Brilio.net - Tetap aktif berolahraga meski sedang sakit mungkin terdengar mustahil. Namun, faktanya, olahraga ringan justru bisa membantu tubuh tetap bugar dan mempercepat pemulihan. Beberapa jenis sakit, seperti flu ringan atau kelelahan, tidak selalu memaksa kamu berhenti beraktivitas sepenuhnya.
Olahraga ringan yang tepat mampu meningkatkan sirkulasi darah dan membantu tubuh melawan penyakit. Aktivitas ini juga bisa meningkatkan mood, yang pada akhirnya membuat proses pemulihan terasa lebih mudah. Tentu saja, olahraga yang kamu pilih harus disesuaikan dengan kondisi tubuh saat itu.
BACA JUGA :
4 Macam gaya renang beserta tekniknya, mudah dipelajari
Mengetahui kapan kamu masih bisa berolahraga saat sakit sangat penting. Ada batas-batas yang perlu diperhatikan agar tidak memperburuk kondisi. Jadi, jika tubuh hanya mengalami gejala ringan, olahraga sederhana bisa menjadi pilihan yang aman.
Berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber, Rabu (16/10), lima tips dan variasi olahraga ringan yang dapat dilakukan saat kamu sedang tidak dalam kondisi terbaik.
Tips dan variasi olahraga ringan saat sakit.
1. Dengarkan tubuhmu.
BACA JUGA :
Macam-macam cedera pada otot saat olahraga, wajib diwaspadai
foto: freepik.com
Saat sedang sakit, penting untuk benar-benar mendengarkan sinyal yang diberikan tubuh. Jangan terlalu memaksakan diri. Jika merasa lemas, batuk ringan atau pilek, olahraga ringan seperti berjalan kaki atau stretching bisa dilakukan.
Namun, jika kamu merasa demam atau mengalami gejala di bawah leher seperti batuk berdahak atau nyeri tubuh, sebaiknya istirahat dulu. Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh sedang melawan infeksi dan istirahat adalah cara terbaik untuk mendukung sistem imun. Jadi, kuncinya adalah mendengarkan tubuh dan mengetahui kapan harus berhenti atau kapan bisa bergerak ringan.
2. Pilih olahraga dengan intensitas rendah.
Saat kamu merasa sedikit kurang fit, pilihan olahraga yang lebih ringan adalah jalan terbaik. Berjalan kaki adalah salah satu bentuk olahraga ringan yang tidak hanya membantu melancarkan sirkulasi darah tetapi juga memberikan efek relaksasi. Cobalah berjalan di sekitar rumah atau taman dekat rumah selama 10 hingga 20 menit.
Selain berjalan, yoga ringan juga merupakan alternatif yang baik. Yoga tidak hanya membuat tubuh lebih lentur, tetapi juga membantu menenangkan pikiran dan meredakan stres. Variasi lain seperti tai chi yang fokus pada pergerakan lambat dan terkontrol juga bisa jadi pilihan.
3. Fokus pada peregangan.
foto: freepik.com
Peregangan adalah aktivitas yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, bahkan saat kamu merasa kurang sehat. Peregangan membantu melepaskan ketegangan pada otot dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Salah satu peregangan sederhana yang bisa dilakukan adalah peregangan tubuh bagian atas, seperti merentangkan lengan ke atas dan menurunkan ke sisi kiri dan kanan.
Peregangan tidak hanya membantu otot tetap fleksibel, tetapi juga memberikan waktu bagi tubuh untuk rileks. Selain itu, peregangan bisa memperbaiki postur tubuh yang seringkali berubah saat kamu merasa tidak enak badan. Pastikan untuk tidak memaksa otot bekerja terlalu keras, lakukan secara perlahan dan dengarkan tubuh.
4. Jaga durasi dan frekuensi.
Saat tubuh tidak dalam kondisi prima, menjaga durasi dan frekuensi olahraga sangat penting. Olahraga ringan sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 20 hingga 30 menit setiap kali latihan.
Penelitian dari Mayo Clinic menyebutkan, berolahraga terlalu lama saat sakit dapat membuat tubuh lebih lelah dan memperpanjang waktu pemulihan. Cobalah melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 2 hingga 3 kali dalam seminggu, tergantung pada seberapa cepat tubuhmu pulih.
Hindari rutinitas olahraga harian yang terlalu intens karena hal ini justru bisa memperburuk kondisi kesehatan. Ingat, tujuan olahraga saat sakit adalah untuk menjaga tubuh tetap aktif, bukan memaksakan diri mencapai target tertentu.
5. Atur pola napas dengan baik.
Salah satu aspek penting dari olahraga ringan adalah pengaturan napas yang baik. Bernapas dengan benar bisa membantu memperlancar aliran oksigen ke otak dan otot, sehingga tubuh merasa lebih segar. Saat melakukan yoga atau latihan pernapasan, fokuskan pada pernapasan dalam melalui hidung dan keluar melalui mulut secara perlahan.
Pengaturan napas yang baik juga membantu tubuh tetap tenang dan mengurangi stres, yang sering kali memperburuk kondisi saat sakit. Teknik pernapasan ini bisa diterapkan dalam berbagai jenis olahraga ringan, termasuk tai chi dan yoga.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Harvard Medical School, pernapasan yang dalam dan teratur dapat menurunkan tingkat kecemasan dan memperbaiki fungsi imun tubuh.
Kondisi yang masih aman untuk berolahraga.
foto: freepik.com
Tidak semua kondisi sakit membatasi kamu dari olahraga. Flu ringan, pilek, atau sakit tenggorokan tanpa demam adalah beberapa kondisi yang masih bisa ditoleransi untuk melakukan aktivitas fisik ringan. Pastikan untuk melakukan olahraga dengan intensitas rendah dan selalu mendengarkan tubuh.
Namun, jika mengalami gejala seperti demam, nyeri otot berat, atau batuk berdahak, lebih baik istirahat dulu. Kondisi-kondisi tersebut menandakan tubuh sedang membutuhkan energi lebih untuk melawan penyakit, dan berolahraga dalam kondisi ini bisa memperburuk situasi. Jadi, selalu perhatikan gejala yang kamu rasakan sebelum memutuskan untuk berolahraga.
Kapan harus berhenti?
foto: freepik.com
Jika selama olahraga kamu merasa lebih lelah dari biasanya, sulit bernapas atau mengalami pusing, sebaiknya segera hentikan aktivitas. Kondisi ini menandakan bahwa tubuh sedang tidak dalam kondisi yang baik untuk beraktivitas fisik. Sebaliknya, berfokuslah pada istirahat dan pemulihan.
Selain itu, jika gejala sakit semakin buruk setelah olahraga, hentikan rutinitas dan konsultasikan dengan dokter. Kamu tidak perlu terburu-buru kembali ke rutinitas olahraga normal saat sakit. Yang terpenting adalah memastikan tubuh pulih sepenuhnya sebelum kembali beraktivitas intens.