Brilio.net - Pandemi virus corona di Indonesia tak bisa dianggap remeh. Tercatat, sudah lebih dari 2.491 kasus positif pada Senin (6/4) di seluruh nusantara. Angka ini tergolong tinggi sejak diumumkannya kasus positif pertama di Indonesia oleh Presiden Jokowi pada Senin (2/3) lalu.
Untuk mengurangi penyebarannya, pemerintah menerapkan strategi social distancing atau pembatasan sosial. Strategi ini merupakan langkah pencegahan dengan mengurangi kontak antar manusia yang merupakan pembawa/vektor penyebaran virus tersebut. Selain itu, social distancing juga meminimalisir kemungkinan terinfeksi dari benda-benda yang sering tersentuh oleh manusia seperti gagang pintu, lift, dan lain-lain.
BACA JUGA :
Cara aman mencegah penyebaran virus corona lewat sentuhan gadget
Istilah social distancing sekarang berganti menjadi physical distancing atau pembatasan fisik. Tetap sama imbauannya, kita diminta untuk menjaga jarak dari orang lain dan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan baik.
Sayangnya, masih banyak yang salah kaprah dalam melakukan social distancing atau physical distancing. Banyak yang akhirnya anti sosial dan mengisolasi diri sendiri jauh dari teman dan keluarga. Padahal, pada masa berat seperti ini, dukungan sosial mulai dari keluarga dan tetangga penting artinya.
Dalam menjalankan social distancing, kamu tidak boleh panik dan memahami instruksi pemerintah dengan benar. Pilah informasi mana yang valid dan hoax agar kita semua bisa melewati pandemi virus corona ini dengan lancar. Nah, yuk sekarang uji pengetahuanmu tentang social distancing!
BACA JUGA :
Ini biaya perawatan rumah sakit Andrea Dian saat terinfeksi corona