Brilio.net - Radang tenggorokan (faringitis) merupakan kondisi yang sering kali menyebabkan rasa gatal, nyeri di tenggorokan, suara serak hingga batuk. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari infeksi virus atau bakteri hingga kebiasaan merokok maupun paparan polusi yang berkepanjangan. Selain terasa kering dan gatal, radang tenggorokan biasanya juga ditandai dengan kemerahan maupun pembengkakan pada amandel.
Infeksi virus dan bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan ini mudah menular melalui udara, khususnya dari percikan air liur saat seseorang batuk. Setelah terpapar kuman, gejala radang tenggorokan biasanya muncul dalam waktu 25 hari. Ketidaknyamanan yang ditimbulkan membuat banyak orang mencari cara untuk mencegah agar radang tenggorokan ini tidak muncul, terutama saat daya tahan tubuh menurun.
BACA JUGA :
Sering dikonsumsi, 10 makanan ini bisa sebabkan radang tenggorokan
Perawatan mandiri seperti memperbanyak istirahat, menghindari udara kotor, hingga mengonsumsi permen pelega tenggorokan dapat membantu meringankan gejalanya. Namun, jika disertai gejala berat seperti kesulitan bernapas, nyeri tenggorokan parah, atau demam tinggi di atas 38C, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
Supaya tidak mudah terkena radang tenggorokan terutama di musim pancaroba sebaiknya kenali cara mencegahnya, sebagai langkah preventif agar tidak mudah terserang penyakit. Berikut ulasan lengkap cara mencegah radang tenggorokan yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (29/10).
1. Menjaga kebersihan tangan.
BACA JUGA :
Cegah masalah penglihatan saat dewasa, ini 7 cara sederhana merawat mata anak sejak dini
foto: freepik.com/freepik
Mencuci tangan secara teratur menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri penyebab radang tenggorokan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tangan merupakan salah satu media utama penularan infeksi. Mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum makan maupun setelah bepergian, membantu mengurangi risiko paparan kuman yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, termasuk tenggorokan.
2. Menggunakan masker di tempat umum.
Polusi, asap rokok, hingga paparan bakteri di udara bisa memicu radang tenggorokan. Studi dari Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa paparan polusi udara yang berkepanjangan dapat menyebabkan peradangan saluran pernapasan, termasuk tenggorokan. Menggunakan masker di tempat-tempat ramai atau di lingkungan berpolusi dapat melindungi tenggorokan dari paparan langsung.
3. Mengatur kelembapan udara.
Udara yang terlalu kering bisa mengiritasi saluran pernapasan, sehingga membuat tenggorokan terasa gatal dan mudah radang. Mempertahankan tingkat kelembapan yang cukup di dalam ruangan, misalnya dengan menggunakan pelembap udara (humidifier), dapat membantu menjaga kelembapan tenggorokan. Penelitian dari American Lung Association juga menyarankan penggunaan pelembap udara pada malam hari untuk mengurangi kekeringan di saluran pernapasan.
4. Menghindari kebiasaan merokok dan paparan asap rokok.
Rokok mengandung zat-zat yang bisa mengiritasi lalu merusak jaringan tenggorokan. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di British Medical Journal, perokok aktif maupun pasif berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran pernapasan atas, termasuk radang tenggorokan. Berhenti merokok lalu menjauhi paparan asap rokok adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan tenggorokan.
5. Memperbanyak minum air putih.
Tubuh yang terhidrasi dengan baik mampu menjaga kelembapan alami pada selaput lendir di tenggorokan, sehingga mengurangi risiko iritasi. Rekomendasi dari Mayo Clinic menyatakan bahwa asupan cairan yang cukup membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi, termasuk pada area tenggorokan, sehingga risiko peradangan menurun.
6. Mengonsumsi makanan yang mendukung sistem kekebalan tubuh.
Sistem imun yang kuat membantu tubuh melawan infeksi penyebab radang tenggorokan. Asupan vitamin C, vitamin D, hingga zinc memiliki peran penting dalam memperkuat sistem imun. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, vitamin C dan D dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi virus serta bakteri, sehingga mencegah radang tenggorokan.
7. Menghindari kontak langsung dengan penderita infeksi tenggorokan.
Virus penyebab radang tenggorokan mudah menular melalui udara atau kontak langsung. Menjaga jarak aman sekaligus menghindari kontak fisik langsung dengan penderita jadi langkah pencegahan yang disarankan oleh World Health Organization (WHO) untuk mengurangi risiko penularan.
8. Mengonsumsi madu dan minuman hangat.
Madu dikenal memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang membantu menenangkan tenggorokan maupun mencegah infeksi. Studi dari Iranian Journal of Basic Medical Sciences menemukan bahwa madu bisa menjadi alternatif alami untuk meringankan gejala radang tenggorokan serta membantu penyembuhan. Minum teh hangat atau air lemon dengan madu juga membantu menjaga kelembapan tenggorokan bahkan membantu mencegah terjadinya iritasi.