1. Home
  2. »
  3. Kesehatan
22 Maret 2022 09:39

Thalasemia adalah kelainan darah genetik, kenali gejala & penyebabnya

Jika seseorang memiliki kondisi thalasemia parah maka memerlukan transfusi darah secara teratur. Kharisma Alfi Tiara
foto: freepik.com

Brilio.net - Thalasemia adalah kelainan darah genetik atau bawaan dari orang tua, yang mana tubuh membuat bentuk hemoglobin yang nggak normal. Hemoglobin merupakan molekul protein dalam sel darah merah yang dapat membawa oksigen.

Dilansir dari mayoclinic, jika seseorang yang memiliki jenis thalasemia ringan, mungkin nggak memerlukan pengobatan. Namun, jika kondisi thalasemia yang lebih parah akan memerlukan transfusi darah secara teratur.

BACA JUGA :
Pria alami sakit kepala selama 30 tahun, penyebabnya tak terduga


Jika kondisi ini terjadi, alangkah baiknya kamu perlu melakukan langkah-langkah untuk mengatasinya, dengan cara memilih pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur.

Untuk lebih jelasnya, berikut dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, kenali gejala, penyebab, dan cara pengobatan thalasemia, Selasa (22/3).


Gejala Thalasemia.

BACA JUGA :
Wanita ini hampir terkena penyakit serius sebab malas bersihkan makeup

foto: freepik.com

Gejala thalasemia dapat bermacam-macam, dilansir dari healthline berikut beberapa gejala thalasemia yang paling umum, di antaranya.

a. Kelainan bentuk tulang, terutama di wajah.

b. Urin yang gelap.

c. Pertumbuhan dan perkembangan yang tertunda.

d. Kelelahan yang berlebihan.

e. Kulit kuning atau pucat.

f. Nafsu makan yang kurang baik.


Penyebab Thalasemia.

foto: freepik.com

Dilansir pada healthline, thalasemia terjadi ketika ada kelainan atau mutasi pada salah satu gen yang terlibat dalam produksi hemoglobin. Penyebab thalasemia ini diturunkan dari orang tua ke anak-anak.

Jika thalasemia hanya dari salah satu orang tua yang membawa sifat thalasemia, maka akan mengembangkan suatu bentuk penyakit yang dikenal sebagai thalasemia minor.

Beberapa orang dengan thalasemia minor memiliki gejala yang ringan. Namun, jika kedua orang tua merupakan pembawa sifat thalasemia, maka peluang lebih besar untuk mewarisi bentuk penyakit lebih serius dapat terjadi.


Tipe Thalasemia.

foto: freepik.com

a. Thalasemia alpha.

Thalasemia alpha mencakup subtipe hemoglobin H dan hidrops fetalis. Dilansir dari mayoclinic, jika kamu mewarisi gen dari orang tua, berikut ini penjelasan jenis thalasemia alpha.

- Satu gen bermutasi, kamu nggak memiliki tanda atau gejala thalasemia. Akan tetapi kamu memiliki sifat pembawa thalasemia yang dapat menularkan kepada anak-anak kamu.

- Dua gen bermutasi, tanda dan gejala adanya penyakit thalasemia masih tergolong ringan.

- Tiga gen bermutasi, tanda dan gejala adanya penyakit thalasemia akan parah.

- Empat gen bermutasi, jika mewarisi empat gen yang bermutasi biasanya saat bayi lahir nggak bisa diselamatkan. Kasus empat gen bermutasi masih jarang terjadi, namun jika terjadi harus memerlukan transfusi darah seumur hidup dan transplantasi sel induk.

b. Thalasemia Beta.

Thalasemia beta mencakup subtipe mayor dan intermedia. Jika gen tersebut diwarisi oleh orang tua, berikut ini penjelasan mengenai jenis thalasemia beta.

- Satu gen bermutasi, jika hanya memiliki satu gen yang bermutasi maka tanda dan gejala akan ringan, kondisi ini disebut dengan thalasemia minor.

- Dua gen bermutasi, jika memiliki dua gen yang bermutasi maka tanda dan gejala semakin terlihat dari sedang hingga parah. Kondisi ini disebut thalasemia mayor.

Pengobatan dan Perawatan Thalasemia.

foto: freepik.com

a. Tranfusi darah, tranfusi darah adalah cara yang dilakukan untuk mendonorkan darah atau sebagian darah yang dibutuhkan tubuh, seperti hemoglobin.

Biasanya jadwal transfusi darah dapat berubah seiring bertambahnya usia, karena seseorang yang menderita thalasemia membutuhkan transfusi darah setiap beberapa minggu sekali.

b. Sel induk atau transplantasi sumsum tulang, infus sel induk dari donor yang cocok terkadang dapat menyembuhkan thalasemia.

c. Suplemen, dalam beberapa kasus, penderita thalasemia disarankan untuk mengkonsumsi asam folat.

d. Makan makanan yang sehat untuk menjaga tulang supaya kuat dan memberi energi.

e. Hindari minum pil yang tinggi zat besi.

f. Jauhi orang sakit dan sering untuk cuci tangan.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags