Brilio.net - Jumlah orang yang terjangkit virus Corona di dunia semakin bertambah setiap harinya. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan virus Corona sebagai pandemi. Pandemi merupakan wabah penyakit menular yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya dalam jangkauan luas dan waktu bersamaan. Hal tersebut membuat pemerintahan di beberapa negara membuat kebijakan baru untuk pencegahan virus Corona atau COVID-19.
Kebijakan yang dipilih beberapa negara di antaranya memberlakukan lockdown. Ada pula negara yang memberlakukan social distancing atau mengurangi aktivitas di luar rumah. Bahkan, tempat ibadah dan pusat perbelanjaan juga ditutup untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan.
Para ilmuwan pun sampai saat ini masih terus melakukan penelitian terhadap virus COVID-19. Dilansir brilio.net dari laman Businessinsider.sg, virus Corona yang menyebar dari kota Wuhan, Cina ini membuat beberapa pasien mual, muntah, dan diare.
Seperti diketahui, virus Corona adalah bagian dari keluarga penyakit pernapasan yang meliputi pilek biasa, severe acute respiratory syndrome (SARS), dan Middle East respiratory syndrome (MERS). Pasien sering menunjukkan gejala seperti pneumonia, terutama demam, batuk, dan sesak napas.
BACA JUGA :
Kisah 4 seleb ‘pisah’ dengan pasangan karena isolasi Corona
foto: pixabay
Namun demikian, ada juga gejala lain seperti mual dan diare yang juga bisa menjadi petunjuk awal infeksi virus Corona. Hal ini merujuk pada badan penelitian tentang tubuh yang sedang berkembang.
Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of American Medical Association mengidentifikasi 14 pasien virus Corona mengalami diare dan mual sebelum mereka menunjukkan tanda-tanda demam atau gejala pernapasan. Dikutip dari Businessinsider.sg, penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel 138 orang.
Salah satu pasien ditempatkan di bangsal bedah karena mereka hanya menunjukkan gejala perut, sehingga dokter tidak mencurigai adanya virus Corona. Pasien itu ternyata menularkan virus kepada 10 petugas kesehatan dan 4 pasien lain di bangsal tersebut.
BACA JUGA :
8 Seleb ini tetap bekerja saat pandemi virus Corona merebak
Selain itu, pasien Amerika Serikat pertama virus Corona mengalami diare dan melaporkan ketidaknyamanan perut sehari setelah ia tiba di rumah sakit. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, para peneliti kemudian mendeteksi virus Corona di kotorannya.
foto: pixabay
Tak hanya di Amerika Serikat, pasien di China dan Vietnam juga mengalami diare, muntah, atau dilaporkan mual sebelum dinyatakan terinfeksi COVID-19. Gejala-gejala ini bisa dibilang jarang terjadi. Namun demikian, sebuah hasil penelitian yang diterbitkan medRxiv membuktikan bahwa 4 persen pasien Covid-19 mengalami diare dan 5 persen lainnya mengalami muntah. Pasien yang diamati dalam penelitian sebanyak 1.099 orang.
Gejala-gejala yang tidak biasa ini tak ditekankan dalam pedoman resmi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Tetapi panduan agensi untuk para profesional kesehatan menyebutkan diare secara singkat sebagai gejala yang tidak biasa dilaporkan.