Brilio.net - Bau badan bisa dialami siapa saja. Beragam tips mengatasinya banyak beredar di internet maupun buku-buku. Namun gimana ya kalau kamu selaku orang yang ingin menegur kawan dengan bau badan? Pasti sempat ragu dan nggak enak jika menyampaikan langsung.
Perasaan sungkan menyinggung hati seseorang saat menyampaikan sesuatu memang sudah jadi ciri khas orang Indonesia, menurut Psikolog Tara de Thouars.
BACA JUGA :
17 Makanan ini sebabkan bau mulut dan bau badan
"Menegur itu paling enggak enak. Tapi kalau hubungan dengan orang itu dekat, kita bisa terbuka," ujar Tara dalam acara peluncuran produk sebuah merek deodoran di Jakarta beberapa waktu lalu, seperti dilansir Brilio.net dari Antara, Minggu (22/9).
Meski topik tersebut dapat dibicarakan secara blak-blakan dengan orang terdekat, bukan berarti penyampaiannya tanpa tedeng aling-aling.
Sebelum masuk pada inti persoalan, ucapkan kata pembuka bernada positif agar orang yang bersangkutan tahu bahwa apa yang disampaikan merupakan bentuk perhatian.
BACA JUGA :
12 Cara menjaga tubuh tetap harum meski tanpa parfum
"Jangan langsung kalau menegur, nanti orangnya shock."
Tara memberi contoh, katakan bahwa kamu peduli dengannya yang selama ini sudah jadi teman baik. Namun ada hal yang lebih baik lagi bila masalah aroma tubuhnya diatasi.
"Kalau orang sudah shock, responsnya jadi kurang baik... Kalau ada prolog positif, akan lebih mudah diterima."
Kamu pun bisa membantu mencari solusi, misalnya dengan merekomendasikan produk untuk menghilangkan bau badan.
Tara juga menyampaikan hasil risetnya bersama merek deodoran ternama tersebut, tentang kaitan bau badan dan rasa percaya diri pada perempuan.
Berdasarkan survei pada 100 perempuan di 10 kota besar di Indonesia, Tara menemukan bahwa konsep rasa percaya diri dapat tumbuh jika seseorang merawat tubuh dan membangun gambaran positif tentang dirinya.
Kondisi ketiak juga merupakan faktor pendukung rasa percaya diri. Sebanyak 98 persen koresponden menyatakan ketiak cerah jadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri.
"Kalau punya citra baik tentang tubuh dan diri, itu membuat kita jadi percaya diri," Tara menyimpulkan.