lama, meningkatkan peluang terpapar bakteri penyebab penyakit ini. Penularan dapat terjadi melalui udara, saat penderita batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Dengan mengetahui cara yang tepat untuk melindungi diri, kamu dapat mengurangi risiko dan menjaga kesehatan diri sendiri serta orang-orang di sekitarmu.
BACA JUGA :
8 Macam penyakit menular yang perlu diwaspadai
Mencegah penularan TBC memerlukan kesadaran dan tindakan yang tepat. Brilio, akan membahas tujuh cara efektif untuk mengurangi risiko saat berdekatan dengan penderita TBC. Dari menjaga kebersihan hingga konsultasi medis, semua langkah ini akan membantu memastikan keselamatan dan kesehatan bagi kamu dan orang lain. Yuk simak ulasan lengkapnya, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (22/10).
1. Lakukan tes skrining TBC.
BACA JUGA :
Bolehkah menyusui saat ibu terkena Tuberkulosis? Ini 6 fakta yang perlu diketahui
Tes skrining TBC adalah langkah pertama yang perlu kamu lakukan jika berada dalam kontak dekat dengan penderita. Tes ini dapat berupa tes Mantoux atau tes darah IGRA, yang keduanya bertujuan untuk mendeteksi infeksi TBC. Dengan melakukan tes skrining, kamu dapat mengetahui apakah kamu telah terpapar bakteri Mycobacterium tuberculosis dan mendapatkan penanganan yang sesuai jika diperlukan.
Penting untuk melakukan tes ini sesegera mungkin setelah kontak untuk mendapatkan hasil yang akurat. Deteksi dini memungkinkan penanganan lebih cepat, sehingga risiko TBC aktif dapat diminimalkan. Ingatlah bahwa meskipun hasil tes menunjukkan kamu terinfeksi, tidak semua orang akan mengembangkan gejala TBC.
2. Gunakan masker.
Penggunaan masker sangat efektif dalam mengurangi risiko penularan TBC, terutama saat berinteraksi dengan penderita. Pastikan kamu menggunakan masker medis atau N95 yang dapat menyaring partikel udara dengan baik. Menggunakan masker akan melindungi kamu dari percikan yang mungkin mengandung bakteri TBC.
Selain itu, mendorong penderita TBC untuk memakai masker juga sangat penting. Dengan demikian, baik kamu maupun penderita dapat mengurangi risiko penyebaran bakteri, terutama di ruangan tertutup. Pastikan masker terpasang dengan baik untuk mendapatkan perlindungan maksimal.
3. Tingkatkan ventilasi udara.
Ruangan dengan ventilasi yang baik dapat membantu mengurangi konsentrasi bakteri di udara. Jika kamu tinggal serumah dengan penderita TBC, pastikan untuk membuka jendela atau menggunakan kipas angin untuk meningkatkan sirkulasi udara. Udara segar yang masuk dapat membantu mengeluarkan partikel yang terkontaminasi dan mengurangi risiko penularan.
Mengatur ventilasi dengan baik sangat penting, terutama saat penderita batuk atau bersin. Jika ruangan terlalu kecil dan tidak memiliki ventilasi yang cukup, pertimbangkan untuk menggunakan ruang yang lebih besar atau menambah ventilasi dengan cara lain. Ini adalah langkah sederhana tetapi sangat efektif untuk menjaga kesehatan semua anggota keluarga.
4. Jaga kebersihan tangan.
Kebersihan tangan merupakan langkah pencegahan penting dalam mencegah penularan TBC. Setelah berinteraksi dengan penderita, cuci tanganmu dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol sebagai alternatif.
Menjaga kebersihan tangan dapat mengurangi risiko penularan tidak hanya TBC tetapi juga penyakit menular lainnya. Pastikan untuk tidak menyentuh wajah, terutama hidung, mulut, dan mata, sebelum mencuci tangan. Dengan kebersihan tangan yang baik, kamu dapat melindungi diri dari infeksi.
5. Hindari kontak dekat.
Menghindari kontak dekat dengan penderita TBC adalah cara efektif untuk mencegah penularan. Jika memungkinkan, usahakan untuk menjaga jarak minimal satu meter dari penderita, terutama saat mereka batuk atau bersin. Ini akan membantu mengurangi kemungkinan kamu terpapar bakteri yang menyebar melalui udara.
Dalam kasus kamu merawat penderita TBC, pastikan untuk meminimalkan kontak langsung. Gunakan sarung tangan dan masker saat membantu mereka, dan usahakan untuk menghindari berada dalam satu ruangan dengan mereka selama jangka waktu lama. Meskipun tindakan ini mungkin tampak sulit, menjaga jarak adalah langkah penting dalam pencegahan.
6. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting, terutama jika kamu tinggal serumah dengan penderita TBC. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi gejala awal TBC, sehingga kamu dapat segera mendapatkan pengobatan jika diperlukan. Diskusikan dengan dokter mengenai riwayat kontakmu dengan penderita TBC untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan tambahan, seperti rontgen dada, untuk menilai kesehatan paru-paru kamu. Dengan memantau kesehatan secara teratur, kamu dapat mengambil langkah proaktif dalam mencegah perkembangan penyakit. Ingatlah bahwa deteksi dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
7. Vaksinasi BCG.
Jika kamu belum divaksinasi dengan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Gurin), diskusikan kemungkinan vaksinasi ini dengan dokter. Vaksin BCG dapat memberikan perlindungan terhadap TBC, terutama bagi anak-anak dan orang dewasa yang berada di lingkungan berisiko tinggi. Vaksin ini dapat membantu mengurangi kemungkinan pengembangan bentuk serius dari TBC.
Meskipun vaksin BCG tidak sepenuhnya mencegah infeksi, vaksin ini dapat mengurangi risiko komplikasi berat. Pastikan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis mengenai jadwal vaksinasi dan informasi lebih lanjut tentang manfaatnya. Dengan langkah ini, kamu dapat memperkuat sistem imun dan mengurangi risiko terkena TBC.