Brilio.net - Asam urat adalah kondisi medis yang sering kali dianggap hanya terjadi pada usia lanjut. Namun, data terbaru menunjukkan peningkatan kasus asam urat di kalangan usia muda. Menurut laporan dari Global Burden of Disease Study 2017, prevalensi asam urat di seluruh dunia terus meningkat, dengan angka yang mengkhawatirkan di kalangan orang usia muda. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada 2020 menunjukkan bahwa sekitar 1,5 persen populasi menderita asam urat, dengan tren peningkatan pada kelompok usia 20-30 tahun.
Meningkatnya kasus asam urat di usia muda dapat dikaitkan dengan gaya hidup modern yang tidak sehat. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Rheumatology menyebutkan bahwa perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti konsumsi tinggi makanan berpurin, minuman beralkohol, dan kurangnya aktivitas fisik, berperan besar dalam meningkatkan risiko asam urat. Kebiasaan-kebiasaan ini, meski terlihat sepele, dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah, yang kemudian mengendap di persendian dan menyebabkan nyeri serta pembengkakan.
BACA JUGA :
Cara mengobati asam urat cuma pakai bahan dapur, alami dan ampuh tanpa efek samping
Kondisi asam urat tidak hanya menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat mengarah pada komplikasi serius seperti penyakit ginjal dan batu ginjal. Sebuah studi dari American Journal of Medicine menunjukkan bahwa pasien dengan asam urat memiliki risiko dua kali lipat mengalami penyakit ginjal kronis dibandingkan dengan populasi umum. Hal ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap kebiasaan yang dapat meningkatkan kadar asam urat, terutama di usia muda, di mana pencegahan masih sangat mungkin dilakukan.
Meskipun asam urat sering kali dihubungkan dengan faktor genetik, gaya hidup memainkan peran yang signifikan dalam memicu kondisi ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk menyadari dan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko asam urat, terutama bagi mereka yang masih muda dan memiliki kesempatan besar untuk menerapkan gaya hidup sehat. Maka dari itu, kamu bisa mengetahui apa saja kebiasaan yang bisa menyebabkan asam urat di usia muda yang telah dikumpulkan brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (6/8).
1. Konsumsi makanan tinggi purin
BACA JUGA :
10 Pantangan makanan bagi penderita asam urat, bisa tingkatkan risiko komplikasi penyakit lain
Makanan tinggi purin seperti daging merah, seafood, dan organ dalam (hati, ginjal) dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Ketika tubuh memetabolisme purin, maka akan menghasilkan asam urat sebagai produk sampingan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Arthritis & Rheumatism menemukan bahwa asupan tinggi purin dari makanan secara signifikan meningkatkan risiko serangan asam urat .
2. Minuman beralkohol
Konsumsi alkohol, terutama bir, dapat meningkatkan kadar asam urat. Alkohol dapat memengaruhi metabolisme asam urat, baik dengan meningkatkan produksi asam urat maupun mengurangi ekskresinya melalui ginjal. Penelitian dalam The New England Journal of Medicine menyebutkan bahwa konsumsi alkohol yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko serangan asam urat, dengan bir memiliki efek yang lebih kuat dibandingkan dengan minuman beralkohol lainnya .
3. Minuman manis dan fruktosa tinggi
Minuman yang mengandung fruktosa tinggi, seperti soda dan jus buah manis, dapat memicu peningkatan kadar asam urat. Fruktosa mempercepat proses pemecahan purin dalam tubuh, yang meningkatkan produksi asam urat. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam JAMA menemukan bahwa konsumsi minuman dengan fruktosa tinggi terkait dengan peningkatan risiko asam urat .
4. Kurangnya aktivitas fisik
Gaya hidup yang sedentari atau kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi terhadap obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk asam urat. Penelitian dalam Arthritis Care & Research menunjukkan bahwa obesitas meningkatkan risiko asam urat dengan memengaruhi metabolisme asam urat dan meningkatkan resistensi insulin .
5. Dehidrasi
Asupan cairan yang tidak memadai dapat menyebabkan dehidrasi, yang kemudian mengurangi kemampuan ginjal untuk mengeluarkan asam urat. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi asam urat dalam darah. Menurut Clinical Rheumatology, dehidrasi adalah faktor risiko signifikan untuk serangan asam urat akut .
6. Diet ketat atau tidak seimbang
Diet ketat yang sangat rendah kalori atau tinggi protein dapat meningkatkan kadar asam urat. Diet ini dapat menyebabkan ketosis, suatu kondisi di mana tubuh memecah lemak untuk energi, yang meningkatkan produksi asam urat. Sebuah artikel dalam Nutrients menekankan bahwa diet yang tidak seimbang atau ketat dapat mengganggu metabolisme normal asam urat.
7. Penggunaan obat-obatan tertentu
Beberapa obat, seperti diuretik dan aspirin dalam dosis rendah, dapat meningkatkan kadar asam urat dengan mengurangi ekskresinya melalui ginjal. Penelitian dalam Rheumatology menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang dari obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko asam urat.