Brilio.net - Ricky Harun aktor dan presenter ternama Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan melalui unggahan di media sosial bahwa dirinya sedang mengalami sinusitis kronis. Kondisi ini membuat Ricky harus menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga hari.
Ia mengaku bahwa kondisi tersebut sangat mengganggu aktivitasnya dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan. Sinusitis kronis adalah peradangan atau infeksi pada sinus yang berlangsung lebih dari 12 minggu dan pengalamannya menjadi perhatian publik, terutama bagi mereka yang mungkin mengalami masalah serupa.
BACA JUGA :
Bentuk rumahnya unik, ini 9 potret dapur segaris Ricky Harun yang nyambung ke ruang TV
Gejala sinusitis kronis yang dialami Ricky Harun bermula dari rasa nyeri yang dirasakannya di sekitar mata dan pipi. Gejala ini semakin memburuk dan memaksa Ricky untuk memeriksakan diri ke dokter. Hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan bahwa area sinus Ricky sudah dipenuhi dengan lendir, yang mengindikasikan adanya peradangan serius.
Terlepas dari itu, penting untuk memahami penyebab sinusitis kronis dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dan mencegahnya. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, serta dapat dipicu oleh alergi atau iritasi lingkungan.
Berikut ini brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/9), beberapa penyebab umum dan 9 cara efektif untuk mengatasi sinusitis kronis.
BACA JUGA :
Mengonsumsi 9 buah ini ampuh bantu meredakan gejala sinus
Penyebab sinusitis kronis.
foto: freepik.com/stefamerpik
1. Infeksi bakteri atau virus.
Sinusitis kronis seringkali dimulai dari infeksi virus seperti flu atau pilek yang tidak diobati dengan tepat. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada lapisan sinus dan meningkatkan produksi lendir. Jika infeksi virus ini tidak sembuh atau terkomplikasi, infeksi bakteri bisa muncul dan memperburuk kondisi. Bakteri dapat berkembang biak di area sinus yang sudah meradang, membuat proses penyembuhan menjadi lebih rumit.
2. Alergi.
Alergi merupakan salah satu penyebab utama sinusitis kronis. Reaksi alergi terhadap serbuk sari, debu, atau bulu hewan dapat menyebabkan peradangan pada mukosa sinus. Alergi yang tidak dikelola dengan baik dapat memicu pembengkakan pada saluran sinus, menghalangi aliran lendir, dan menciptakan lingkungan yang ideal untuk infeksi. Oleh karena itu, mengidentifikasi dan menghindari pemicu alergi sangat penting dalam pengelolaan sinusitis.
3. Polip hidung.
Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan lunak yang muncul di rongga hidung atau sinus. Polip ini dapat menghalangi saluran sinus, menyebabkan peradangan dan infeksi. Mereka sering kali terkait dengan kondisi alergi atau asma dan dapat menyebabkan penyumbatan saluran sinus yang berkepanjangan. Pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan polip jika pengobatan lain tidak efektif.
4. Iritasi lingkungan.
Paparan terhadap polutan udara, asap rokok, dan bahan kimia dapat menyebabkan iritasi pada mukosa hidung dan sinus. Iritasi ini dapat memperburuk kondisi sinusitis, terutama bagi mereka yang memiliki sinusitis kronis atau alergi. Lingkungan yang terpapar polusi atau bahan kimia dapat menyebabkan peradangan kronis dan memperpanjang proses penyembuhan.
5. Masalah struktur hidung.
Deformitas struktural pada hidung, seperti deviasi septum dapat memengaruhi aliran normal lendir dari sinus. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan penumpukan lendir dan infeksi. Masalah struktural ini sering kali memerlukan penanganan bedah untuk memperbaiki aliran sinus dan mengurangi risiko infeksi.
9 Cara mengatasi sinusitis kronis.
foto: freepik.com
1. Penggunaan obat kumur atau nasal spray.
Obat kumur dan semprotan hidung yang mengandung dekongestan atau kortikosteroid dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meningkatkan drainase sinus. Dekongestan membantu mengurangi ukuran pembuluh darah di hidung, sementara kortikosteroid mengurangi peradangan. Penggunaan semprotan harus sesuai dengan petunjuk untuk menghindari efek samping seperti iritasi atau kekeringan.
2. Konsumsi antibiotik.
Jika sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik adalah pilihan pengobatan yang umum diresepkan. Antibiotik membantu membunuh bakteri penyebab infeksi dan mengurangi gejala. Penting untuk menyelesaikan seluruh siklus antibiotik meskipun gejala mulai membaik, untuk memastikan bahwa infeksi benar-benar hilang.
3. Inhalasi uap.
Menghirup uap dari air panas dapat membantu melonggarkan lendir dan mengurangi tekanan sinus. Uap membantu menghidrasi dan melembutkan lendir yang terakumulasi, membuatnya lebih mudah dikeluarkan. Menambahkan minyak esensial seperti minyak peppermint atau eucalyptus ke dalam air dapat meningkatkan efeknya dengan memberikan rasa nyaman dan membuka saluran pernapasan.
4. Kompres hangat.
Aplikasi kompres hangat di area sinus dapat meredakan rasa nyeri dan memperbaiki aliran lendir. Kompres hangat membantu melemaskan otot-otot di sekitar sinus dan membuka saluran yang tersumbat. Kompres ini sebaiknya digunakan beberapa kali sehari untuk mendapatkan hasil yang optimal.
5. Melembapkan udara.
Menggunakan humidifier di rumah dapat membantu menjaga kelembapan udara dan mengurangi iritasi pada saluran pernapasan. Udara yang lembap mencegah rongga sinus menjadi kering dan memperbaiki pengeluaran lendir. Pastikan humidifier dirawat dengan baik untuk mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri.
6. Minum banyak air.
Asupan cairan yang cukup membantu melarutkan lendir dan mencegahnya menjadi kental. Air membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mendukung proses penyembuhan dengan meningkatkan aliran lendir dari sinus. Hindari minuman berkafein atau alkohol, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
7. Menghindari iritan.
Menghindari bahan-bahan yang dapat mengiritasi, seperti asap rokok, debu, dan polutan, dapat mencegah peradangan sinus memburuk. Lingkungan yang bersih dan bebas dari iritan membantu menjaga sinus tetap sehat dan mengurangi risiko flare-up. Pertimbangkan penggunaan masker jika harus berada di lingkungan yang berpolusi.
8. Menerapkan teknik pernafasan.
Teknik pernafasan dalam dapat membantu mengurangi tekanan pada sinus dan meningkatkan sirkulasi udara. Latihan pernapasan seperti pernapasan diafragma dapat membantu meringankan gejala sinusitis. Melakukan latihan ini secara rutin dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan sinus.
9. Operasi.
Jika metode pengobatan konservatif tidak berhasil, prosedur bedah mungkin diperlukan. Operasi seperti sinusotomi atau sinus endoskopi dilakukan untuk menghilangkan polip atau memperbaiki struktur sinus yang bermasalah. Prosedur ini biasanya direkomendasikan setelah pengobatan lain gagal memberikan hasil yang diinginkan.