Brilio.net - Penyakit radang otak sangat berbahaya dan mengancam kesehatan. Bahkan, radang otak bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani sedari awal. Radang otak atau ensefalitis adalah infeksi yang menembus otak dan menyebabkan peradangan di dalam otak. Radang otak bisa ditimbulkan akibat adanya virus, bakteri, jamur atau parasit dan bahkan tidak bisa didiagnosis penyebabnya.
Melansir dari hopkinsmedicine.org, penyakit radang otak menyerang 1015 orang per 100.000 setiap tahun, dengan lebih dari 250.000 pasien didiagnosis dalam dekade terakhir saja di AS. Penyakit radang otak bisa menyerang siapa saja, namun kasus ini lebih banyak ditemukan pada orang muda.
BACA JUGA :
5 Efek samping jika obat antibiotik tidak dihabiskan, bukannya sembuh malah muncul masalah baru
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit radang otak sangat berbahaya dan harus diantisipasi sedari awal. Maka dari itu kamu harus tahu bagaimana penyebab, gejala, dan cara mengatasi radang.
Penyebab radang otak
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Setelah ditunggu 30 tahun, antibiotik mujarab ini akhirnya ditemukan!
Penyebab radang otak hingga saat ini tidak bisa dipastikan. Namun, sebagian besar bisa disebabkan adanya infeksi virus dan masalah kekebalan tubuh. Penyebab radang otak bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu akibat virus dan autoimun. Adapun penyebab radang otak yang bisa diidentifikasi sebagai berikut:
1. Infeksi
Radang otak dapat terjadi ketika infeksi menyebar hingga masuk ke dalam otak. Banyak infeksi yang bisa diidentifikasi dan biasanya ringan. Adapun penyebab radang otak yang disebabkan oleh virus sebagai berikut:
- Virus herpes simpleks menjadi salah satu penyebab luka dingin dan menjadi penyebab paling umum dari ensefalitis.
- Jenis virus varicella zoster, yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster.
- Virus campak, gondok dan rubella.
- Virus yang disebarkan oleh hewan, seperti ensefalitis tick-borne, ensefalitis Jepang, rabies dan mungkin virus Zika.
2. Masalah pada sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi. Ketika kuman masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan akan menyerang kuman yang masuk dan menghambat terjadinya infeksi serius pada tubuh. Namun, dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh bisa saja menyerang otak dan mengakibatkan radang otak. Adapun penyebabnya sebagai berikut:
- Infeksi sebelumnya di bagian lain dari tubuh yang biasanya terjadi beberapa minggu sebelumnya.
- Pertumbuhan non-kanker atau kanker (tumor) di suatu tempat di tubuh.
Selain itu, faktor yang menjadi resiko radang otak dapat meningkat. Adapun faktor yang bisa mengancam dan menyebabkan radang otak sebagai berikut:
1. Usia
Secara umum, anak-anak dan orang dewasa bisa terkena radang otak lebih besar dibandingkan yang lain.
2. Sistem kekebalan tubuh yang terganggu
Sistem kekebalan tubuh yang terganggu seperti HIV/AIDS bisa menjadi faktor terkena penyakit radang otak. Selain itu, mengonsumsi obat penekan kekebalan atau kondisi lain yang menyebabkan sistem kekebalan melemah.
3. Musim dan wilayah geografis
Sebagian populasi nyamuk atau kutu penyebar virus umumnya tinggi saat musim panas di wilayah geografis tertentu bisa menyebabkan radang otak.
Gejala radang otak
foto: freepik.com
Gejala radang otak bisa muncul dengan hitungan hari hingga minggu. Gejala radang otak bisa dimulai dengan gejala mirip flu, atau sakit kepala dan berkembang menjadi perubahan mental serta gangguan dalam berpikir, mengingat, dan bernalar. Adapun gejala yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Gejala fisik
- Demam.
- Kejang.
- Sakit kepala.
- Gangguan pergerakan.
- Sensitivitas terhadap cahaya.
- Sensitivitas terhadap suara.
- Leher kaku.
- Penurunan kesadaran.
Dalam kasus yang lebih parah, gejala radang otak bisa diidentifikasi sebagai berikut:
- Kelemahan atau kelumpuhan sebagian pada lengan dan kaki.
- Penglihatan ganda.
- Gangguan bicara atau pendengaran.
- Koma.
Gejala kognitif
- Kantuk yang berlebihan.
- Kebingungan dan disorientasi.
- Sifat lekas marah.
- Kecemasan.
- Psikosis.
- Halusinasi.
- Hilang ingatan.
- Perubahan perilaku lainnya.
- Gangguan kognitif.
Selain itu, ada juga gejala radang otak yang disebabkan oleh infeksi tertentu atau proses autoimun dapat muncul dengan gejala lain sebagai berikut:
- Sensasi dj vu (perasaan bahwa seseorang menghidupkan kembali sesuatu yang telah dialami) adalah temuan umum pada tahap awal ensefalitis virus herpes simpleks.
- Suatu jenis ensefalitis autoimun yang mempengaruhi reseptor NMDA dapat dimulai dengan penyakit mirip flu. Hal ini kemudian dapat menyebabkan perubahan perilaku dan pola gerakan tidak biasa yang mempengaruhi mulut dan wajah, penurunan kognitif dan gangguan fungsi sistem saraf otonom.
- Jenis lain dari ensefalitis autoimun (LGI1) berhubungan dengan kejang atau gerakan abnormal lainnya pada wajah atau lengan.
Cara mengatasi radang otak
foto: freepik.com
Kunci untuk mengatasi radang otak adalah mendeteksi sedini mungkin dan memberikan pengobatan yang efektif. Jika telah diidentifikasi terkena penyakit radang otak, kamu sebaiknya harus dipantau dan dirawat oleh ahli medis untuk memantau adanya gejala kejang, pembengkakan otak, kegagalan pernapasan, dan perubahan irama jantung. Pengobatan harus bergantung pada penyebab dan gejala yang timbul. Adapun pengobatan yang bisa dilakukan sebagai berikut.
- Obat antivirus untuk melawan infeksi virus yang mempengaruhi otak.
- Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang mendasari penyebab radang otak.
- Imunoterapi, seperti steroid, antibodi intravena (IVIg) atau pertukaran plasma, untuk mengatasi jenis radang otak autoimun tertentu.
- Pengobatan atau terapi lain untuk mengendalikan kejang.
- Tabung pernapasan, kateter urin, atau selang makanan mungkin diperlukan jika radang otak yang diderita seseorang telah menyebabkan hilangnya kesadaran.